F. Teknik Analisis Data
1. Mengumpulkan Data
i. Pengumpulan data untuk menentukan tingkat keberagaman
gender
dewan direksi yaitu menggunakan informasi jenis kelamin perempuan atau laki-laki.
ii. Pengumpulan data untuk menghitung kinerja keuangan dari
masing-masing perusahaan yaitu data laba bersih setelah pajak dan total keseluruhan aktiva lancar pada periode penelitian.
Setelah data terkumpul, maka data siap untuk diukur per variabel dengan menggunakan rumus yang terdapat pada sub-
bab pengukuran variabel sesuai dengan masing-masing variabel yang ada. Setelah data diukur, maka data siap diolah
menggunakan statistik deskriptif. 2.
Menentukan Keberagaman
Gender
Dewan Direksi Keberagaman
Gender
ditentukan dengan menggunakan variabel
dummy
, dimana 0 menyatakan tidak ada anggota perempuan dalam jajaran dewan direksi dan 1 menyatakan ada anggota perempuan
dalam jajaran dewan direksi. 3.
Mengitung
Return on Asset
ROA Menghitung
return on asset
yang merupakan indikator kinerja keuangan dihitung dengan cara laba bersih setelah pajak lalu dibagi
dengan total aktiva lancar pada periode penelitian.
4. Mendeskripsikan Variabel
Deskripsi variabel dilakukan dengan menganalisis tabel frekuensi untuk mengetahui sebaran data, serta sebagai dasar klasifikasi data.
Variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan
return on asset
menggunakan kuartil sebagai dasar klasifikasi data. Oleh karena dalam penelitian ini ada dua variabel maka deskripsi dilakukan satu per satu
atas kedua variabel penelitian. 1
Mendeskripsikan Variabel Kinerja Keuangan Deskripsi dengan menggunakan kuartil dan tabel frekuensi.
2 Mendeskripsikan Variabel Keberagaman
Gender
Dewan Direksi Deskripsi dengan menggunakan tabel frekuensi.
5. Mengklasifikasikan Data Keberagaman
Gender
Dewan Direksi Klasifikasi data untuk variabel keberagaman
gender
dewan direksi didasarkan pada ada atau tidaknya anggota wanita dalam jajaran
dewan direksi yang dikategorikan menjadi: = tidak ada anggota perempuan dalam jajaran dewan direksi
1 = ada anggota perempuan dalam jajaran dewan direksi
6. Mengklasifikasikan Data
Return on Assets
Klasifikasi data
Return on Assets
ROA dilakukan dengan membagi berdasarkan persebaran data dengan nilai kuartil. Kuartil merupakan
nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama, sehingga dalam suatu gugus data didapati 3 kuartil
yaitu kuartil 1, kuartil 2 atau median, dan kuartil 3 Siagian dan Sugiarto, 2000. Nilai kuartil akan ditentukan dengan menggunakan
SPSS, dan ditemukan nilai seperti dibawah ini. Oleh karena itu ROA dikategorikan sebagai berikut:
1 sangat rendah
≤ 1,1675 2
rendah 1,1675 -
≤ 4,7900 3
tinggi 4,7900 -
≤ 11,1050 4
sangat tinggi 11,1050
7. Melakukan Analisis Tabulasi
Untuk melihat hubungan antara keberagaman
gender
dewan direksi dan kinerja keuangan dilakukan dengan analisis tabulasi silang
crosstabs
yaitu menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian
crosstabs
adalah data berskala nominal atau kategori Ghozali, 2011. Hubungan
keberagaman
gender
dewan direksi dengan kinerja keuangan perusahaan
menggunakan analisis
tabulasi silang
crosstab
menggunakan aplikasi SPSS 20. 8.
Menarik Kesimpulan Analisis tabulasi silang
crosstab
menyajikan data dalam bentuk tabulasi meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian
crosstab
adalah data berskala nominal atau kategori Ghozali, 2011. Melakukan
crosstab
keberagaman
gender
dewan direksi dengan
kinerja keuangan perusahaan menggunakan koefisien Cramer‟s.
Ukuran yang digunakan untuk interpretasi koefisien korelasi menurut Sarwono 2009:59 diberikan kriteria sebagai berikut:
1. Nilai koefisien korelasi
r
= 0 maka artinya tidak ada korelasi antara dua variabel.
2. Nilai koefisien korelasi lebih 0
r
≤ 0,25 maka artinya korelasi sangat lemah.
3. Nilai koefisien korelasi lebih 0,25
r
≤ 0,5 maka artinya korelasi cukup.
4. Nilai koefisien korelasi lebih 0,5
r
≤ 0,75 maka artinya korelasi kuat.
5. Nilai koefisien korelasi lebih 0,75
r
≤ 0,99 maka artinya korelasi sangat kuat.
6. Nilai koefisien korelasi
r
= 1 maka artinya korelasi sempurna. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
strength
hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. jika koefisien korelasi
positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan posistif atau searah. Hal ini berarti jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel
Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan negatif atau terbalik. Hal ini
berarti jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
45
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN