Hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta Landasan Teori

Lanjutan Tabel IV. Lemak dan minyak 2-3 1 sendok teh margarin 1 sendok teh mayonaise rendah lemak 2 sendok makan light salad dressing 1 sendok makan minyak sayur Manisan 5 kaliminggu 1 sendok makan gula 1 sendok makan jeli atau selai ½ ons jelly beans 8 ons limonade sari jeruk sitrum

G. Hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta

Data triwulan pertama tahun 2008 Puskesmas Pembantu Ngemplak II yang berada di Desa Wedomartani menunjukkan bahwa hipertensi menduduki peringkat kedua setelah penyakit infeksi saluran pernafasan akut ISPA dengan prevalensi sekitar 23 dan lebih dari separuhnya diderita ibu-ibu Ambardini, 2008. Berdasarkan data hasil penjaringan Pos Yandu lansia Kabupaten Sleman pada tahun 2011, lansia dengan presentasi tertinggi didapatkan kasus hipertensi sebanyak 39,65 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2015. Prevalensi hipertensi di Yogyakarta mencapai 25,7 Riset Kesehatan Dasar, 2013.

H. Landasan Teori

Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat dengan usia 40 tahun atau lebih. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 prevalensi hipertensi di D.I Yogyakarta mencapai 25,7. Kesadaran hipertensi pun masih tergolong rendah di Indonesia jika dibandingkan dengan masyarakat di Amerika Bustan, 2007. Faktor risko hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan keturunan. Faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan pola makan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Faktor risiko hipertensi seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang sering mengkonsumsi garam berlebih dapat meningkatkan prevalensi hipertensi di daerah pedesaan sehingga diperlukan program edukasi kesehatan yang mempromosikan pentingnya kesadaran awareness hipertensi beserta pencegahannya Agrawal, Bhalwar dan Basannar, 2008. Pada perokok yang menderita hipertensi cenderung kurang sadar akan hipertensinya dibandingkan dengan responden hipertensi yang sudah berhenti merokok dan bukan perokok Shahab, Mindell, Poulter, West, 2010. Pada perempuan yang mengkonsumsi alkohol lebih sadar akan hipertensi dibandingkan laki-laki yang mengkonsumsi alkohol Shahab, Mindell, Poulter, West, 2010. Responden hipertensi yang melakukan aktivitas fisik secara rutin lebih sadar akan hipertensi dan memiliki tekanan darah yang terkendali Rizvi, Afzal, Chaudry, Baig, 2009 Penelitian ini berdasarkan teori The Rules of Halves yaitu setengah populasi hipertensi tidak terdeteksi, setengah dari populasi terdeteksi tetapi tidak diterapi, dan setengah dari populasi yang diterapi hipertensi tidak melakukan kontrol tekanan darah Ha, Goldberg, Allison, Chu,Nguyen, 2013. Penelitian berdasarkan teori The Rules of Halves penting untuk mengurangi prevalensi hipertensi, meningkatkan kesadaran terkait hipertensi, dan meningkatkan pelaksanaan terapi oleh tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan pengendalian tekanan darah penderita hipertensi Lindblad, Ek, Eckner, Larsson, Shan, Rastam, 2012.

I. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan gaya hidup sehat yang terdiri dari tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, mengatur pola makan, dan melakukan aktivitas fisik terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. 20

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101