Observasi awal Permohonan ijin dan kerjasama Pembuatan informed consent dan leaflet Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Case Report Form CRF , sphygmomanometer digital, leaflet, informed consent, pengukur tinggi badan, dan timbangan berat badan.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal yang dilakukan dengan mencari padukuhan secara acak di Desa Wedomartani. Desa Wedomartani memiliki dua puluh lima padukuhan dan ditentukan secara acak untuk memilih dua padukuhan yang representatif. Dua padukuhan yang terpilih secara random dan representatif adalah Padukuhan Sanggrahan dan Malang Rejo.

2. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada kepala Padukuhan Sanggrahan dan Malang Rejo Kabupaten Sleman. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian.

4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dapat dinyatakan dengan nilai CV coefficient of variation  5. Suatu metode dikatakan memiliki ketelitian yang baik jika nilai CV 5 Yuwono dan Indriyanyo, 2005. Semakin kecil nilai CV maka akan semakin teliti. Pengukuran tekanan darah dilakukan sesuai dengan standar BSH British Society of Hypertension , dapat menggunakan alat sphygmomanometer air raksa, digital atau anaeroid yang telah ditera . Berdasarkan uji reabilitas yang dilakukan pada sphygmomanometer digital untuk penelitian ini memiliki nilai CV 5. Pengukuran tekanan darah dilakukan 2 kali berturut-turut dengan interval 2 menit. Apabila terdapat selisih tekanan darah 10 mmHg pada pengukuran ke 1 dan ke 2 baik pada sistolik dan atau pada diastolik, lakukan pengukuran ke 3 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007.

5. Pencarian calon responden

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101