Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berfikir
Tes hasil belajar merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang telah diperoleh seseorang melalui
proses belajar. Tes yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes hasil
Theresia Efa Nanda Hutagaol
2016 “Pengembangan
Buku Prototype Tes Hasil
Belajar Kompetensi
Dasar Melakukan
Operasi Hitung Campuran
Bilangan Bulat untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar”
Siti Sofiyah, dkk 2015
“Pengembangan Paket Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Matematika
Berdasarkan Revisi
Taksonomi Bloom Pada
Siswa Kelas V SD”
Duskri, dkk 2014
“Pengembangan Tes Diagnostik
Kesulitan Belajar
Matematika di SD
”
Yang akan diteliti: Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar
Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan dan Penaksiran untuk Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika
belajar objektif yang terdiri dari pernyataan yang belum lengkap, dan untuk melengkapi pernyataan tersebut peserta tes dapat memilih salah satu dari
beberapa pilihan jawaban sebagai jawaban yang paling tepat. Untuk memperoleh suatu tes yang baik perlu adanya uji coba terhadap tes hasil
belajar yang akan diberikan kepada siswa. Tes dibuat dengan menentukan Kompetensi Dasar kemudian membuat
indikator yang akan dicapai, selanjutnya melalui indikator tersebut dibuat soal. Tes yang baik adalah tes yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda dan pengecoh yang dapat berfungsi dengan baik. Validitas merupakan kemampuan sejauh mana alat ukur mengukur terhadap
sesuatu yang diukur sedangkan reliabilitas adalah ketetapan suatu alat ukur yang jika diujikan berulang-ulang maka hasilnya relatif sama. Tes yang akan
diujikan harus memiliki tingkat kesukaran yang baik pada suatu tingkatan, yaitu mudah, sedang dan sukar. Tes juga harus memiliki daya pembeda soal
agar mampu membedakan peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta tes yang memiliki kemampuan rendah. Dalam tes pilihan ganda
terdapat pengecoh yang dapat dianalisis keefektifannya. Dalam pembuatan tes perlu
memperhatikan dimensi
kognitif yaitu
mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta agar dapat menjadi alat ukur yang baik dan dapat mengukur kemampuan siswa.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam pembuatan soal tes hasil belajar guru belum membuat tes hasil belajar sesuai dengan prosedur
atau langkah-langkah pembuatan tes hasil belajar, sehingga dalam mengukur kemampuan siswanya guru tidak mengetahui kualitas soal yang diberikan
apakah sudah baik atau belum. Pada wawancara, guru juga mengatakan bahwa dalam membuat soal hanya menyesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswanya saja sesuai dengan apa yang sudah disampaikan di dalam kelas, sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesulitan dari soal tes. Berdasarkan
fakta tersebut menjadi acuan peneliti untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat
termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Tes yang dikembangkan dalam bentuk pilihan ganda
dengan mengembangkan indikator yang dapat mengukur seluruh ranah kognitif siswa bedasarkan taksonomi Bloom mulai dari mengingat sampai
dengan mencipta.
Pengembangan tes
hasil belajar
ini juga
akan mendeskripsikan kualitas butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda dan analisis pengecoh.
D. Pertanyaan Penelitian