1. Potensi dan Masalah
Penelitian  ini  dilakukan  karena  adanya  suatu  potensi  dan  masalah yang  mencakup  analisis  kebutuhan.  Peneliti  melakukan  wawancara  dengan
2  narasumber  dari  SD  yang  berbeda,  yaitu  dengan  wali  kelas  kelas  V  di  SD Negeri  Petinggen  dan  wali  kelas  V  di  SD  Pangudi  Luhur  Yogyakarta.
Wawancara digunakan
untuk memperoleh
informasi mengenai
penyusunan  soal  tes  yang  dibuat  guru  serta  kebutuhan  guru  terhadap contoh  soal  tes  yang  sudah  berkualitas  baik  meliputi  validitas,  reliabilitas,
daya  pembeda,  pengecoh,  tingkat  kesukaran  untuk  menguji  tingkat kemampuan  siswa  dengan  menggunakan  ranah  kognitif.
Melalui  wawancara  tersebut  peneliti  mengetahui  masalah  dalam penelitian  ini  adalah  guru  dalam  membuat  tes  belum  melakukan  uji
validitas,  reliabilitas,  tingkat  kesukaran,  daya  pembeda  dan  analisis pengecoh.  Dari  wawancara  yang  telah  dilakukan  pada  2  guru,  hasil
wawancara  yang  didapatkan  peneliti  adalah  guru  memerlukan  contoh  soal tes  hasil  belajar  yang  baik,  yaitu  valid,  reliabel,  memiliki  daya  pembeda,
tingkat  kesukaran  dan analisis  pengecoh  yang  berfungsi  baik.
2. Pengumpulan  Data
Pengumpulan  data  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah melalui  wawancara.  Wawancara  dilakukan  kepada  2  orang  guru  dari  SD
yang  berbeda  yaitu  kepada  guru  kelas  V  SD  Negeri  Petinggen  pada tanggal  9  September  2016  dan  kepada  guru  kelas  V  SD  Pangudi  Luhur
Yogyakarta  pada  tanggal  10  September  2016.  Wawancara  digunakan untuk  mengetahui  kebutuhan  guru  di  lapangan  mengenai  pengembangan
tes  hasil  belajar  matematika.  Wawancara  dilakukan  Dari  hasil  wawancara tersebut  informasi  yang  diperoleh  dapat  digunakan  peneliti  sebagai  acuan
dalam  perencanaan  pembuatan  kisi-kisi  soal.
3. Desain Produk
Peneliti  mengembangkan  desain  produk  tes  hasil  belajar  pada Kompetensi  Dasar  melakukan  operasi  hitung  bilangan  bulat  termasuk
penggunaan  sifat-sifatnya,  pembulatan  dan  penaksiran.  Langkah  awal  yang dilakukan  ini  yaitu  membuat  kisi-kisi  sesuai  dengan  Kompetensi  Dasar
yang  telah  ditentukan  untuk  mengembangkan  tes  hasil  belajar  meliputi indikator  yang  mengacu  ranah  kognitif  Taksonomi  Bloom  yang  telah
direvisi.  Langkah  yang  kedua  yaitu  membuat  butir  soal  sebanyak  60  yang dibagi  2  tipe  soal  yaitu  30  soal  Set  A  dan  30  soal  Set  B,  hal  ini  dilakukan
untuk  mempertahankan  indikator  soal  yang  telah  dibuat  dari  ranah  kognitif mengingat  sampai  dengan  mencipta  tidak  ada  yang  gugur.  Pembuatan  soal
dalam  masing-masing  tipe  soal  juga  dibagi  dalam  3  kategori  tingkat
kesukaran  yaitu  25 mudah,  50 sedang,  25 sulit. 4.
Validasi Desain
Validasi  desain  produk  tes  ini    dilakukan  oleh  praktisi  expert judgment  sebanyak  4  orang  guru  kelas  V  SD.  Hasil  validasi  berupa  saran
dan  masukan  dari  para  validator  ini  akan  dianalisis  untuk  memperbaiki
desain  produk soal  matematika  tersebut.
5. Revisi desain