3.8.1. Menyemen
Menyemen dimaksudkan menyepuh atau memperkeras permukaan benda kerja yang bersifat kenyal. Misalnya
menyemen roda-roda gigi, poros-poros nok, batang antar dan sebagainya. Sebagai bahan penyemen dapat dipakai arang
kayu, arang kulit, arang tulang zat cair, gas dan bubuk semen spesial. Dengan menyemen ini permukaan baja diperkeras kira-
kira setebal
2 1
sampai
2 1
1
mm.
¾ Bahan penyemen padat
Benda kerja dengan lebih kurang 0,2 C dimasukkan dalam peti baja bersama sama rang kayu, tepung arang
tulang atau bubuk semen spesial kemudian ditutup rapat. Peti lapis dengan tanah liat kemudian dipijarkan sampai
900
C selama 6 – 8 jam. Setelah itu diambil dipijarkan lagi pada suhu 750
C dan kemudian disepuh. Dengan demikian permukaan benda kerja menjadi keras.
¾ Bahan penyemen cair
Sebagai zat cair digunakan Cyankali dan racun berbahaya. Benda kerja dipijarkan kemudian dioleskan dengan zat cair
tersebut.
¾ Bahan penyemen gas
Sebagai bahan penyemen gas digunakan asetilyn, oksid arang yang bercampur amoniak. Menyemen dengan gas
hanya pada besi dengan kadar 0,4 C sampai 0,6 C. Benda kerja dipanaskan dengan gas asetylene sampai
900
C kemudian disemprot dengan air.
3.8.2. Menitrir
Menitrir adalah suatu cara menyepuh dari jenis baja yang mengandung Aluminium Al, Chrom Cr, dan Molibden Mo.
Caranya benda kerja dimasukkan ke dalam aliran amoniak NH
3
dan dipanaskan sampai 600 C selama kurang lebih 2 hari.
Pada suhu 500 C, N
2
dari NH
3
terurai dan mengikat Al hingga permukaan benda kerja menjadi keras. Tebal lapisan yang
dicapai dengan cara ini adalah 0,5 – 1 mm. Alat-alat yang disepuh dengan cara ini biasanya pena torak, silinder motor
yang diberi bus baja dan bidang-bidang jalan untuk batang engkol.
3.8.3. Menyepuh dengan Chrom
Cara penyepuhan ini dilakukan untuk melapisi permukaan benda kerja dengan chrom agar tahan gesekan misalnya bidang
silinder motor dilapisi dengan chrom secara elektrolisa setebal 0,1–0,4 mm, kemudian lapisan itu diambil lagi secara elektrolisa
Di unduh dari : Bukupaket.com
pula. Dengan demikian permukaan bidang silinder menjadi keras dan berpori-pori. Hal ini dimaksudkan jika motor sedang
bekerja maka pori-pori tersebut dapat menahan minyak pelumas hingga pelumas dan dinding silinder menjadi sempurna.
3.9. Jenis dan Bentuk Bahan Yang Banyak Diperjualbelikan di Pasaran Pengolahan besi kasar dalam
proses beberapa dapur sehingga mendapatkan pula beberapa hasil
baja yaitu besi tempa, besi tuang, dan baja. Untuk mendapatkan
bentuk-bentuk bahan dalam per- dagangan maka hasil baja dari
dapur-dapur tersebut diatas masih akan dikerjakan lagi misalnya
dengan jalan di tempa, dikempa, dicanai dan dituang.
Besi cair yang berasal dari konvertor atau dapur Semens-
Martin dituangkan ke dalam acuan tuang dari besi persegi empatUntuk
menghindari kebakaran, maka acuan dilapisi dengan suatu bahan yang tahan api. Bila besi cair sudah agak dingin dan kental sehingga dapat
dikeluarkan dari dalam acuan dan balok-balok besi yang berwarna merah keputih-putihan dibawa ke cetakan atau walsen untuk dibentuk
menjadi bernacam-macam profil misalnya rel, besi lonjor, besi pelat dan lain-lain.
Dalam perdagangan besi tersebut ada bermacam-macam bentuk dan ukurannya. Tentang kwalitasnya besi tergantung dari pengolahan dan
paduan-paduan logam lainnya.
3.9.1. Besi lonjor