Pemilihan bahan pada akhirnya ditentukan oleh berbagai hal yang telah disebutkan tadi termasuk cara-cara pembuatan atau
pembentukannya.
3.3. Pengelompokan Bahan
Bahan yang digunakan dalam dunia teknik rekayasa dapat dibagi atas bahan logam dan bahan non logam. Bahan logam dapat pula
dibagi atas logam ferro besi yaitu merupakan logam yang mengandung unsur besi Fe dalam susunan unsur dasarnya; dan
logam non-ferro bukan-besi merupakan logam yang tidak mengandung unsur besi Fe dalam susunan unsur dasarnya. Logam
non-ferro diantaranya adalah Alumunium Al, Magnesium Mg, Tembaga Cu, Seng Zn, Nickel Ni, dan Logam Mulia.
Sedangkan bahan non-logam dapat terdiri dari bahan organik dan bahan an-organik. Bahan organik seperti kayu, kertas, plastik, karet,
kulit, kapas dan sebagainya. Sedangkan bahan an-organik seperti; batu, pasir, semen, keramik, gelas, grafit dan sebagainya. Dalam pe-
manfaatannya kedua kelompok besar bahan ini banyak digunakan di dunia teknik rekayasa, karena pemilihan sifatnya yang sesuai dengan
kebutuhan tertentu.
3.4. Beberapa Aspek Penting Dalam Ilmu Bahan
3.4.1. Paduan
Paduan adalah proses pencampuran dua logam atau lebih, untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari bahan hasil
paduan. Dengan memadukan dua bahan atau lebih maka dimungkinkan didapat logam paduan yang kuat. Tembaga dan
timah adalah logam lemah, sedangkan perunggu; paduan dari tembaga dan timah adalah bahan yang kuat. Begitu juga paduan
aluminium dengan tembaga akan menghasilkan paduan duralumin yang relatif lebih kuat. Besi murni adalah bahan yang
empuk, sedangkan zat arang adalah rapuh, sedangkan paduan antara besi murni dengan zat arang karbon disebut baja. Baja
adalah bahan logam yang sangat keras dan liat.
3.4.2. Pengolahan Panas
Pengolahan panas juga merupakan aspek penting dari ilmu bahan. Dengan pengolahan panas, akan didapatkan sifat-sifat
yang lebih baik dari bahan. Contohnya dengan memanaskan baja dengan cepat sekitar 800
o
C dan kemudian mendingin- kannya dalam minyak atau air, baja akan menjadi lebih. Istilah
lain dari pengolahan panas ini disebut juga dengan “menyepuh
Di unduh dari : Bukupaket.com
panas”. Pengolahan panas lain adalah antara lain memurnikan, menkarbonkan, menitrasikan dan memijarkan.
3.4.3. Penguatan
Penguatan atau pengokohan adalah cara ketiga untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik. Pengokohan terjadi pada
tiap perubahan bentuk dalam keadaan dingin. Contoh-contoh bentuk perubahan bentuk dalam keadaan dingin adalah
menempa dingin, mencanai dingin dan menarik dingin.
3.4.4. Ditempa dan Dicanai
Proses pembuatan dari bahan baku hingga menjadi jadi produk yang dapat dijual di pasaran dapat berlangsung dengan
menggunakan palu-tempa atau dengan menggunakan canai. Produk yang dihasilkan disebut dengan logam tempa dan logam
canai. Logam yang ditempa dan logam yang dicanai disebut juga logam remas. Logam yang ditempa masuk ke pasaran dalam
bentuk benda tempa dan logam yang dicanai antara lain dalam bentuk pelat, batang, profil dan pipa.
3.4.5. Dituang
Proses penuangan adalah proses memasukan logam cair ke dalam cetakan tertentu. Berbagai produk akhir yang bentuk
akhirnya sedemikian rumit, maka proses pembuatannya lebih baik dengan proses penuangan. Proses penuangan banyak kita
jumpai pada pembuatan bak verseneling engine mobil, piston, dan berbagai produk akhir yang bentuknya sangat rumit.
3.5. Logam Besi Ferro dan Bukan Besi Non-Ferro 3.5.1. Logam Besi Ferro, Fe