Sakit Hati Terhadap Pasangan

Berikut adalah kebutuhan-kebutuhan yang terdapat dalam hasil wawancara informan, yang mencerminkan motivasi yang informan miliki dalam menjadi bispak. “ Ya mungkin karena gue terlalu narik diri, bener-bener ga nggagas sama sekali, dan udah jadi kebutuhan tu loh, sepi. Jadi pas dideketin tu ya bales, nanggepin. Ya faktor kebutuhan jatohnya. ” no 755 Informan melihat seks sebagai alat dari pemenuhan kebutuhan perasaan yang dimiliki informan. “Kasih sayang hehehe. Cuy, gue butuh affection hehehe” no 890 Motivasi lain yang membuat informan menjadi seorang bispak adalah butuhnya perasaan untuk disayang oleh pasangan. “gue masih bisa maintain kebutuhan seksual gue, karena gue ga umm fokusnya ga disitu. Lebih ke fulfill rasa nyaman itu sih.” no 898 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil wawancara yang telah diketahui, dalam berhubungan seksual, informan membutuhkan rasa nyaman terlebih dahulu dari pasangan. Lalu, setelah itu, informan akan menggunakan seks untuk menjaga rasa nyaman tersebut no 885. “ Tapi jatohnya itu ke kebutuhan. Guenya juga butuh, si cowo juga butuh. ” no 173. Informan juga menggunakan seks sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan seksual yang informan miliki.

4. Penerimaan Resiko

“Kalo gue tau orang sih, banyak tau. Cuman, ga jadi patokan. Karena kan balik lagi, kan atas dasarku sendiri” no 197 Informan menerima resikonya sebagai seorang bispak. Informan menjadi bispak atas kemauannya sendiri, tanpa ada role model atau panutan dari lingkungannya. “..ketika belum ada komitmen, cuma gue mau, berarti gue tahu tuh resiko ke depanya. Yaa udah deh. Yaa “ahh anjrit, si kampret si kampret”. Cuma yaudah lah e mang resikonya gue gitu. Ngerti lah resikonya gimana” no 99 Informan berani menerima resikonya dalam menjadi seorang bispak. Sebenarnya informan sudah mengerti apa resikonya, akan tetapi informan tetap menjalani pilihannya menjadi seorang bispak. “Bukan lebih ke malu sih, lebih ke “ahh kalo ga ngerti diem aja”. Gue kan cuek ya orangnya, ga malu sih. Yaa biarin sih urusan- urusan gue.” no 142” Informan dapat menegenali lingkungannya. Informan juga dapat mengendalikan lingkungannya agar tidak terjadi masalah lebih lanjut.

B. Pembahasan

Motivasi secara gambaran umum dapat diartikan sebagai pendorong atau landasan seseorang dalam melakukan segala sesuatunya. Motivasi tidak dapat terlepas dari adanya kebutuhan, dorongan, motif, dan tekanan yang asalnya dari luar. Dalam menganalisis kebuthan-kebutuhan, penulis menggunakan teori 20 kebutuhan milik Murray dan teori ERG milik Alderfer.