Tes SSCT Tes BFI

discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize , tepat waktu, dan ambisius. Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic , dan membosankan. Skor tinggi : teratur, berdisiplin tinggi, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi, hati-hati. Skor rendah: kadang-kadang tampak kehilangan arah dan kedisiplinan, tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, malas, sembrono, lalai, mudah menyerah, hedonistic.

F. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian

1. Kredibilitas

Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Poerwandari, agar dapat memotret kompleksitas tersebut penelitian harus menjamin bahwa subyek diidentifikasikan dan dideskripsikan dengan akurat. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Beberapa cara yang dilakukan untuk meminimalisir bias dan menjaga kredibilitas dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin dengan menggunakan wawancara dan dengan menggunakan tes psikologi, yaitu tes SSCT dan tes BFI. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat digunakan antara lain dengan mengunakan teknik triangulasi data yang mengacu pada pengambilan sumber-sumber data yang berbeda untuk menjelaskan suatu hal tertentu Poerwandari, 2005. Moleong 2007 menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, hasil dari wawancara dibuat triangulasi dan digabungkan dengan hasil triangulasi dari tes psikologi sehingga mendapatkan deskripsi dampak psikologis informan yang mendalam. Cara lain yang digunakan untuk menjaga kredibilitas data adalah dengan menggunakan jasa interater. Interater merupakan seseorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dianggap berkompeten untuk menganalisa hasil tes psikologi sehingga dengan adanya pemeriksaan hasil analisa tes psikologi oleh interater diharapkan keabsahan data dari tes psikologi dapat terjaga. Interater tes SSCT dan BFI adalah Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko M.Psi. Stangle dan Sarantoks dalam Poerwandari, 1998 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, validitas dicapai tidak melalui manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya dan upayanya mendalami dunia empiris, dengan menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data. Konsep yang dipakai antara lain validitas kumulatif, validitas komunikatif, validitas argumentatif dan validitas ekologis. Kredibilitas penelitian ini dicapai melalui : a. Eksplorasi kondisi informan b. Konfirmasi data dan analisisnya pada responden penelitian validitas komunikatif. Hasil temuan setelah melakukan analisa juga dikomunikasikan oleh peneliti pada nara sumber. c. Data mentah dapat menjadi bukti pada hasil temuan dan kesimpulan validitas argumentative. Hasil temuan dan kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan melalui data mentah, yaitu verbatim wawancara, tes SSCT dan tes BFI.

2. Dependabilitas

Dalam penelitian kualitatif, realibilitas penelitian disebut juga dengan dependabilitas. Dalam penelitian ini, dependabilitas dicapai melalui koherensi dengan pengumpulan data memakai alat perekam. Alat perekam tersebut berupa handphone , yang digunakan untuk merekam data wawancara yang telah dilakukan. Sehingga, data yang dihasilkan mendapatkan uraian data yang baik. Selain itu, peneliti juga melakukan diskursus dengan dosen pembimbing. Dependability memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang diteliti. Peneliti menyadari kompleksitas konteks yang dihadapi dengan strategi dan desain penelitian yang luwes. Hal yang dapat dilakukan adalah mencatat secara terperinci terhadap fenomena yang diteliti, termasuk interaksi aspek-aspek yang terkait Marshall Rossman, dalam Poerwandari, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identitas Informan

Nama : Sm Umur : 24 tahun Jenis Kelamin : Perempuan TempatTanggal Lahir : Padang, 24 Agutus 1992 Urutan Kelahiran : 1 pertama dari 2 dua bersaudara

2. Latar Belakang

Informan berumur 24 tahun dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dengan adiknya berjenis kelamin laki-laki. Informan berasal dari daerah Sumatera Utara. Informan pindah ke Yogyakarta semenjak SMA. Saat ini informan merupakan mahasiswi semester akhir di suatu Universitas swasta di Yogyakarta. Pada saat kuliah ini, informan mengaku belum pernah kembali lagi ke rumahnya di Sumatera Utara. Akan tetapi informan tetap berhubungan dengan kedua orang tuanya lewat telepon dan beberapa kali melakukan Video Call . Semenjak tahun 2015 hingga 2016 akhir, Sm menjadi SPG Sales Promotion Girl untuk suatu produk rokok di Yogyakarta. Selama hampir setahun pengabdiannya sebagai SPG, Sm kini diangkat menjadi bagian administrasi untuk kota Yogyakarta dan Magelang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI