Kebutuhan Untuk Berelasi Hasil Penelitian

Pengalaman dan motivasi yang dialami oleh Sm ini, setidaknya menunjukkan beberapa hal mengenai relasi romantis kasual kontemporer. Pertama adalah soal kenyamanan. Sm berganti-ganti pasangan untuk mencapai rasa nyaman. Karena itu, bukan berarti komitmen tidak ada. Komitmen ada, akan tetapi bukan terhadap pasangan, melainkan terhadap rasa nyaman tersebut. Kedua, pencarian rasa nyaman ini yang kemudian menciptakan kondisi frustrasi-regresi sebagaimana pernah digagas oleh Alderfer 1969. Frustrasi muncul dalam ketidakmampuan Sm memperoleh rasa nyaman yang kemudian diwujudkan dalam regresi ke dalam keterhubungan dengan orang baru. Ketiga, kebutuhan akan seks muncul bukan sebagai tema utama dalam kebutuhan, melainkan menjadi kebutuhan dominan yang muncul setelah kebutuhan untuk merasa nyaman, kebutuhan berafiliasi, kebutuhan untuk merasa aman. Bila dilihat dari hasil yang telah ditemukan, informan memiliki 4 jenis kebutuhan yang muncul jika dihubungkan dengan perilakunya. Keempat kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk merasa nyaman, kebutuhan berafiliasi, kebutuhan untuk merasa aman, dan kebutuhan seks. Dalam teori yang telah disampaikan oleh Alderfer dalam teori ERG miliknya, Alderfer mengatakan bahwa saat manusia telah menyanggupi kebutuhan-kebuthan pada tingkat yang lebih rendah, maka individu akan memiliki hasrat untuk memnuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Teori ERG memang bersifat hierarkis, akan tetapi tidak sekaku yang disebutkan oleh Maslow. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bila disilangkan, maka dapat dikatakan bahwa Sm memiliki kebutuhan-kebutuhan yang bersifat untuk menjalin relasi, dan memiliki hasrat untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya yang selalu menemui masalah. Hal ini sejalan dengan hasil tes BFI, yang menunjukkan bahwa Sm adalah individu dengan oerientasi sosial, yang memungkinkan banyaknya muncul kebutuhan- kebuthan yang bersifat “keluar” atau berhubungan dengan orang lain. Dalam teori ERG, dikenal dengan frustasi-regresi, yang memungkinan individu untuk kembali ke kebutuhan yang levelnya lebih rendah saat ia tidak dapat memenuhi hasrat yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan seseorang membuat pola dalam perilakunya. Bila dilihat dari keempat kebutuhan yang dimiliki informan, maka terdapat pola yang terbentuk saat informan membentuk sebuah relasi. Seperti yang telah Alderfer katakan, existence merupakan kebutuhan mendasar manusia. Informan dalam hasil wawancara mengatakan bahwa ia sudah tidak bermasalah soal keuangan. Apa yang ia sampaikan menunjukkan bahwa hal-hal mendasar yang bersifat material telah ia penuhi. Dalam memenuhi kebutuhan dasarnya tersebut, informan mengaku menjadi SPG di sebuah perusahaan rokok. Alasannya tersebut juga menjadi dasar informan dalam menjalin relasi dengan pria. Informan merasa tidak ada masalah dalam hal ekonomi saat mejalin relasi dengan seorang pria. Ia menekankan bahwa kenyamanan dan rasa senang bersama seorang pria lebih menjadi konsennya. Alderfer 1969 mengatakan bahwa kebutuhan akan relatedness akan muncul setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi. Setelah mencapai kepuasan dalam kebutuhan dasarnya, informan mulai mencari kepuasan dalam berelasi dengan seseorang. Informan dalam kebutuhannya berelasi merupakan sebuah sebab-akibat. Hal ini terlihat dari hasil SSCT yang mencerminkan bahwa informan merasa kehilangan sosok ayah yang membuatnya nyaman. Informan mengaku bahwa saat informan pindah ke Yogyakarta, ia tidak pernah bertemu dengan ayahnya, selain lewat komunikasi handphone . Kebutuhan-kebutuhan untuk merasa nyaman dan aman merupakan bentuk dari hal tersebut. Informan mulai memasuki proses seleksi dalam pemilihan pasangan. Informan mencari sosok pria yang dapat memberikan kepuasan dalam dahaga akan sosok ayahnya yang hilang tersebut. Ia merasa bahwa dengan mendapatkan kenyamanan, maka ia akan merasa hubungan menjadi berharga. Melihat pola pemilihan yang dilakukan informan, maka dapat terlihat bahwa kedua kebutuhan telah terpenuhi. Setelah kebutuhan- kebutuhan akan relatedness tersebut terpenuhi, maka jika berdasarkan Alderfer, informan akan beranjak ke kebutuhan G growth , yang berhubungan dengan bertumbuh-kembang secara kreatif dan produktif. Kebutuhan akan tumbuh-kembang tersebut muncul saat individu dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul. Dalam bagian ini, Sm gagal memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam teori fight or flight yang dikatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI