Penerimaan Resiko Hasil Penelitian
Alderfer 1969 mengatakan bahwa kebutuhan akan
relatedness
akan muncul setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi. Setelah mencapai kepuasan dalam kebutuhan dasarnya, informan mulai mencari kepuasan
dalam berelasi dengan seseorang. Informan dalam kebutuhannya berelasi merupakan sebuah sebab-akibat. Hal ini terlihat dari hasil SSCT yang
mencerminkan bahwa informan merasa kehilangan sosok ayah yang membuatnya nyaman. Informan mengaku bahwa saat informan pindah ke
Yogyakarta, ia tidak pernah bertemu dengan ayahnya, selain lewat komunikasi
handphone
. Kebutuhan-kebutuhan untuk merasa nyaman dan aman merupakan
bentuk dari hal tersebut. Informan mulai memasuki proses seleksi dalam pemilihan pasangan. Informan mencari sosok pria yang dapat memberikan
kepuasan dalam dahaga akan sosok ayahnya yang hilang tersebut. Ia merasa bahwa dengan mendapatkan kenyamanan, maka ia akan merasa hubungan
menjadi berharga. Melihat pola pemilihan yang dilakukan informan, maka dapat
terlihat bahwa kedua kebutuhan telah terpenuhi. Setelah kebutuhan- kebutuhan akan
relatedness
tersebut terpenuhi, maka jika berdasarkan Alderfer, informan akan beranjak ke kebutuhan G
growth
, yang berhubungan dengan bertumbuh-kembang secara kreatif dan produktif.
Kebutuhan akan tumbuh-kembang tersebut muncul saat individu dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul. Dalam bagian ini, Sm gagal
memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam teori
fight or flight
yang dikatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh Cannon 1929, saat seseorang dihadapkan pada suatu masalah
stressor
, maka terdapat dua kemungkinan perilaku yang muncul, yaitu
fight
, melawan; atau
flight
, kabur dari masalah. Dalam cerita ynag dipaparkan oleh subjek, subjek memiliki harapan untuk memiliki relasi
dengan komitmen didalamnya. Akan tetapi, hal tersebut selalu membentur masalah dalam pemenuhannya. Saat menemui masalah tersebut, informan
lebih memilih untuk kabur dari masalah tersebut dan mencoba peruntungannya dengan relasi baru lainnya. Hal ini ditunjukkan dari
bergantinya pasangan yang dimiliki informan, sebanyak enam relasi berbeda yang telah ia alami dalam kurun waktu satu tahun.
Pola tersebut memiliki bentuk yang sama pada tiap hubungan yang informan jalani. Pada relasinya pada pria no. 1, kebutuhan akan materi telah
terpenuhi, lalu lanjut dengan kebutuhan untuk relasi yang dipuaskan juga dengan adanya sosok pria yang menemani dan berada disampingnya, yang
membuatnya merasa aman dan nyaman. Akan tetapi, pada hubungannya tersebut, Sm menemukan masalah. Pasangan pertamanya tersebut
menunjukkan perilaku kasar secara verbal yang akhirnya membuat Sm memilih untuk meninggalkan pria tersebut. Cerita pertama ini menunjukkan
bahwa Sm telah baerhasil memenuhi kebutuhan E dan R, akan tetapi gagal dalam memenuhi kebutuhan G. Dari cerita tersebut, terjadi frustasi-regresi,
yang membuat Sm kembali mencari kepuasan yang lebih dalam hal relasi. Sm dalam ceritanya tentang hubungannya yang kedua, Sm mengaku
bahwa ia mencari sosok pria yang tidak kasar terhadap dirinya. Ia mendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI