Tingkatan pada Loyalitas Kerja 1. Pengertian Loyalitas Kerja

hadapi pada lingkungan masyarakat, yakni kinerja seseorang, motivasi yang dimiliki, kreativitas seseorang, produktivitas, pengetahuan yang dimiliki, pengharapan seseorang, kesehatan emosional dan jasmani, ketekunan seseorang, daya tahan seseorang, dan respon terhadap perubahan Stoltz, 2000. Stoltz2003 menyatakan pada buku keduanya, terdapat ciri – ciri seseorang yang memiliki adversity quotient yang tinggi yakni, menjadi orang dengan kinerja puncak dan dapat mempertahankan kinerja tinggi, bersikap optimistik dengan sebenarnya, mengambil risiko yang perlu, dapat berkembang dengan baik jika terjadi perubahan, berani menghadapi tantangan yang sulit dan kompleks, menjadi pemecah masalah dan pemikir yang gesit dan melakukan inovasi untuk menemukan penyelesaian. Ciri – ciri lain yang kemungkinan muncul pada orang – orang yang memiliki adversity quotient rendah yaitu, mudah menyerah dan ditundukkan, tidak memanfaatkan sepenuhnya potensi yang dimiliki, merasa tidak berdaya dan terbenam dalam masalah dan menghindari tantangan pekerjaan dan situasi. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Adversity Quotient merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah menjadi sebuah hal menarik untuk diselesaikan yang dapat mengasah potensi yang dimiliki dalam diri seseorang.

2. Tingkatan pada

Adversity Model ini menggambarkan menumpuknya kesulitan di mayarakat, lingkungan pekerjaan dan kesulitan individu yang dihadapi oleh seluruh individu dalam menjalani kehidupan. Model ini menggambarkan suatu kenyataan bahwa kesulitan merupakan bagian dari hidup yang ada dimana – mana, yang nyata dan tidak bisa dihindari Stoltz, 2000. a. Kesulitan dalam lingkungan masyarakat Saat ini di dalam kehidupan masyarakat banyak terjadi perubahan.Perubahan – perubahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat. Pengaruh – pengaruh tersebut dapat menyebabkan berbagai hal yang menimbulkan kesulitan bagi masyarakat, yakni : ketidakpastian masa depan, rasa cemas terhadap permasalahan perekonomian, krisis pada kehidupan rumah tangga, kehilangan kepercayaan terhadap lembaga – lembaga perlindungan dan sistem pendidikan yang berubah – ubah. Berbagai macam hal diatas menjadi tanda- tanda kesulitan terjadi. b. Kesulitan dalam lingkungan pekerjaan Pada lingkungan pekerjaan, setiap individu sering menghadapi berbagai macam kesulitan yang cukup mempengaruhi perilaku individu. Beberapa masalah yang sering terjadi di dalam lingkungan pekerjaan, yakni : pemotongan gaji, persaingan antara pegawai yang tinggi di lingkungan pekerjaan dan bahkan pemecatan pegawai. Kenyataan ini membuat para pegawai semakin berupaya meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam bekerja. c. Kesulitan dalam diri pribadi Kesulitan atau masalah yang terjadi pada diri pribadi terletak di bagian yang paling dasar dalam tingkatan kesulitan. Contoh kesulitan dalam diri individu yakni : lingkungan yang terkena polusi membuat individu terkena berbagai penyakit seperti penyakit asma, kanker, dan juga keracunan makanan. Individu harus dapat mengantisipasi dan menentukan terjadinya sebuah perubahan yang terjadi akibat berbagai kesulitan yang dialami. Permulaan terjadi dari dalam diri individu kemudian melewati tingkatan kesulitan yang lain dan di tingkat ini individu dapat menciptakan sebuah perubahan dari kesulitan yang ada.

3. Teori Dasar