Item – item yang berada dalam angket ini dibagi menjadi dua bagian
yakni, 30 item
favourable
dan 30 item
unfavourable
. Penilaian untuk item
favourable
adalah sebagai berikut, bila Sangat Sesuai SS bernilai 4, Sesuai S bernilai 3, Tidak Sesuai TS bernilai 2, Sangat Tidak Sesuai STS
bernilai 1. Penilaian untuk item
unfavourable
adalah sebagai berikut, bila Sangat Sesuai SS bernilai 1, Sesuai S bernilai 2, Tidak Sesuai TS
bernilai 3, Sangat Tidak Sesuai STS bernilai 4. Subjek akan diminta untuk merespon item
– item pernyataan yang terdapat dalam skala tersebut, dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang menggambarkan tentang diri
subjek dan bukan pendapat orang lain tentang suatu pernyataan. Skala akhir subjek merupakan skor total dari jawaban pada setiap pernyataan.
3. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas Uji validitas ini digunakan untuk menguji secara pasti item
– item yang terdapat pada tiap skala dalam hal kelayakan pernyataan
– pernyataan tersebut untuk mendefinisikan suatu variabel. Pada penelitian ini,
menggunakan validitas isi yaitu dengan cara menguji isi alat ukur dengan rasional atau melalui
professional judgment
. Penggunaan validitas ini sebagai cara untuk melihat sejauhmana item
– item terdapat dalam alat ukur tersebut telah mencakup komponen
– komponen objek yang ingin diukur Azwar, 2011. Penelitian ini juga melalui
professional judgment
yakni dosen pembimbing untuk menganalisis alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Cara ini digunakan dengan pertimbangan peneliti melalui tahap yang praktis dalam merancang item
– item yang akan digunakan sebagai alat ukur penelitian tersebut.
b. Seleksi item Penyeleksian item
– item ini merupakan langkah lanjutan dari validitas isi yang digunakan yakni melalui
professional judgment
dan setelah peneliti melakukan ujicoba yang menggunakan skala, yakni skala
Adversity Quotient
dan skala Loyalitas kerja. Pada tanggal 6 – 12 November, peneliti
melakukan
tryout
pada skala loyalitas kerja dan
Adversity qoutient
, hal ini untuk melihat reliabilitas item
– item yang akan diujikan. Langkah awal peneliti memberikan kedua skala tersebut kepada masing
– masing pegawai yang berjumlah 30 orang kemudian menjelaskan satu persatu tata cara dalam
mengisi kedua skala tersebut. Setelah itu, peneliti mengambil kembali masing
– masing skala yang telah dibagikan tadi. Seleksi item digunakan untuk melihat item
– item yang baik dan item – item yang kurang baik, sehingga dapat menentukan item – item mana saja
yang digugurkan dalam kedua skala tersebut. Pemilihan item berdasarkan pada hasil penghitungan korelasi item total yang menggunakan SPSS 17.
Pada penghitungan ini, korelasi item total memiliki batasan yakni 0,3, hal ini menunjukkan bahwa apabila suatu item mencapai nilai 0,3 atau
minimal 0,3 maka item tersebut termasuk baik. Sebaliknya jika suatu item tidak mencapai nilai 0,3 atau 0,3 maka item tersebut termasuk item yang
kurang baik atau harus digugurkan pada penyeleksian item. Terdapat pengecualian jika jumlah item yang lolos masih kurang dari jumlah yang
diharapkan, maka dapat menurunkan skor korelasi item total menjadi 0,25 Azwar, 2011.
Tabel 3 Blue Print Skala Adversity Quotient setelah Uji Coba
Dimensi Item
Jumlah Favorable
Unfavorable
Control
2, 4, 6, 35 17
5 10,64
Origin and ownership
7, 21, 29, 5,19,24, 37,
7 14,90
Reach
12, 23, 25, 27, 32
8, 14, 34, 36, 38,
10 25
Endurance
3, 11, 20 13,18
5 10.64
Jumlah 15
12 27
100
Pada skala
Adversity Quotient
, awalnya terdapat 40 item yang terdiri dari 20 item
favorable
dan 20 item
unfavorable
. Hasil pengujian item – item
ini melalui kategori korelasi item total yakni item – item yang ada pada nilai
0,3 termasuk dalam kategori item yang baik, sedangkan item – item yang
berada pada nilai 0,3 termasuk dalam kategori item – yang kurang baik
Sufren dan Natanael, 2013. Hasil dari pengujian data skala
adversity quotient
, terdapat 27 item yang termasuk dalam kategori item yang baik dan 13 item termasuk dalam kategori item yang kurang baik, jadi pada skala
adversity quotient
terdapat 13 item yang digugurkan. 27 item yang termasuk dalam kategori item yang baik terdiri atas 15 item
favorable
dan 12 item
unfavorable
. Sedangkan pada skala Loyalitas kerja terdapat 60 item yang terdiri
dari 30 item
favorable
dan 30 item
unfavorable
. Hasil pengujian item – item
ini melalui kategori korelasi item total yakni item – item yang ada pada nilai
0,3 termasuk dalam kategori item yang baik, sedangkan item – item yang
berada pada nilai 0,3 termasuk dalam kategori item – yang kurang baik
Sufren dan Natanael, 2013.
Tabel 4 Blue Print Skala Loyalitas Kerja setelah Uji Coba
Dimensi Item
Jumlah Favorable
Unfavourable
Mentaati peraturan yang disusun
22, 45, 56, 60 24,42, 47, 49
8 17,02
Bertanggung jawab terhadap perusahaan
17, 23, 26, 44, 55
5, 7, 9 8
17,02 Memiliki kemauan
untuk berkerja sama 1
16,57 3
7,5 Mempunyai rasa
memiliki 2, 15, 34, 39,
58 25,53
7 14,90
Menjaga dan menjalin hubungan antar
pribadi dengan baik 14, 30, 32
11,51 5
10,64
Memiliki rasa suka yang besar terhadap
pekerjaan 10, 19, 31, 43,
50 13, 21, 35, 48
9 22,5
Jumlah 23
17 40
100
Setelah melewati pengujian data skala loyalitas kerja, terdapat 40 item yang termasuk dalam kategori item yang baik dan 20 item termasuk
dalam kategori item yang kurang baik, jadi pada skala loyalitas kerja terdapat 20 item yang digugurkan. 40 item yang termasuk dalam kategori
item yang baik terdiri atas 23 item
favorable
dan 17 item
unfavorable
. c. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kehandalan alat ukur, seberapa jauh alat ukur dapat menghasilkan hasil yang kurang lebih sama ketika diterapkan pada
sampel yang sama Sufren dan Natanael, 2013. Pengukuran akan reliabel jika skor koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 Azwar, 2009. Pada
penelitian ini,
pengukuran reliabilitasnya
menggunakan koefisien
Cronbach’s Alpha. Koefisien Cronbach’s Alpha yang diharapkan dalam sebuah alat ukur minimal angkanya adalah 0,6
– 0,8. Pada skala
adversity quotient
, nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang
didapatkan adalah 0,869. Setelah dilakukan ujicoba terhadap skala
adversity quotient
, mendapatkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha yakni 0,914. Nilai
tersebut meningkat karena dari 40 item yang tersedia terdapat 13 item yang termasuk dalam kategori kurang baik sehingga 13 item tersebut digugurkan
dan mempengaruhi peningkatan nilai koefisien Cronbach’s Alpha tersebut.
Demikian pula dengan skala loyalitas kerja memiliki nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,916 dan setelah dilakukan ujicoba mendapatkan
nilai sebesar 0,936. Nilai tersebut meningkat karena dari 60 item yang ada
terdapat 20 item yang termasuk dalam kategori kurang baik, sehingga 20 item tersebut digugurkan. Hal tersebut mempengaruhi peningkatan nilai dari
koefisien Cronbach’s Alpha pada skala loyalitas kerja.
4. Analisis Data