disimpulkan bahwa kuesioner adalah salah satu teknik pengambilan data dengan cara memberikan pertanyaan untuk mendapatkan data dari responden.
Kuesioner termasuk dalam teknik pengumpulan data non tes. Kuisoner ini digunakan untuk mengumpulkan data, data yang diperoleh diharapkan
dapat mengungkapkan penyelenggaraan sekolah inklusi di Wilayah Kota Yogyakarta, dimana kuesioner ini akan disebarkan di beberapa sekolah
inklusi di Wilayah Kota Yogyakarta yang menjadi sampel dalam penelitian, kuesioner diberikan kepada guru kelas 1 hingga guru kelas 6. Kuesioner
berisikan pertanyaan terbuka terkait dengan model penyelenggaraan sekolah inklusi. Jangka waktu pengisian kuesioner berdasarkan kesepakatan antara
peneliti dan pihak sekolah namun dengan batas waktu tertentu.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang merupakan alat bagi peneliti yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan permasalahan
penelitian, yang disusun berdasarkan operasional variabel yang dibuat dengan disusun berdasarkan skala yang sesuai Indrawan dan Yaniwati, 2014: 112.
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa lembar kuesioner terbuka. Lembar kuesioner terbuka ini digunakan untuk mengetahui penyelenggaraan
sekolah inklusi di Wilayah Kota Yogyakarta. Kuesioner ini dibagikan kepada guru kelas 1 hingga guru kelas 6 di sekolah dasar inklusi yang menjadi
sampel penelitian. Lembar kuesioner terbuka ini berisi indikator-indikator tentang model penyelenggaraan sekolah inklusi. Effendi 2012: 185
menjelaskan bahwa ciri pertanyaan terbuka adalah variasi kemungkinan jawaban tidak ditentukan terlebih dulu oleh peneliti, karena baik alasan utama
atau alasan apa saja tidak disediakan variasi jawaban jadi responden diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Instrumen
kuesioner dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan terbuka terlampir pada lampiran 7. Pengembangan instrumen didasarkan pada prinsip-prinsip
inklusi yang dikemukakan oleh Kustawan dalam bukunya yang berjudul Model Implementasi Pendid
ikan Inklusi Ramah Anak”. Peneliti menyusun beberapa soal dengan indikator-indikator yang akan diteliti. Berikut kisi-kisi
kuesioner yang digunakan peneliti: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang survei penyelenggaraan
sekolah inklusi di Wilayah Kota Yogyakarta No.
Prinsip Indikator
No. Item 1
Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB
yang mengakomodasikan
semua anak Menerima
semua tipe
anak berkebutuhan khusus 1, 2, 3, 4,
5 Mengukur sumber daya
pendidikan dan tenaga kependidikan yang ada di
sekolah 6, 7, 8
Mempersiapkan sarana
dan prasarana 9, 10, 11
Merencanakan sumber
daya biaya 12, 13, 14,
15 2
Identifikasi Mengidentifikasi
tipe anak berkebutuhan khusus
16, 17, 18, 19
3 Adaptasi Kurikulum
Kurikulum fleksibel
Menyusun Kurikulum 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28,
29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Merancang
bahan ajar dan kegiatan
pembelajaran yang
ramah anak Menyusun
perencanaan pembelajaran bagi siswa
30, 31, 32, 33
Menentukan bahan ajar yang
terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
34, 35, 36, 37, 38, 39
5 Penataan kelas yang
ramah anak Mengelola kelas untuk
mengoptimalkan proses
belajar mengajar 40, 41, 42,
43, 44, 45
Mengarahkan pengelompokan
siswa untuk pengajaran di ruang
kelas 46, 47, 48,
49, 50
6 Asesmen
Upaya pengumpulan
informasi untuk
memantau kemajuan
pendidikan 51, 52, 53
Melakukan penyaringan
atau screening 54, 55, 56,
57, 58, 59, 60
Melakukan diagnosis
menyangkut kelayakan
atas layanan pendidikan khusus
61, 62, 63, 64
Melakukan penempatan
program pada
anak berkebutuhan khusus
65, 66, 67
Melakukan penempatan
kurikulum untuk memulai pengajaran siswa
68, 69, 70
Melakukan evaluasi
pengajaran untuk anak berkebutuhan khusus
70, 71, 72, 73
Melakukan evaluasi
program pada
anak berkebutuhan khusus
74, 75, 76, 77,
7 Pengadaan
dan pemanfaatan media
pembelajaran adaptif Memahami
pentingnya Media
Pembelajaran Adaptif sebagai sarana
dalam pembelajaran 78, 79, 80,
81, 82, 83
8 Penilaian
dan evaluasi
pembelajaran Menentukan KKM
84, 85, 86, 87
Menjelaskan karakteristik evaluasi
88, 89, 90, 91, 92, 93,
94, 95, 96, 97
Menunjukkan kegunaan
kegiatan evaluasi 98,
99, 100
Pada tabel 3.2 terdapat kisi-kisi dari 8 prinsip model penyelenggaraan sekolah inklusi yang diturunkan menjadi beberapa indikator. Setelah peneliti
menyelesaikan instrumen kuesioner, peneliti melakukan validasi terhadap validator berdasarkan lembar penilaian yang telah ada sebelum kuesiner
disebarkan. Validasi dilakukan peneliti untuk mengetahui kelayakan instrumen kuesioner tersebut menurut para ahli. Penilaian validasi instrumen
kuesioner ini terdiri dari dua aspek, yaitu aspek penggunaan bahasa dan isi. Aspek penggunaan bahasa yaitu yang berkaitan dengan EYD, bahasa mudah
dipahami, dan susunan SPOK. Sedangkan aspek isi tentang kualitas dari pertanyaan dan kesesuaian dengan tujuan yang akan diteliti. Validator dalam
instrumen kuesioner ini terdiri dari dua dosen program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan validasi instrumen kuesioner yang dilakukan oleh kedua validator, dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner yang peneliti buat
layak digunakan, namun peneliti mendapatkan beberapa revisi yang menjadi saran dari validator, revisi tersebut diantaranya:
a. Kalimat pertanyaan disusun kembali berdasarkan susunan SPOK.
b. Diperjelas kalimat pertanyaan.
c. Ada beberapa pertanyaan yang dapat dipecahkan kembali sehingga
tidak hanya terdiri dari satu pertanyaan. d.
Berikan tambahan pertanyaan untuk memperdalam tujuan penelitian. e.
Konsistenkan antara pemilihan kata untuk kata inklusif atau inklusi. Validator menyarankan untuk konten ini kalimat pertanyaan lebih
diperjelas sehingga diharapkan tidak terjadi penafsiran ganda bagi subjek penelitian yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Semua saran yang
diberikan oleh validator dijadikan pedoman untuk memperbaiki kualitas instrumen kuesioner oleh peneliti agar kuesioner layak dan dapat
menghasilkan data yang terpercaya.
F. Teknik Pengujian Instrumen