Dasar Hukum Tujuan PENDAHULUAN

Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah Dasar Berprestasi 2015 2

B. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan pemilihan kepala SD berprestasi adalah sebagai berikut. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Jo Nomor 67 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 14 Tahun 2015 tentang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 197 tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian, dan Olahraga; 9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0265M1977 tentang Hadiah Berupa Piagam, Lencana, dan Uang; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah; 11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan

Pemilihan kepala SD berprestasi bertujuan sebagai berikut. 1. Memberikan penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dalam melaksanakan pengelolaan sekolah, berbasis pada penilaian kompetensi Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah Dasar Berprestasi 2015 3 kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial, yang hasilnya dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan; 2. Meningkatkan motivasi secara berkelanjutan di kalangan kepala sekolah untuk terus “belajar dan bekerja lebih cerdas” guna menciptakan kinerja yang lebih produktif; 3. Mendorong inovasi dan kreativitas kepala sekolah dalam menciptakan suasana sekolah yang kondusif bagi para pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan.

D. Manfaat