dengan jauhnya puskesmas dan rumah sakit. Selain itu juga berdasarkan data hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan pada bulan Juni 2013, dari 100 pasien sebanyak
18 orang menderita hipertensi stadium I dan 19 orang menderita hipertensi stadium II BEMF, 2013.
Pola hidup, aktivitas fisik serta faktor risiko lainnya merupakan salah satu kunci utama dalam perawatan dan pengendalian tekanan darah, sehingga aspek ini
menjadi masalah yang bersifat esensial, apalagi dengan melihat tingkat kesadaran
awareness
dari penderita hipertensi masyarakat dukuh yang sangat rendah serta pola hidup masyarakat Dukuh Sembir yang tidak pernah peduli dengan pribadinya
sendiri yang sebagai faktor risiko hipertensi. Selain dari data pelayanan kesehatan menunjukkan banyaknya masyarakat menderita hipertensi. Oleh karena itu, peniliti
melakukan penelitian di Dukuh Sembir, Madurejo.
1. Rumusan masalah
a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran akan hipertensi, dan
terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir? b.
Apakah faktor risiko kesehatan meliputi aktivitas fisik, merokok, pola makan, BMI, dan riwayat penyakit berpengaruh terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi
responden hipertensi di Dukuh Sembir?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan prevalensi, kesadaran, dan terapi dengan kajian risiko kesehatan hipertensi yang telah dipublikasikan antara lain:
a.
Trends in prevalence, awareness, therapy, and control of hypertension, and the risk of mortality among middle-aged Lithuanian urban population in 1983
–
2009
Reklaitiene, Tamosiunas, Virviciute, Baceviciene and Luksiene, 2012. Penelitian tersebut menggunakan data yang diambil secara acak atau random yaitu 2.218 laki-
laki dan 2.491 perempuan. Hasil yang didapatkan ada peningkatan yang signifikan pada kesadaran hipertensi di antara pria dan wanita 45,0-64,4 dan 47,7-72,3,
masing-masing hipertensi dan pada pasien hipertensi yang dirawat 55,4-68,3 pada pria dan 65,6-86,2 pada wanita. Analisis menunjukkan pengaruh dosis dengan
respon yang kuat antara tingkat tekanan darah dan semua penyebab, CVD, PJK dan risiko stroke-kematian pada laki-laki dan kelompok perempuan.
b.
Prevalence and Risk Factors for Hypertension in Adults Living in Central Development Region of Nepal
Chataut, Adhikari, Sinha, 2011 menggunakan studi
cross sectional
, total 527 subyek laki-laki 214 dan perempuan 313, subyek yang diambil um
ur ≥18tahun. Secara keseluruhan prevalensi hipertensi adalah 22,4 laki- laki: 32,7 dan perempuan:15,3. Dari hasil analisis menunjukkan pengaruh yang
signifikan dengan faktor-faktor risiko yaitu hipertensi dengan jenis kelamin, umur, aktivitas fisik, indeks massa tubuh BMI, merokok dan konsumsi alkohol.
c.
Prevalence of hypertension and its risk factors in southwest Ethiopia: a hospital- based cross-sectional survey
Gudina, Michael, Assegid, 2013 dilakukan dengan metode
cross- sectional
berbasis rumah sakit dilakukan pada 734 peserta yang berumur 15 tahun atau lebih tua dari Mei 2012 hingga Juni 2012. Hasil dari
penelitian, umur rata-rata peserta adalah 42,3 ± 13,2 tahun dan 71,7 yang 35 tahun
dan lebih tua, 58 perempuan. Pasien dengan riwayat hipertensi sebenyak 13,2. Hanya 35,1 yang menyadari hipertensi dan hanya 23,7 yang memakai
pengobatan. Tingkat kontrol secara keseluruhan adalah 15,5 . Riwayat keluarga hipertensi, memiliki diabetes mellitus, kegemukan, dan penggunaan kontrasepsi oral
dikaitkan dengan tekanan darah tinggi . d.
Prevalence, Awareness, Medication, Control, and Risk Factors Associated with Hypertension in Bai Ethnic Group in Rural China: The Yunnan Minority Eye Study
Zhang, Huang, Yu, Cha, Li, Yuan, Wei, Zhong, 2013 dilakukan pada tahun 2010 dengan pengambilan sampel secara
Claster random
di masyarakat pedesaan di Dali, Cina barat daya. Sebanyak 2.133 orang dewasa berumur 50 atau di atas
diwawancarai, dan tekanan darah tinggi badan, berat badan dan lingkar pinggang mereka diukur. Prevalensi hipertensi adalah 42,1 8992133, dan umur dan
prevalensi gender disesuaikan adalah 40,0. Di antara peserta hipertensi, 28,4 255899 menyadari kondisi mereka, sedangkan 24,6 221899 mengambil obat
antihipertensi, hanya 7,5 67 899 dari mereka yang mencapai kontrol tekanan darah 14090 mmHg.
e.
Hypertension and associated factors in older adults in South Africa
Peltzer and Mafuya, 2013 tentang orang dewasa yang terpengaruh oleh hipertensi, yang
merupakan faktor risiko yang dibuat untuk penyakit jantung. Pada tahun 2008, penelitian ini dilakukan dengan studi cross-sectional berdasarkan populasi nasional
3.840 subyek yang berumur 50 tahun atau lebih tua di Afrika Selatan. Kuesioner meliputi karakteristik sosial-demografi, variabel kesehatan, dan antropometri dan
tekanan darah pengukuran. Hasil analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi dikaitkan dengan kelompok populasi yang telah
mengalami stroke, kelebihan berat badan atau obesitas dan telah memiliki lima atau lebih dengan perawatan kunjungan dalam 12 bulan terakhir. Hipertensi berbanding
terbalik dikaitkan dengan penggunaan alkohol saat ini. Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan contohnya seperti
di atas, perbedaan dengan penelitian ini adalah karakteristik demografi serta tujuan penelitan juga berbeda karena penelitian akan mendapatkan prevalensi, kesadaran dan
terapi hipertensi, serta mengidentifikasi faktor resiko kesehatan jenis kelamin, umur, penyakit penyerta, pola makan, aktivitas fisik, Indeks Massa Tubuh atau obesitas,
konsumsi alkohol dan merokok.
3. Manfaat penelitian