Konsep Balanced Scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah
No Item
Konsep Balanced Scorecard Analisis Kesesuaian
Skor Sektor Pendidikan
Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta 4
Perspektif a. Memuat perspektif umum Customer,
internal proces, learning and growth, finansial
b. Ada tambahan dengan mempertimbangkan urgensi dan
kebermanfaatan Empat perspektif dasar digunakan. Perspektif tambahan adalah
environment dengan pertimbangan utama bahwa Tarakanita merupakan organisasi pendidikan yang dituntut memiliki tanggung
jawab moral dan sosial. Fokus pada lingkungan juga menjadi arahan sidang kapitel kongregasi dan gereja secara universal
Sudah sesuai. Penambahan persepktif enviroment sudah
berdasarkan pada logika hubungan timbal balik yang
jelas dan merupakan salah satu komponen visi Yayasan
Tarakanita 3
5 Tujuan strategis
a. Sesuai dengan visi misi b. Sesuai dengan pemilihan strategi
Secara dokumen sudah terdapat hubungan sebab akibat antara tujuan strategis dan visi misi. Hubungan sebab akibat ditunjukkan dengan
arah panah dalam strategy map Yayasan yang tercantum dalam RENSTRA. Hubungan sebab akibat antara tujuan strategis dan
pemilihan strategi belum cukup tampak. Hal ini masih berhubungan dengan analisis pada nomor item 3 yaitu pemilihan strategi belum
cukup jelas. Belum sepenuhnya sesuai.
Evaluasi lain yaitu masih banyak rumusan tujuan
strategis belum menggunakan kata kunci
hasil meningkatnya, tersedianya, terwujudnya,
dsb. Juga banyak rumusan strategis yang tidak verifiabel
atau dapat diketahui tingkat ketercapaiannya.
2
6 Peta strategi strategy map:
a. Misi dipindahkan ke paling atas b. Perspektif pelanggan naik ke atas
menggantikan perspektif keuangan c. Perspektif keuangan tetap ada untuk
dipertahankan d. Identifikasi proses internal menjadi
pendorong nilai pelanggan e. perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan tetap menjadi dasar Dalam peta strategi,
a. Puncak strategy map adalah visi b. Perspektif pelanggan naik ke atas menggantikan perspektif
keuangan agar paradigma yang terbangun peserta didik adalah tujuan utama layanan ini didirikan Organisasi
c. Tetap perlu ditopang dengan finansial yang kuat dan sehat agar mampu menggerakkan organisasi dalam mencapai visi.
d. Perspektif internal menjadu pendorong nilai pelanggan e. Bersama dengan finansial perspective, learning growth menjadi
dasar strategy map organisasi Kurang sesuai. Perlu
diperhatikan meskipun sebagai organisasi nonbisnis
tetapi Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta
tidak memiliki sumber finansial lain di luar peserta
didik, sehingga perseptif finansial tidak bisa menjadi
dasar 2
90
No Item
Konsep Balanced Scorecard Analisis Kesesuaian
Skor Sektor Pendidikan
Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta 7
Indikator kinerja utama: a. terdapat indikator kinerja utama
eksak, proksi, aktivitas, dan proyek b. jumlah indikator kinerja utama antara
20 – 25 indikator
c. proporsi indikator kinerja utama keuangan 22, pelanggan 22,
proses bisnis internal 34 dan pembelajaran dan pertumbuhan
22 a. Sudah terdapat indikator utama eksak, proksi, aktivitas, dan proyek
meskipun dengan komposisi yang tidak proporsional dan tersebar di seluruh perspektif.
b. Indikator kinerja utama berjumlah 49 c. Proporsi indikator kinerja utama: Customer 18, environment
6, internal 31, learning and growth 29, dan finansial 16
Belum sesuai. Jumlah indikator kinerja utama
terlalu banyak dan dalam proporsi yang tidak
seimbang berdasarkan acuan
1
8 Terjadi hubungan sebab akibat antara
tujuan strategis dan tolok ukur kinerja indikator kinerja utama
Sudah terdapat hubungan sebab akibat antara tujuan strategis dan indikator kinerja utama. Hubungan tersebut bersifat langsung dan tidak
langsung. Matrik analisis hubungan tersebut terdapat pada lampiran Sudah sesuai
3
SKOR TOTAL 18
91
3. Menghitung Persentase Tingkat Kesesuaian. Pada tahap ini akan dihitung persentase tingkat kesesuaian konsep
balanced scorecard pada Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta dengan konsep balanced scorecard pada sektor pendidikan.
Persentase tingkat kesesuaian dihitung dengan formulasi sebagai berikut. Jumlah skor total
jumlah item pertanyaan x 3 Persentase tingkat kesesuaian dihitung dan disajikan sebagai berikut.
18 8 x 3
4. Melakukan Pembahasan Secara Deskriptif Analitis. Analisis kesesuaian menunjukkan angka 75. Penjelasan kesesuaian
tersebut adalah sebagai berikut. a. 3 dari 8 konsep 37,5 menunjukkan kesesuaian, yaitu konsep
rumusan visi, perspektif, dan hubungan sebab akibat. Pada analisis kesesuaian, visi dikatakan sesuai apabila memenuhi beberapa unsur
visi yang efektif sehingga tingkat keefektifan tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian. Visi yang efektif menurut Luis dan Biromo
2008 memiliki beberapa atribut yaitu: imaginable, desireable, feasible, focus, fleksible, dan communicable. Berdasarkan hasil
analisis, visi Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta sudah dirumuskan dan sesuai dengan antribut tersebut di atas. Yayasan
Tarakanita menambahkan satu perspektif di luar perspektif dasar X 100
X 100 = 75
yaitu perspektif environment atau lingkungan. Yuwono 2002, menyebutkan apabila perspektif dasar dirasa belum memadahi
dimungkinkan menambah persepktif lain, tetapi harus didasarkan pada logika yang kuat dan hubungan timbal balik yang jelas antar
persepktif. Penambahan perspektif enviroment sangat mendukung visi Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta terutama dalam
membentuk peserta didik yang berwawasan lingkungan. Di samping itu penambahan perspektif tersebut merupakan jawaban Yayasan
Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta terhadap ajakan “Gereja Universal” untuk mendukung gerakan cinta lingkungan. Kaplan dan
Norton 1996 menyebutkan bahwa sebuah balanced scorecard yang disusun semestinya dapat menjelaskan strategi organisasi melalui
urutan sebab akibat jika-maka. Sistem pengukuran harus membuat hubungan hipotesis di antar berbagai tujuan strategis dan ukuran di
dalam berbagai perspektif menjadi eksplisit sehingga dapat dikelola dan divalidasi. Menurut hasil analisis, pada balanced scorecard
Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta sudah terjadi hubungan sebab akibat antara tujuan strategis dan indikator kinerja
utama. Hubungan tersebut bersifat langsung maupun tak langsung yang didasarkan pada empat jenis indikator Luis dan Biromo, 2008
yaitu indikator kinerja utama eksak, proksi, aktivitas, dan proyek. Indikator eksak menunjukkan adanya hubungan langsung, sedangkan
indikator lain menunjukkan hubungan tidak langsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. 4 dari 8 konsep 50 menunjukkan kurang sesuai, yaitu konsep rumusan misi, analisis SWOT, tujuan strategis, dan peta strategi.
Rangkuti 2011 menyebutkan bahwa analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi organisasi. David 2015 menjelaskan beberapa tahapan setelah melakukan analisis SWOT sampai dengan penentuan strategi
dalam proses perumusan strategi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Keputusan strategi ini yang
kemudian dirumuskan dalam tujuan strategis. Dengan kata lain, perumusan tujuan strategis haruslah melalui berbagai tahapan
sehingga tepat sesuai analisis kondisi organisasi. Pada konsep balanced scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta
terdapat tahapan yang hilang dalam fase antara analisis SWOT dan rumusan tujuan strategis. Dalam konsep peta strategi, Yayasan
Tarakanita Kantor Wilayah menempatkan perspektif finansial pada paling dasar sejajar dengan perspektif learning and growth. Pada
situasi organisasi non bisnis publik milik pemerintah hal tersebut dimungkinkan karena finansial sudah tersedia sehingga fokus pada
bagaimana mengupayakan penggunaannya secara transparan, efektif, dan efisien. Pada kondisi di Yayasan Tarakanita Kantor
Wilayah Yogyakarta berbeda. Meskipun sebagai organisasi non bisnis, Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta harus
menyediakan finansial secara mandiri guna melakukan kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelayanan. Pendanaan paling besar diperoleh dari orang tua peserta didik. Dengan demikian, perspektif finansial tidak dapat diletakkan
pada dasar peta strategi dengan asumsi hal tersebut belum tersedia dan harus diupayakan.
c. 1 dari 8 konsep 12,5 menunjukkan tidak sesuai, yaitu konsep indikator kinerja utama. Indikator kinerja utama tolok ukur kinerja
balanced scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta berjumlah 49 empat puluh sembilan. Menurut Kaplan dan Norton
2001 dan Luis dan Biromo 2008 jumlah tolok ukur kinerja yang ideal adalah 20-25 tolok ukur kinerja. Dengan demikian, jumlah
tolok ukur kinerja yang ada pada balanced scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta terlalu banyak sehingga akan
menjadikan kurang fokus untuk mencapainya. Proporsi tolok ukur kinerja balanced scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah
Yogyakarta meliputi perspektif costumer 18, perspektif environment 6, perspektif internal 31, perspektif learning
and growth 29 dan perspektif finansial 16. Proporsi yang ideal menurut Menurut Kaplan dan Norton 2001 dan Luis dan
Biromo 2008 jumlah tolok ukur kinerja yang ideal adalah perspektif costumer 22, perspektif internal 34, perspektif
learning and growth 22, dan perspektif financial 22. Berdasarkan hal tersebut, proporsi tolok ukur kinerja pada balanced
scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta belum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cukup ideal. Perspektif learning and growth terlalu banyak sehingga bisa dipindahkan ke perspektif yang lain untuk menjadikan lebih
proporsional. Dalam analisis konten, ditemukan sebagai berikut. 1 Perspektif Costumer
a Terdapat beberapa tolok ukur keberhasilan TUK yang tumpang tindih, misalnya sekolah dengan nilai rata-rata
seluruh mata pelajaran yang di UN-kan minimal 80 dengan sekolah yang termasuk kategori 10 besar tingkat
kotakabupaten berdasarkan kategori nilai UN adalah TUK yang mempunyai tujuan penilaian yang sama sehingga
sebenarnya dapat dihilangkan salah satunya. b Terdapat TUK yang kurang mempunyai power sebagai
target, misalnya sekolah dengan peserta didik lulus 100. Saat ini hasil ujian nasional tidak mempengaruhi
kelulusan, sehingga TUK tersebut akan sangat mudah untuk dicapai.
c Terdapat TUK yang kurang menggambarkan kualitas pencapaian. Sebagai contoh, peringkat sekolah di tingkat
kotakabupaten dalam rata-rata UN tidak serta merta menggambarkan kualitas karena kecenderungan sekolah
dengan jumlah peserta didik yang banyak akan sulit memperoleh rata-rata tinggi. Peringkat atas biasanya
didominasi oleh sekolah yang mempunyai jumlah peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik sedikit,
sehingga peringkat
kurang bisa
menggambarkan kualitas sekolah. d Terdapat TUK yang kurang dapat mengukur tujuan
strategis. Contohnya tingkat kepuasan orang tua peserta didik kurang tepat diukur dengan penilaian SOP
pelayanan prima, akan lebih tepat diukur dengan survei kepuasan pelanggan.
2 Perspektif Environment TUK dengan ukuran kualitatif biasanya akan sulit untuk diukur.
Misalnya TUK kualitas pelaksanaan gaya hidup PKT akan lebih sulit diukur ketika penilai tidak mempunyai standar yang sama
untuk menilai dan akan bersifat lebih subjektif. 3 Perspektif Internal
Seluruh tolok ukur kinerja merupakan ukuran kualitatif dan pengukuran dilakukan oleh pihak internal. Hal tersebut akan
menimbulkan pengukuran yang kurang akurat dan membuka peluang untuk melakukan manipulasi dalam pengukuran yang
ditujukan untuk mencapai target atau ukuran yang diharapkan. 4 Perspektif Learning and Growth
a Terdapat beberapa tolok ukur keberhasilan yang tumpang tindih, misalnya karyawan yang memiliki indek kinerja
individu sudah mewakili atau mencakup beberapa TUK seperti nilai supervisi, pemenuhan kualifikasi guru dalam
bahasa asing, teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran berbasis riset dan experiential learning.
Contoh lainnya pada TUK GETO dan kepuasan kerja karyawan memiliki maksud dan tujuan pengukuran yang
sama. b Terdapat TUK yang kurang memiliki bobot sebagai ukuran,
misalnya terpenuhinya jumlah kebutuhan SDM dan SDM yang memenuhi standar kualitas pendidikan S1.
c Banyak TUK yang bersifat kualitatif. 5 Perspektif Finansial
Untuk perspektif finansial memiliki ukuran yang jelas dan pasti. TUK dapat dikatakan dapat menggambarkan ukuran dari
pencapaian tujuan strategis. Pembahasan lebih lanjut, bersamaan dengan pemberian rekomendasi
5. Memberikan Rekomendasi Sebagai Tindaklanjut Setelah melakukan analisis kesesuaian, peneliti memberikan rekomendasi
berdasarkan delapan konsep dalam tabel sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5. Rekomendasi Konsep Balanced Scorecard Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta Konsep
Lama Usulan Baru
Keterangan Visi
Mendidik peserta didik agar berkompetensi tinggi yang berbela rasa dan berwawasan lingkungan
Mendidik peserta didik agar berkompetensi tinggi yang berbela rasa dan berwawasan lingkungan
Tetap tidak berubah Misi
1. Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik. 2. Mengupayakan agar di sekolah-sekolah,
keunggulan akademik sungguh dikejar, dan kualitas pembelajaran serta pelatihan peserta didik
senantiasa ditingkatkan, sehingga peserta didik terbentuk menjadi pribadi yang cerdas, mandiri,
kreatif dan terampil.
3. Berperan serta mengembangkan penegakan hak asasi manusia dan memperjuangkan keadilan
termasuk keadilan gender. 4. Melakukan koordinasi dan menciptakan iklim yang
kondusif di sekolah- sekolah yang dikelolanya guna terselenggaranya proses pembelajaran sehingga
terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh memiliki integritas diri.
5. Mengupayakan agar di sekolah-sekolah diselenggarakan pendidikan tentang religiositas dan
pendidikan nilai sikap jujur, adil dan berwawasan kebangsaan.
6. Mengupayakan agar sekolah-sekolah mengembangkan semangat persaudaraan sejati
dalam masyarakat yang majemuk. 7. Ikut serta dalam perjuangan menegakkan
keadilan, menciptakan perdamaian dunia, dan menjaga keutuhan ciptaan.
1. Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik. 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta
didik untuk mewujudkan peserta didik yang berkompetensi tinggi.
3. Menumbuhkan karakter baik peserta didik melalui Pendidikan Karakter Tarakanita yang didasari nilai-
nilai Cc5 Compassion, celebration, competence, conviction, creativity, communinity, keadilan,
perdamaian, dan keutuhan ciptaan KPKC, kedisiplinan, dan kejujuran.
4. Mewujudkan sistem informasi manajemen untuk memberikan
pelayanan secara
sistematis, transparan dan akuntabel.
5. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan agar karya pendidikan dapat terus
berlangsung dan berkembang. 6. Mengembangkan layanan pendidikan di lingkungan
lokal jenjang TK-SD, regional jenjang SMP, dan nasional jenjang SMA.
Menambahkan unsur pasar nomor 6 dan teknologi
nomor 4.
99
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
8. Menciptakan iklim religius dan mengembangkan semangat kasih yang berbela rasa dalam seluruh
proses pembelajaran. 9. Memperhatikan, mengembangkan dan
memberdayakan para pendidik dan tenaga kependidikan agar karya pendidikan dapat terus
berlangsung dan berkembang Analisis
SWOT
Kekuatan
1. Rumusan visi misi menjadi pedoman perilaku yang
terarah 2.
Lulusan memiliki kapabilitas untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya maupun dunia kerja
3. Menerapkan OBSC Organizational Balanced
ScoreCard sebagai upaya menciptakan keseimbangan kinerja setiap perspektif
4. Didukung oleh sistem yang jelas, antara lain:
SAPTA, SIKTAR, Pedoman Pelayanan Prima, dan CBHRM
5. Mayoritas karyawan adalah karyawan tetap dengan
kualifikasi pendidikan memenuhi syarat. Sebagian besar guru telah tersertifikasi pemerintah
6. Memiliki sistem keuangan yang baku
7. Adanya bantuan pemerintah berupa BOS dan BOP
dapat menjadi sumber tambahan dana 8.
60 orang tua yang menyekolahkan anaknya di Yayasan Tarakanita berpendapatan menengah
9. Jejaring pelaksana fungsi humas di Wilayah dan
Unit Sekolah nasional.
Kekuatan 1. Memiliki value yang jelas dan dikembangkan dalam
Pendidikan Karakter Tarakanita. 2. Memiliki strategi dan metode pembelajaran yang
sudah dibakukan dan menjadi ciri khas layanan pendidikan sekolah-sekolah Tarakanita PBA, EL,
TIK, PBR. 3. Memiliki sistem informasi terpadu di semua pilar
manajemen SAPTA, SIKTAR, GLME, dan WEBSITE.
4. Memiliki SOP Pelayanan Prima yang dapat menjadi panduan dalam melakukan pelayanan di bidang
pendidikan. 5. Memiliki karyawan yang mayoritas berstatus tetap,
memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan, dan dikelola dengan manajemen SDM berbasis
kompetensi.
Kelemahan
1. 61 karyawan edukatifguru memiliki kualitas dalam kategori kurang dan kurang sekali
berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru UKG. Setelah melakukan analisis
SWOT masih ada langkah perumusan strategi untuk
sampai pada keputusan tujuan strategis yang akan
dirumuskan. Dalam dokumen balanced scorecard Yayasan
Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta langkah ini yang
tidak ada. Oleh karena itu peneliti memberikan
rekomendasi pada langkah ini. Karena membutuh pemaparan
yang cukup panjang, maka proses perumusan strategi
disampaikan pada bagian lampiran
1
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
10. Pemahaman dan implementasi Pelayanana Prima hasil workshop: 79,71, hasil survey:81
11. Pemahaman dan upaya penetapan strategi pemasaran sekolah 74,56
12. Pemahaman dan keterampilan pengelolaan media promosi dan publikasi 72,58
13. Lembaga mengutamakan pemenuhan kebutuhan fasilitas dan kelengkapan teknologi informasi untuk
pembelajaran 14. Memiliki Sistem Informasi Manajemen Terpadu
15. Yayasan dapat memanfaatkan secara optimal lahan dan gedung milik kongregasi dan gereja
16. Sarana prasarana memenuhi standar pelaksanaan KBM hasil survei: 77
17. Kondisi fisik bagunan relatif baik 18. Sebagian besar lokasi unit karya di area strategis
Kelemahan
1. Rumusan visi misi belum sepenuhnya menjadi
landasan sikap dan perilaku dalam melakukan pelayanan
2. Kualitas lulusan belum mampu mendorong selling
power Tarakanita. 3.
Tolok ukur dan target OBSC belum mempresentasikan pencapaian kinerja
sesungguhnya yang harus dicapai. 4.
Belum sepenuhnya memanfaatkan sistem informasi sebagai cara untuk mengitegrasikan standar mutu
2. Sebagian besar sekolah memiliki keterbatasan luas lahan untuk area parkir dan sarana olahraga.
3. Sebagian besar sekolah mengalami tren penurunan jumlah peserta didik dalam beberapa tahun
terakhir. 4. Piutang peserta didik masih tinggi dan terjadi di
hampir seluruh unit sekolah. 5. Kinerja tim pemasaran belum optimal dalam
melakukan promosi dan publikasi.
Peluang
1. Sekolah lembaga pendidikan masih dibutuhkan untuk jangka waktu yang panjang amanat
pembukaan UUD 45. 2. Minat kuliah pada jurusan keguruan meningkat
sehingga dapat lebih selektif dalam proses rekruetmen guru.
3. Bantuan Operasional
Sekolah BOS
dari pemerintah dan beasiswa dari jejaring perusahaan
dalam program Corporate Social Responsibility CSR.
4. Perkembangan teknologi,
informasi, dan
komunikasi dapat mendukung promosi dan publikasi.
Ancaman
1. Kebijakan pemerintah yang seringkali tidak memihak pada sekolah swasta sekolah gratis,
aturan mengenai sertifikasi guru, aturan penahanan ijasah, dan lain-lain.
2. Tingginya persaingan antar sekolah baik swasta 1
1
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
5. Hasil evaluasi kompetensi guru 2010 menunjukkan
30 guru dalam kategori baik seklai, 33 cukup, dan 37 memerlukan pembinaan khusus
6. Hasil UKG bidng studi menunjukkan 60,57guru
berada dalam kategori kurang dan kurang sekali. 7.
UTW kurang terbarukan sehingga menjadi pemegang jabatan kurang fokus pada
tanggungjawab yang seharusnya 8.
Besaran uang sekolah bukan satu-satunya faktor untuk menarik calon siswa
9. Satu-satunya sumber keuangan lembaga sampai
saat ini hanya dari orang tua siswa 10. Belum semua wilayah dan sekolah memiliki
penanggungjawab fungsi kehumasan 11. Inkonsistensi terhadap implementasi gerakan
pelayanan prima 12. Kurangnya pemahaman yang komprehensif
mengenai penetapan strategi pemasaran sekolah 13. Pengembangan media promosi dan publikasi masih
terkesan tradisional 14. Pengelolaan akses teknologi informasi dan layanan
komunikasi masih rendah 73 15. Kemampuan SDM berkaitan dengan strategi
pembelajaran berbasis teknologi informasi pada umum- nya masih lemah
16. Belum ada SOP sehingga pemeliharaan sarana prasarana lemah
17. Gedung-bangunan-fasilitas kurang menarik dan belum optimal digunakan
maupun negeri dalam hal manajemen sekolah biaya pendidikan, kualitas lulusan, penyediaan
sarana prasarana sekolah, dan sistem imbal jasa karyawan.
3. Kondisi sosial budaya masyarakat: konsumtif, kritis, sensitif, serta memiliki kemampuan dan kebebasan
untuk memilih menetapkan pilihan sekolah. 4. Pengaruh
globalisasi dan
pasar bebas
memungkinkan munculnya sekolah-sekolah baru yang memiliki kompetensi persaingan yang tinggi.
1 2
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
18. Belum memiliki master plan pengembangan secara fisik jangka panjang
19. Keterbatasan lahan parkir dan lapangan olahraga
Peluang
1. Visi misi memberikan keleluasan dalam berperilaku
tetapi tetap diperlukan tuntunan dan pengarahan yang jelas.
2. Banyak peminat institusi pendidikan dan dunia
usaha terhadap lulusan Tarakanita 3.
OBSC sangat terbuka dan mampu mewadahi kekhasan kinerja unit
4. Sistem feeder memungkinkan untuk
mempertahankan siswa berdasarkan standar mutu yang ditetapkan
5. Tersedianya sistem pengelolaan SDM berbasis
kompetensi CBHRM sebagai dasar pengelolaan SDM yang terintegrasi
6. Mayoritas karyawan berada dalam kelompok usia
produktif dibawah 45 tahun berpotensi untuk berkembang.
7. Adanya UKG dan uji kompetensi CBHRM menjadi
dasar yang tepat untuk dilakukannya pengembangan dan pembinaan guru secara
sistematis dan terencana berdasarkan substansi kebutuhan
8. Adanya ketentuan pemerintah yang mengatur
mengenai pemenuhan kualitas , kualifikasi, dan jam wajib mengajar guru minimal 24 JP mendorong
terjadinya efisiensi dan efektifitas pengelolaan SDM
1 3
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
9. Mengembangkan peluang sumber dana alternatif
dari aset yang dimiliki Yayasan 10. Pemanfaatan fasilitas, media, sarana interaksi dan
komunikasi kehumasan dam pemasaran berbasis teknologi informasi.
11. Masih terjaganya captive market peluang pasar yang masih terjaga
12. Peningkatan penguasaan strategi marketing yang kontekstual dengan institusi pendidikan
13. Pengembangan jejaring melalui almuni, orang tua, pemerhati pendidikan
14. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masih terbuka luas
15. Masih memungkinkan optimalisasi pemanfaatan lahan untuk sarana pembelajaran
16. Optimalisasi pemanfaatan aset fisik sebagai alternatif sumber dana
17. Modernisasi tampilanpenataan fisik
Ancaman
1. Lembaga pendidikan sejenis merumusan visi misi
dengan rumusan tang sederhana dan mudah diingat walaupun terlalu membatasi perilaku
tertentu
2. Tawaran yang diberikan lembaga pendidikan lain
lebih menarik dan beragam misalnya beasiswa berpotensi “pembajakan siswa”
3. Perubahan manajemen pengelolaan sekolah yang
sangat dinamis dan cepat
1 4
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
4. Lembaga lain sejenis sudah menerapkan standar
mutu yang sama untuk sekolah yang dikelolanya 5.
Lembaga pendidikan sejenis memberikan penawaran kesejahteraan yang lebih kompetitif.
6. Penetapan UMP oleh pemerintah yang realtif tinggi
7. Industri di luar pendidikan mulai memberikan
peluang kerja bagi lulusan S1 kependidikan 8.
Terjadi degradasi nilai hidup guru sebagai panggilan hidup
9. Kebijakan sekolah gratis oleh masyarakat
10. Sensitivitas masyarakat terhadap biaya sekolah 11. Kondisi sosial budaya masyarakat: konsumtif, kritis,
sensitif, serta memiliki kemampuan dan kebebasan untuk memilih menetapkan pilihan sekolah
12. Perkembangan teknologi menuntut pemenuhan sarana-prasarana berbasis teknologi informasi.
13. Perubahan kurikulum pendidikan menuntut pemenuhan sarana prasarana sesuai tuntutan
kurikulum 14. Sekolah pesaing: kondisi sarana prasarana
pembanding yang lebih baik dan lengkap 15. Beberapa lokasi unit karya berada pada kondisi
geografi yang kurang menguntungkan Perspektif
Menggunakan lima perspektif, yaitu: Customer, environment, internal, learning and growth, dan finansial
Tetap menggunakan lima perspektif, yaitu: Customer, environment, internal, learning and growth, dan
finansial Tetap tidak berubah
1 5
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Tujuan Strategis
Customer 1.
Peningkatan kualitas akademik 2.
Peningkatan karakter Tarakanita 3.
Peningkatan kualitas non akademik 4.
Tingkat kepuasan orang tua peserta didik 5.
Peningkatan awareness orang tua calon peserta didik
Environment
1 Implementasi budaya hidup KPKC 2 Peningkatan kinerja pemberdayaan masyarakat
Internal
1. Implementasi desain kurikulum Standar Nasional
Plus PKT, berwawasan global, dan berorientasi TIK
2. Implementasi strategi metode pembelajaran
pengembangan siswa: Pembiasaan penggunaan bahasa asing dalam PBM, Experiential Learning,
Pembelajaran berbasis TI, dan Pembelajaran berbasis Riset.
3. Implementasi keterlibatan orang tua dalam
pembelajarankegiatan sekolah. 4.
Penggunaan Pengembangan sarana dan prasarana berwawasan lingkungan
5. Implementasi Management Information System.
6. Implementasi strategi kehumasan dan pemasaran
7. Penjaminan mutu
8. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggara
pendidikan.
Customer
1. Meningkatnya kepuasan pelanggan
2. Meningkatnya kualitas peserta didik
Environment 1.
Terimplementasinya budaya hidup berwawasan lingkungan.
Internal 1.
Terimplementasinya strategi
dan metode
pembelajaran berdasarkan standar pendidikan Tarakanita.
2. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan
Tarakanita standar pelayanan prima. 3.
Meningkatnya keterlibatan orang tua dalam pembelajaran dan kegiatan sekolah.
4. Terimplementasinya sistem informasi manajemen
dalam seluruh fungsi manajemen. 5.
Terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar yang diterapkan.
6. Penjaminan mutu
Learning dan Growth
1. Meningkatnya kapabilitas karyawan
2. Meningkatnya motivasi, pemberdayaan dan
keserasian
Finansial
1.
Meningkatnya efektivitas
dan efisiensi
pengelolaan keuangan Rekomendasi peneliti
mengusulkan untuk memadatkan tujuan strategis
karena pada rumusan lama banyak rumusan tujuan
strategis yang memiliki esensi yang sama. Rumusan usulan
tersebut didasarkan pada Kaplan dan Norton, 1996:
1. Perspektif pelanggan mengacu dari tiga variabel
utama yaitu: atribut produkjasa, hubungan
pelanggan, dan citra reputasi.
2. Perspektif proses internal mengacu pada tiga
variabel utama yaitu: inovasi, operasi, dan
layanan purna jual.
3. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
mengacu pada tiga variabel utama, yaitu
kapabilitas pegawai kepuasan pegawai,
retensi pegawai, produktivitas pegawai,
kapabilitas sistem
1 6
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Learning and growth
1. Peningkatan kapabilitas SDM
2. Pelaksanaan pengembangan karakter SDM yang
bersumber pada nilai-nilai ketarakanitaan Cc5, KPKC, Kedisiplinan, dan Kejujuran
Finansial 1.
Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan.
informasi, serta motivasi, pemberdayaan, dan
keserasian.
4.
Perspektif keuangan, berhubungan dengan
profitabilitas yang diukur dengan laba operasi,
return on capital employed ROCE, nilai tambah
ekonomis ecnomic value added, pertumbuhan
penjualan, atau terciptanya arus kas.
Dalam konteks organisasi pendidikan, perspektif
keuangan dimaknai bagaimana menggunakan
dana secara efektif dan efisien guna
memaksimalkan pelayanan terhadap
Customer dan menjaga keberlangsungan
lembaga
.
1 7
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Peta Strategi Lama
1 8
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Usulan baru Perspektif finansial tidak bisa
menjadi dasar peta strategi karena meskipun Yayasan
Tarakanita merupakan organisasi non bisnis tetapi
tidak mempunyai sumber dana selain dari sumbangan orang
tua peserta didik. Besarnya sumbangan peserta didik
berkorelasi dengan jumlah peserta didik. Hal ini berbeda
dengan organisasi non bisnis yang lain atau organisasi
publik. Mereka tidak memikirkan dana karena
sudah punya anggaran, yang mereka pikirkan adalah
menggunakan anggaran secara efektif dan efisien.
PERSPEKTIF LEARNING GROWTH
Meningkatnya kapabilitas karyawan
Meningkatnya motivasi karyawan
PERSPEKTIF CUSTOMER
Meningkatnya kepuasaan
pelanggan Meningkatnya
kualitas peserta didik
PERSPEKTIF FINANSIAL
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi pengelolaan
keuangan
OUTCOME
jJumlah peserta didik maksimal
Peserta Didik Unggul Akademik
Peserta Didik Berkarakter
Tarakanita Visi: Mendidik peserta didik agar berkompetensi tinggi yang berbela rasa dan
berwawasan lingkungan
1 9
PERSPEKTIF INTERNAL
Terimplementasi nya standar
pendidikan Tarakanita
Meningkatnya kualitas layanan
pendidikan Tarakanita
Terimplementasi nya sistem
informasi manajemen
Terpenuhinya sarana prasarana
sesuai standar Meningkatnya
keterlibatan orang tua dalam
kegiatan sekolah Penjaminan
Mutu
PERSPEKTIF ENVIRONMENT
Terimplementasinya budaya hidup
berwawasan lingkungan
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Indikator Kinerja
Utama
Customer 1.
sekolah dengan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang di UNUSBD-kan minimal 8,0
SD-SMP-SMAK 2.
KBTK dengan peserta didik memperoleh nilai rata-rata seluruh bidang pengembangan minimal 80
di TK B Berkembang Sesuai Harapan 3.
sekolah dengan peserta didik lulus 100 SD-SMP-SMAK
4. sekolah yang termasuk kategori 10 besar tingkat
kotakabupaten SD-SMP-SMAK 5.
sekolah dengan 25 peserta didik mendapatkan nilai A pada PKT
6. Jumlah prestasi tingkat Nasional jenjang SD, SMP,
SMA, SMK 7.
Jumlah prestasi tingkat Kota Kabupaten jenjang TK
8. penilaian implementasi SOP Pelayanan Prima
9. jumlah peserta didik dari daya tampung ideal
25490
Environment 10. sekolah yang melaksanakan program
pembiasaan gaya hidup berwawasan PKT berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan
11. sekolah dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat berdasarkan standar kualitas yang
ditetapkan SD, SMP, SMAK 12. Terlaksananya kegiatan-kegiatan sosial karitatif
minimal 1 kali dalam 1 semester
Customer
1. sekolah yang memiliki rata-rata skor survei
kepuasan pelanggan ≥ 80
2. jumlah peserta didik dari daya tampung ideal
3. sekolah yang memiliki rata-rata nilai Ujian
Nasional UN ≥ 80
4. Jumlah prestasi peserta didik non UN minimal
tingkat nasional 5.
jumlah peserta didik yang memiliki rata-rata skor survei karakter Tarakanita ≥ 80 pada jenjang
selanjutnya
Environment 6.
sekolah yang melaksanakan program pembiasaan gaya hidup berwawasan PKT
berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan 7.
Jumlah kegiatan pemberdayaan masyarakat di seluruh sekolah terkait budaya hidup berwawasan
lingkungan
Internal 8.
guru yang memiliki nilai supervisi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan standar pendidikan
Tarakanita ≥ 80 9.
Jumlah laporan penelitian peserta didik dan guru dengan kualitas berdasarkan standar yang
ditetapkan 10. penurunan jumlah komplain pelanggan
11. guru yang mencapai nilai ≥ 80 pada
implementasi SAPTA 12. Jumlah kegiatan yang melibatkan orang tua
1 1
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
Internal 13. keakuratan implementasi kurikulum berdasarkan
standar yang ditetapkan a. 4 standar pendidikan isi,proses, kompetensi
kelulusan, dan penlaian b. Standar PKT c. standar penggunaan bahasa asing d. Standar pemanfaatan
TIK e.Standar EL
14. sekolah yang guru MIPA melaksanakan pembiasaan penggunaan bahasa asing dalam PBM
15. sekolah yang melaksanakan pembelajaran berbasis EL berdasarkan standar yang ditetapkan.
16. sekolah yang mengimplementasikan tiga fungsi TIK dalam pembelajaran berdasarkan standar yang
ditetapkan. 17. sekolah yang melaksanakan pembelajaran
berbasis riset berdasarkan standar yang ditetapkan MIPA
18. sekolah dengan minimal 5 kegiatan yang melibatkan FKKSKM
19. unit karya yang telah mencapai 75 standar sarana prasarana sesuai dengan yang ditetapkan
20. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berdasarkan menu dan submenu
21. pengendalian dan pemanfaatan software dan lisensi aplikasi dari keseluruhan PCLaptop kerja
22. pengelolaan portal lembaga berita kegiatanaktivitas per kategori unit karya 48
berita dalam 1 tahun 23. animo terhadap daya tampung kelas awal
13. Jumlah berita dan artikel yang diupload di website 14. unit sekolah yang telah mencapai 75 standar
sarana prasarana sesuai dengan ketetapan 15. sekolah memenuhi standar pendidikan
Tarakanita skor akreditasi internal dan eksternal
Learning and growth
16. karyawan yang memperoleh nilai DP3 Individu ≥ 80
17. guru yang memperoleh nilai uji kompetensi guru standar Tarakanita ≥ 80
18. karyawan dengan jumlah jam pelatihan dan pengembangan ≥ 50 jamorgtahun untuk guru,
dan ≥ 20 jamorgtahun untuk TU dan PP 19. karyawan yang termasuk dalam katagori puas
berdasarkan hasil survei kepuasan karyawan 20. rasio biaya SDM terhadap total operasional
cost
Finansial 21. Margin
22. Rasio biaya operasional vs anggaran yang ditetapkan
23. peningkatan pendapatan UPMB 24. peningkatan pendapatan non UPMB
25. piutang maksimal
1 1
1
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
24. sekolah memenuhi standar pendidikan Tarakanita
25. pemenuhan persyaratan administratif legal sekolah
26. Keterlaksanaan kegiatan berdasarkan rencana yang ditetapkan
27. keputusan, kebijakan, ketentuan, dan aturan yang dihasilkan
Learning and growth 28. Terpenuhinya jumlah kebutuhan SDM
29. karyawan yang memperoleh nilai indeks kinerja individu DP3 ≥ 0,80
30. guru yang memperoleh nilai supervisi PBM berdasarkan perangkat kurikulum 2013 ≥ 0,80
tuntas 31. karyawan dengan jumlah jam pelatihan dan
pengembangan ≥ 50 jamorgtahun untuk guru, dan ≥ 20 jamorgtahun untuk TU dan PP
32. guru yang memenuhi kualifikasi Bahasa Inggris sesuai standar TOEIC MIPA
33. guru yang memenuhi kualifikasi pembelajaran berbasis EL berdasarkan standar yang ditetapkan
34. guru yang memenuhi kualifikasi TIK sesuai standar yang ditetapkan
35. guru yang memenuhi kualifikasi Pembelajaran Berbasis Riset PBR yang ditetapkan MIPA
36. karyawan yang termasuk dalam kelompok talentstar talent pool
1 1
2
Konsep Lama
Usulan Baru Keterangan
37. SDM yang memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S1 Guru
38. GETO good employee turn over 39. Rasio Biaya SDM terhadap total oparational cost
40. karyawan yang termasuk dalam kategori puas 41.
jumlah karyawan dengan nilai DP3 Sikap Kerja ≥ 0,85
Finansial 42. margin
43. Rasio biaya operasional vs pendapatan non UPMB 44. peningkatan pendapatan UPMB
45. peningkatan pendapatan Non UPMB 46. piutang Maksimal
47. Alokasi Dana Investasi untuk Operasional 48. saldo dana yang bisa diinvestasikan
49. saldo dana terhadap biaya operasional
Hubungan Sebab
Akibat Terdapat di peta strategi
Terdapat di peta strategi
1 1
3