Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009
119 Kemungkinan atau derajat kesalahan atas penolakan Ho yang terjadi pada
model tersebut adalah sebesar 0,00951 lihat kolom ke-6 yang jauh lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti sekurang-kurangnya satu variabel bebas atau lebih
memberikan kontribusi untuk memprediksi nilai variabel berikut. 3.1.5. Pengujian Secara Parsial Uji t
Tabel 16 juga memperlihatkan hasil pengujian terhadap hipotesis melalui uji-t dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho :
Koefisien regresi tidak signifikan Ha
: Koefisien regresi signifikan
Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t
hitung
dengan statistik t
Tabel
, yaitu: Jika statistik t
hitung
t
Tabel
, maka Ho ditolak Jika statistik t
hitung
t
Tabel
, maka Ho diterima Pada uji t dengan menggunakan = 5, k = 3, dan df = 8, diperoleh nilai
statistik t
Tabel
sebesar 1,8595 Sehingga keputusan yang harus diambil adalah: 1.
Harga jual perumahan perusahaan X
1
Karena statistik t
hitung
t
Tabel
1,5519 1,8595 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Harga jual pesaing X
2
Karena statistik t
hitung
t
Tabel
0,5270 1,8595 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3. Biaya promosi perusahaan X
3
Karena statistik t
hitung
t
Tabel
-1,0954 1,8595 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.1.6. Uji Elastisitas Setiap harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menghasilkan tingkat
permintaan yang berbeda dan akan memberikan pengaruh yang berbeda pula pada tujuan pemasarannya. Itulah sebabnya pemasar perlu mengetahui
seberapa besar responsif permintaan terhadap perubahan harga yang dapat dilihat dari nilai elastisitas harga dari permintaan.
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat volume penjualan secara parsial digunakan rumus elastisitas.
120 Keterangan :
E
i
= keelastisan variabel ke-i terhadap Y
b
i
= koefisien regresi variabel ke-i
x
i
= rata-rata variabel bebas ke-i
Y =
rata-rata volume penjualan Jika Ep 1, maka permintaan elastis
Jika Ep 1, maka permintaan inelastis Berikut ini adalah data volume penjualan, harga jual perusahaan, harga jual
pesaing, dan biaya promosi yang akan digunakan sebagai bahan analisis elastisitas.
Tabel 14. Data Variabel-variabel yang Mempengaruhi Volume Penjualan pada Perumahan Bumi Bahtera Indah.
Triwulan Volume
Penjualan unit
Harga Jual Perusahaan
Rp Harga Jual
Pesaing Rp
Biaya Promosi
Rp
1 15 25.000.000
26.000.000 5.000.000
2 20 27.500.000
26.000.000 5.500.000
3 27 28.500.000
28.500.000 6.300.000
4 28 29.500.000
29.000.000 7.000.000
5 25 32.500.000
28.000.000 7.800.000
6 30 34.000.000
33.000.000 8.600.000
7 27 35.500.000
34.000.000 9.500.000
8 28 37.250.000
37.000.000 11.000.000
9 33 40.000.000
38.000.000 12.200.000
10 37 42.000.000
40.000.000 13.500.000
11 30 44.000.000
43.000.000 15.000.000
12 35 46.000.000
45.000.000 16.700.000
Jumlah 335 421.750.000
407.500.000 195.500.000
Rata 27,9 35.145.833,3
33 33.958.333,3
33 16.291.666,66
7 Sumber: PT Artamulia Berkahindah, 2004
x
i
Y E
i
= b
1
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009
121 Dari Tabel 13 dan Tabel 14 diketahui:
a. Rata-rata volume penjualan Y
= 27,9
b. Koefisien regresi harga jual perusahaan bi
= 0,0000019469
c. Rata-rata harga jual perusahaan x
I
= 35.145.833,33
Maka analisis elastisitas harga jual perusahaan adalah sebagai berikut:
35.145.833,33 27,9
Elastisitas harga jual perusahaan X
1
sebesar 2,45. Artinya, apabila harga jual perusahaan naik sebesar 1, berakibat akan menaikkan volume penjualan
sebesar 2,45. Berdasarkan hal tersebut maka sebaiknya dilakukan penetrasi harga, sebagai bentuk strategi harga karena pada analisis secara kuantitatif
diketahui bahwa yang paling berpengaruh terhadap volume penjualan adalah harga jual perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan peninjauan lagi mengenai
strategi harga yang selama ini diterapkan oleh perusahaan. Kemudian, dari Tabel 15 dan Tabel 17 juga diketahui:
a.
Rata-rata volume penjualan Y =
27,9 b.
Koefisien regresi harga jual pesaing bi =
0,0000005974 c.
Rata-rata harga jual pesaing x
I
= 33.958.333,333
Maka analisis elastisitas harga jual pesaing adalah sebagai berikut:
33.958.333,33 27,9
Inelastis harga jual pesaing X
2
berpengaruh sebesar 0,727. Artinya, apabila harga jual perusahaan pesaing naik sebesar 1, mengakibatkan volume
penjualan bertambah sebesar 0,727. Karena harga pesaing bersifat uncotrolleable factor
, maka tidak mungkin menaikkan atau menurunkan harga pesaing, oleh karenanya perusahaanlah yang mengendalikan harganya melalui
kebijakan penetrasi harga dan pemberian pelayanan yang lebih baik sehingga identik dengan usaha untuk mengendalikan harga pesaing.
E
i
= 0,0000019469
= 2,45
x
i Y
E
i
= b
i
E
i
= 0,0000005974
= 0,727 x
i
Y
E
i
= b
i