b HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Test Kusioner

94 Berdasarkan Tabel 7 maka persamaan regresi yang membentuk keputusan konsumen dalam mengkonsumsi rokok A Mild sebagai berikut: p Logit y= ln [--------] = 3,061 + 0,456 produk + 0,672 harga + 0,688 promosi p – 1 0,512 distribusi Berdasarkan Tabel 7 diketahui nilai signifikansi seluruh variabel bebas dan konstanta lebih kecil dari nilai 0.05. Berdasarkan nilai ini maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan konsumen. Angka ini dapat diartikan bahwa probablitas mahasiswa S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Lampung FE Unila yang membeli rokok Sampoerna A Mild ditentukan secara signifikan oleh faktor produk, harga, promosi, dan distribusi. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kemungkinan pembelian rokok A Mild dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Unila adalah faktor promosi sebesar 0.688. Angka ini menunjukan kenaikan apabila promosi meningkat 1 unit maka akan menyebabkan kemungkinan kenaikan mahasiswa yang mengkonsumsi rokok A Mild akan meningkat sebesar 0,688. Faktor lainnya yang berpengaruh cukup besar adalah faktor harga. Besarnya koefisien faktor ini adalah 0.672. Angka ini menunjukan bahwa kemungkinan mahasiswa FE Unila yang mengkonsumsi rokok A Mild akan meningkat sebesar 0.672 apabila terjadi kenaikan harga sebesar 1 unit. Hasil ini bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa konsumsi akan meningkat apabila harga sebuah produk turun. Pada kasus ini hal ini tidak terjadi. Jika dilihat dengan daftar pertanyaan nomor 9 dan 10 pada kuesioner penelitian yang menyatakan harga rokok Sampoerna A Mild sesuai dengan manfaat yang anda rasakan dan harga rokok Sampoerna A Mild sesuai dengan pendapatan anda maka dapat diprediksi bahwa konsumen yang mengkonsumsi rokok lebih menitikberatkan pada kecocokan rasa dan cendrung tidak ingin berpindah merk. Hal ini bisa terjadi dikarenakan sebagian para perokok enggan berpindah merk karena akan menyebabkan batuk apabila mengkonsumsi rokok dengan merk lain. Hal ini diperkuat dengan hasil riset AC Nielsen yang menyatakan bahwa para perokok cendrung setia pada merk dan enggan beralih ke merk lain dengan alasan jika pindah ke merk lain akan menyebabkan batuk www.acnielsen.comindonesia Selain itu jika dilihat dari segi pengeluaran dengan membandingkan hasil tabulasi silang didapat, hampir 37 mahasiswa memiliki uang saku antara Rp. 250.000 – Rp. 500.000 dan tinggal di kost dan rata-rata menghabiskan 2 bungkus rokok setiap minggunya. Berdasarkan angka tersebut harga menjadi hal yang Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009 95 berpengaruh secara positif terhadap kemungkinan pembelian rokok AMild pada mahasiswa FE Unila. Faktor berikutnya adalah faktor distribusi yang memiliki pengaruh sebesar 0.512. Berdasarkan angka ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor distribusi terhadap kemungkinan pembelian rokok A Mild oleh mahasiswa FE Unila sebesar 0.512. Faktor yang memiliki pengaruh yang hampir sama adalah faktor gaya hidup. Faktor ini berpengaruh sebesar 0.510 terhadap kemungkinan pembeliaan rokok A Mild oleh mahasiswa FE Unila. Faktor produk memiliki pengaruh sebesar 0.456, angka ini menunjukan kemungkinan pembelian rokok A Mild oleh mahasiswa FE Unila berdasarkan faktor produk hanya sebesar 0.456. Sedangkan faktor ini merupakan faktor yang memiliki pengaruh terkecil terhadap kemungkinan pembelian rokok A Mild oleh mahasiwa FE Unila.

4.5 Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi kemungkinan mahasiswa FE Unila mengkonsumsi rokok A Mild adalah faktor promosi. Jika dibandingkan dengan keadaan empiris. Rokok dengan merk Sampoerna A Mild adalah rokok yang diposisikan dengan kadar TAR terendah. PT Sampoerna Tbk sebagai produsen tentunya harus mengkomunikasikan pesan ini secar efektif kepada calon konsumennya. Berbagai kegiatan promosi dilakukan untuk mengenalkan produk ini. Promosi tidak hanya dilakukan below the line, tetapi juga gencar dilakukan di media above the line . Sampai saat A Mild terus berpromosi dengan gencar diberbagai media televisi dengan tampilan iklan dan tag line slogan yang menarik. Kita mengenal beberapa tag line yang terus diingat seperti “Bukan Basa Basi”, “Other Can Only Follow ” . Hal ini masih terus diperkuat dengan iklan billboard yang ada ditempat-tempat strategis yang tujuan memperkuat image merk rokok tersebut. Sampai saat inipun A Mild mash beriklan dengan sangat kreatif dengan perubahan tag line antara lain “Sarjana Dulu” atau “Kerja Dulu”. Gencarnya iklan ini tentunya membawa pengaruh kepada konsumen yang sudah mengkonsumsi merk ini ataupun calon konsumen yang akan mengkonsumsi rokok ini. Iklan yang gencar dengan pesan yang kreatif mampu mempertahankan konsumennya untuk terus mengkonsumsi merk rokok ini. Faktor harga bagi para pengonsumsi rokok ini bukan merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan. Biasanya faktor harga merupakan faktor penentu konsumen dalam keputusan mengkonsumsi suatu produk. Hal ini tidak terjadi pada konsumen yang merokok jenis merk ini. Sampoerna A Mild merupakan 96 first mover merk rokok dengan kadar TAR terendah dan secara intensif dikomunikasikan dengan pesan kreatif oleh produsennya. Hal ini merupakan faktor yang menyebabkan konsumen loyal pada merk ini. Konsumen yang loyal tidak akan berpindah merk meskipun harga mengalami kenaikan. Faktor lain yang menyebabkan harga berpengaruh positif adalah karakteristik perokok cendrung setia pada satu merk www.acnilesenindonesia . Keenggan mereka untuk pindah merk dikarenakan faktor kesehatan dan rasa yang sudah cocok. Perpindahan merk rokok yang satu ke merk yang lain akan menyebabkan sebagian perokok menjadi batuk. Biasanya para perokok sudah merasa cocok “kecanduan” terhadap merk tertentu sehingga tidak memiliki kecendrungan mengganti dengan merk lain. Meskipun sudah ada peringatan kebijakaan pemerintah dalam setiap bungkus rokok harus dicantumkan Peringatan Pemerintah akan bahaya merokok. Faktor distribusi juga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Distribusi yang memiliki jangkauan yang luas dan ketersediaan produk yang cukup akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang akan dikonsumsi. Untuk kasus rokok merk Sampoerna A Mild, distribusi hampir tidak ada masalah. Konsumen penghisap rokok ini dapat dengan mudah mendapatkan rokok ini dan tidak pernah terjadi rokok merk ini tidak ada dipasaran. Rantai distribusi mulai dari produsen sampai dengan ujung tombak penjual dalam hal pedagang pengasong selalu memiliki merk rokok ini. Keadaan ini memudahkan konsumen untuk mendapatkan rokok merk ini. Faktor lain yang memiliki pengaruh yang kurang signifikan adalah produk. Faktor ini memilki koefsien sebesar 0.456, hal ini disebabkan konsumen perokok biasanya merupakan konsumen yang setia terhadap sebuah merk. Keadaan ini yang menyebabkan kecilnya pengaruh produk terhadap kemuningkan pembelian rokok A Mild dikalngan mahasiswa FE Unila.

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis yang menyatakan produk, harga, promosi, dan saluran distribusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian rokok Sampoerna A Mild terbukti. Hal ini didasarkan pada nilai signifikansi seluruh variabel bebasnya lebih kecil dari 0.05. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009 97 2. Hipotesis menyatakan variabel promosi merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kemungkinan keputusan konsumen dalam membeli rokok Sampoerna A Mild juga terbukti. Hal ini didasarkan pada nilai koefisien model regresi logistic binary sebesar 0,688 lebih besar jika dibandingakan dengan pengaruh variabel bebas lainnya. 3. Profil responden dalam penelitian ini adalah 32 orang mahasiswa IESP, 27 orang mahasiswa Akuntansi dan 38 mahasiswa dari Jurusan Manajemen. Jika dilihat dari faktor tempat tinggal dan jumlah pengeluaran setiap bulannya, responden penelitian ini didominasi oleh tingkat pengeluaran sebesar Rp. 250.000 – Rp. 500.000 dengan tempat tinggal kost dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. Responden dengan pengeluaran kurang dari Rp. 250.000 dan bertempat tinggal masih bersama orang tua merupakan kelompok dominan kedua dengan jumlah 21 responden. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Promosi yang telah dilakukan oleh PT. Sampoerna Tbk untuk merk Sampoerna A Mild saat ini cukup gencar dengan berbagai pesan kreatif yang disampaikan. Materi iklan selanjutnya sebaiknya lebih fokus pada kegiatan- kegiatan promosi marketing public relation dengan lebih banyak menampilkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang muda dalam acara musik. Untuk lebih meningkatkan image merk ini, A Mild sebaiknya juga menjadi sponsor bagi acara-acara musik yang melibatkan pemusik asing sehingga merk ini juga dapat dikenal diluar negeri. 2. PT. Sampoerna A Mild perlu mengantisipasi kehadiran produk sejenis dengan berbagai merk dan strategi promosi yang dilakukan pesaing. PT Sampoerna Tbk perlu mengantisipas kehadiran pesaingnya dengan tetap mempertahankan mutu produknya dan lebih kreatif dalam mengiklankan produknya. 3. Penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan dengan obyek yang lebih luas dan variabel-variabel faktor psikografis konsumen yang lebih banyak. Daftar Pustaka Amirullah.2002. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu : Yogyakarta Arif, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. UI Press : Jakarta.