PENDAHULUAN JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN (terdiri dari beberapa Jurnal)

ANALISIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN ASURANSI LINGKUNGAN Toto Gunarto 2 , Dudung Darusman 3 , Surjono H. Sutjahjo 4 , Hikmat Ramdan 5 ABSTRAK Asuransi lingkungan merupakan salah satu instrumen ekonomi lingkungan yang tergolong baru dalam pengendalian lingkungan hidup di Indonesia khususnya pengendalian resiko lingkungan akibat pertambangan emas di Provinsi Lampung. Para pihak pemangku kepentingan merasa perlu adanya terobosan kebijakan dalam pengendalian lingkungan karena upaya pengendalian lingkungan yang selama ini bersifat command and control dianggap tidak efektif mengendalikan resiko lingkungan. Peraturan perundang-undangan tentang wajibnya dilaksanakan instrumen ekonomi lingkungan telah ada, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan payung hukum untuk menyelenggarakan asuransi lingkungan. Salah satu isu yang menonjol adalah isu pengendalian lingkungan akibat pertambangan emas di Provinsi Lampung, tetapi instrumen pengendaliannya yang paling efektif untuk diterapkan masih belum dapat ditentukan. Kerangka 4R ini membantu dalam menunjukkan permasalahan issues kritis terkait keterlibatan pemangku kepentingans dan juga mengidentifikasi poin-poin pengaruhnya terhadap suatu program atau kebijakan Dubois, 1998. Key word: Asuransi lingkungan, hukum, resiko

I. PENDAHULUAN

Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang terus menguat menuntut diterapkannya prinsip-prinsip eco-businness dalam setiap tahapan kegiatan usahanya. Tuntutan konsumen dan pasar yang mensyaratkan 2 Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakult as Ekonomi, Universit as Lampung 3 Dosen Fakult as Ekonomi, Universit as Gadj ah Mada 4 Dosen Fakult as Ekonomi, Universit as Gadj ah Mada 5 Dosen Fakult as Ekonomi, Universit as Gadj ah Mada 14 terinternalisasinya aspek lingkungan dalam kegiatan usaha perlu disikapi oleh dunia usaha dengan menjadikan perusahaannya sebagai green-company. Pencapaian green company harus disertai dengan diterapkannya instrumen ekonomi lingkungan, diantaranya melalui asuransi lingkungan. Asuransi lingkungan merupakan salah satu instrumen ekonomi lingkungan yang tergolong baru dalam pengendalian lingkungan hidup di Indonesia. Setiap usaha yang memiliki resiko lingkungan harus bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup dengan mengurangi risiko yang berkaitan dengan lingkungan. Bagi perusahaan yang operasionalnya memiliki resiko lingkungan perlu menerapkan asuransi lingkungan dalam kebijakan perusahaannya, karena asuransi lingkungan dapat membantu untuk mengatasi kemungkinan kerusakan lingkungan akibat kegiatan operasionalnya. Perusahaan yang mengikutkan usahanya dalam asuransi lingkungan akan mengenal lebih dalam potensi kerusakan lingkungan dan berupaya memberikan solusi untuk mengurangi dampaknya. Pertanggungan asuransi lingkungan diantaranya dapat berupa pertanggungan polusi yang terjadi secara perlahan ataupun tiba- tiba karena kecelakaan, pertanggungan risiko akibat kegiatan operasional dan bawaan, serta pembersihan polusi di lokasi. Sejauh ini hanya perusahaan asuransi PT Ace Ina Insurance Indonesia yang memiliki produk asuransi lingkungan environmental risk solution dengan nilai pertanggungan mencapai US 25 juta. Instrumen asuransi memiliki sejumlah keuntungan. Kebijakan pertanggungan asuransi dan tanggung-jawab keuangan menjamin bahwa biaya yang akan muncul berkaitan dengan resiko lingkungan tercatat dalam pembukaan perusahaan, sehingga akan menguntungkan apabila masuk investasi baru yang menekankan aspek kelestarian lingkungan. Bagi perusahaan asuransi dapat bertindak sebagai pengawas dalam melakukan pencegahan untuk memonitor aktifitas pencegahan resiko lingkungan dari perusahaan yang menjadi peserta asuransi lingkungannya. Dalam hal ini perusahaan asuransi dapat mendorong perusahaan peserta asuransinya untuk mengadopsi tindakan untuk mengurangi resiko sebagai biaya asuransi. Asuransi lingkungan merupakan instrumen ekonomi lingkungan yang wajib dikembangkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pasal 42 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa “dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup, Pemerintah danpemerintah daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup ”. Salah satu instrumen ekonomi lingkungan yang bersifat insentif yang wajib dikembangkan tersebut adalah asuransi lingkungan. Pengembangan asuransi lingkungan dilakukan terhadap usaha yang berpotensi menimbulkan resiko lingkungan, seperti kegiatan Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.1 September. 2009 15 pertambangan emas di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Pengembangan asuransi lingkungan untuk pengendalian resiko lingkungan tersebut memerlukan dukungan kelembagaan dari para pemangku kepentingan stakeholders, khususnya yang terlibat dalam pengendalian lingkungan akibat kegiatan pertambangan. Kelembagaan yang dimaksud mencerminkan peranan dari masing-masing pemangku kepentingan, baik berupa hak dan kewajiban rights, tanggung-jawab yang dimiliki sesuai dengan kewenangan masing- masing pemangku kepentingan responsibilities, manfaat dan kerugian yang akan diperoleh revenues, serta hubungan antar pemangku kepentingan relation terhadap upaya pengendalian lingkungan akibat pertambangan emas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan pemangku kepentingan stakeholders dalam pengembangan kebijakan asuransi lingkungan untuk pertambangan emas di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

II. METODE PENELITIAN