PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 5
PENGUKURAN ASET TETAP
1
22. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian 2
aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan 3
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. 4
23. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola 5
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak 6
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga 7
listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan 8
pembangunan aset tetap tersebut. 9
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
10
24. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui 11
sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya 12
harus diukur berdasarkan biaya perolehan. 13
25. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset 14
tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh. 15
26. Suatu aset tetap mungkin diterima pemerintah sebagai hadiah 16
atau donasi. Sebagai contoh, tanah mungkin dihadiahkan ke pemerintah daerah 17
oleh pengembang developer dengan tanpa nilai yang memungkinkan 18
pemerintah daerah untuk membangun tempat parkir, jalan, ataupun untuk tempat 19
pejalan kaki. Suatu aset juga mungkin diperoleh tanpa nilai melalui 20
pengimplementasian wewenang yang dimiliki pemerintah. Sebagai contoh, 21
dikarenakan wewenang dan peraturan yang ada ,
pemerintah daerah melakukan 22
penyitaan atas sebidang tanah dan bangunan yang kemudian akan digunakan 23
sebagai tempat operasi pemerintahan. Untuk kedua hal di atas aset tetap yang 24
diperoleh harus dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat aset tetap tersebut 25
diperoleh. 26
27. Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat 27
perolehan untuk kondisi pada paragraf 25 bukan merupakan suatu proses 28
penilaian kembali revaluasi dan tetap konsisten dengan biaya perolehan seperti 29
pada paragraf 24. Penilaian kembali yang dimaksud pada paragraf 58 dan 30
paragraf yang berhubungan lainnya hanya diterapkan pada penilaian untuk 31
periode pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal. 32
28. Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya 33
perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca
34
awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca 35
awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya 36
perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada. 37
Komponen Biaya
38
29. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya 39
atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat 40
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 6
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi 1
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang 2
dimaksudkan. 3
30. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah: 4
a biaya persiapan tempat;
5 b
biaya pengiriman awal initial delivery dan biaya simpan dan bongkar muat 6
handling cost; 7
c biaya pemasangan instalation cost;
8 d
biaya profesional seperti arsitek dan insinyur; dan 9
e biaya konstruksi.
10 31. Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya
11 perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya
12 yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,
13 pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah
14 tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak
15 pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
16 dimusnahkan.
17 32. Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
18 pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin
19 tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya
20 pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh
21 dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
22 33. Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
23 biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap
24 pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi,
25 termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.
26 34. Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan
27 seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan
28 sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan
29 biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap
30 pakai.
31 35. Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya
32 yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.
33 36. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan
34 suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat
35 diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke
36 kondisi kerjanya. Demikian pula biaya permulaan start-up cost dan pra-produksi
37 serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
38 untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
39 37. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun dengan cara swakelola
40 ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.
41
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 7 38. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga
1 pembelian.
2
Konstruksi dalam Pengerjaan
3
39. Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan 4