PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 4
PENGAKUAN ASET TETAP
1
16. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus 2
berwujud dan memenuhi kriteria: 3
a Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan;
4
b Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
5
c Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
6
d Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
7 17. Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih
8 dari 12 dua belas bulan, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomik masa
9 depan yang dapat diberikan oleh pos tersebut, baik langsung maupun tidak
10 langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut dapat berupa
11 aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah. Manfaat ekonomi
12 masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat dipastikan bila
13 entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait. Kepastian
14 ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas tersebut.
15 Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.
16 18. Pengukuran dapat dipertimbangkan andal biasanya dipenuhi bila
17 terdapat transaksi pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang
18 mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset yang
19 dikonstruksidibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas
20 biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut
21 untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam
22 proses konstruksi.
23 19. Tujuan utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan
24 oleh pemerintah dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan
25 dimaksudkan untuk dijual.
26
20. Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah 27
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat 28
penguasaannya berpindah. 29
21. Saat pengakuan aset akan lebih dapat diandalkan apabila 30
terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan danatau 31
penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti kepemilikan 32
kendaraan bermotor. Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti 33
secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang 34
diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses jual 35
beli akta dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap 36
tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset 37
tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan 38
penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya. 39
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 5
PENGUKURAN ASET TETAP
1
22. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian 2
aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan 3
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. 4
23. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola 5
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak 6
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga 7
listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan 8
pembangunan aset tetap tersebut. 9
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
10
24. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui 11
sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya 12
harus diukur berdasarkan biaya perolehan. 13
25. Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset 14
tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh. 15
26. Suatu aset tetap mungkin diterima pemerintah sebagai hadiah 16
atau donasi. Sebagai contoh, tanah mungkin dihadiahkan ke pemerintah daerah 17
oleh pengembang developer dengan tanpa nilai yang memungkinkan 18
pemerintah daerah untuk membangun tempat parkir, jalan, ataupun untuk tempat 19
pejalan kaki. Suatu aset juga mungkin diperoleh tanpa nilai melalui 20
pengimplementasian wewenang yang dimiliki pemerintah. Sebagai contoh, 21
dikarenakan wewenang dan peraturan yang ada ,
pemerintah daerah melakukan 22
penyitaan atas sebidang tanah dan bangunan yang kemudian akan digunakan 23
sebagai tempat operasi pemerintahan. Untuk kedua hal di atas aset tetap yang 24
diperoleh harus dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat aset tetap tersebut 25
diperoleh. 26
27. Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat 27
perolehan untuk kondisi pada paragraf 25 bukan merupakan suatu proses 28
penilaian kembali revaluasi dan tetap konsisten dengan biaya perolehan seperti 29
pada paragraf 24. Penilaian kembali yang dimaksud pada paragraf 58 dan 30
paragraf yang berhubungan lainnya hanya diterapkan pada penilaian untuk 31
periode pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal. 32
28. Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya 33