PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 4
U U
M M
U U
M M
1 6. Karakterisitik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah
2 mempunyai kewajiban sampai saat ini
yang dalam penyelesaiannya 3
mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. 4
7. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan 5
tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks 6
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber 7
pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas 8
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga 9
terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, 10
kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti 11
rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasirealokasi pendapatan ke 12
entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya. 13
8.
Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai 14
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. 15
K K
L L
A A
S S
I I
F F
I I
K K
A A
S S
I I
K K
E E
W W
A A
J J
I I
B B
A A
N N
16
9. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 17
kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan 18
diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan dan lebih dari 12 dua belas
19
bulan setelah tanggal pelaporan. 20
10. Informasi tentang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan 21
bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. 22
Informasi tentang tanggal penyelesaian kewajiban seperti utang ke pihak ketiga 23
dan utang bunga juga bermanfaat untuk mengetahui kewajiban diklasifikasikan 24
sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang.
25
11. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka 26
pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 dua belas bulan setelah 27
tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai 28
kewajiban jangka panjang.
29 12. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang
30 sama seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang
31 transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang
32 akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya.
33 13. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh
34 tempo dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya
35 bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak
36 Ketiga PFK, dan bagian lancar utang jangka panjang.
37
14. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 38
jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan
39
diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan 40
jika: 41
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 5
a jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 dua belas 1
bulan; dan 2
b entitas bermaksud untuk mendanai kembali refinance kewajiban 3
tersebut atas dasar jangka panjang; dan 4
c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian 5
pendanaan kembali refinancing, atau adanya penjadwalan kembali 6
terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan 7
disetujui. 8
15. Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka 9
pendek sesuai dengan paragraf di atas, bersama-sama dengan informasi yang 10
mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 11
16. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun 12
berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali refinancing atau 13
digulirkan roll over berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan 14
tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian 15
dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka panjang 16
dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di 17
mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas seperti dalam 18
kasus tidak adanya persetujuan pendanaan kembali, pendanaan kembali ini 19
tidak dapat dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan 20
sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan 21
kembali sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi 22
kewajiban pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang. 23
17. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu 24
covenant yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban 25
jangka pendek payable on demand jika persyaratan tertentu yang terkait 26
dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, 27
kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 28
a pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai
29 konsekuensi adanya pelanggaran, dan
30 b terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya dalam
31 waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
32
P P
E E
N N
G G
A A
K K
U U
A A
N N
K K
E E
W W
A A
J J
I I
B B
A A
N N
33
18. Pelaporan keuangan untuk tujuan umum harus menyajikan 34