44
4.2. Jenjang dan Peran Perekayasa
Sesuai dengan
bunyi pasal 4
Peraturan Menpan
Nomor: PER219M.PAN72008 tugas pokok Perekayasa adalah melakukan
kegiatan kerekayasaan. Tugas pokok tersebut dibagi sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa.
Pejabat Perekayasa dengan jenjang jabatan yang lebih tinggi, apabila diperlukan dapat mengerjakan kegiatan kerekayasaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawab pejabat Perekayasa satu jenjang dibawahnya, begitu juga sebaliknya. Dengan mengetahui peran
setiap
jenjang Perekayasa
pada OFK
maka tugas setiap
Perekayasa pada jenjangnya dapat segera diketahui. Kegiatan kerekayasaan dilaksanakan dalam bentuk team work,
dengan demikian
peran Perekayasa
dalam suatu
program ditentukan oleh kedudukannya dalam OFK. Melalui peran tersebut
Perekayasa dapat meningkatkan kariernya untuk naik pada jenjang Jabatan dari yang terendah ke jenjang yang lebih tinggi. Semakin
tinggi jenjang jabatan yang dipegang, diharapkan semakin tinggi pula perannya dalam OFK.
Setiap peran dalam organisasi Fungsional program dapat diisi oleh jenjang
jabatan Perekayasa
yang sesuai
kualifikasi atau
kemampuan yang harus dipenuhi oleh masing- masing Perekayasa, yaitu:
a. Perekayasa Ahli Pertama Engineer: dapat mengisi peran ES atau naik setingkat lebih tinggi sebagai L.
b. Perekayasa Ahli Muda Senior Engineer: dapat mengisi peran L, atau setingkat lebih rendah sebagai ES atau naik setingkat lebih
tinggi sebagai GL, atau PM. c. Perekayasa Ahli Madya Specialist Engineer: dapat mengisi
peran GL atau PM, atau naik setingkat lebih tinggi sebagai CE atau KP.
d. Perekayasa Ahli Utama Principal Engineer dapat mengis peran KP atau CE atau setingkat lebih rendah sebagai GL atau PM.
Penilaian Angka Kredit untuk satu tingkat di atas jenjang : 80 x AK, sedangkan penilaian untuk satu tingkat di bawah jenjang : 100 x
AK. lihat Gambar 4.1.
45
Peran
Jenjang
Staf Enjinir
Leader Group
Leader Program
Manager Chief
Enjinir Kepala
Program
Perekayasa Pertama
80
Perekayasa Muda
100 80
80
Perekayasa Madya
100 80
80
Perekayasa Utama
100 100
Gambar 4.1. : Peran Perekayasa dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan.
Untuk OFK Tipe A dan B, PM dan CE dapat mengangkat asisten dengan peran yang disebut APM dan ACE. Asisten-asisten tersebut
mempunyai jenjang satu tingkat lebih rendah dari atasannya.
Apabila pada suatu
programkegiatan seorang Perekayasa
ditugaskan pada peran 2 dua tingkat di bawah atau di atas jenjangnya, maka yang bersangkutan tidak dapat mengklaim butir
kegiatan pada peran dimaksud untuk unsur utama kegiatan kerekayasaan dan RDEO sedangkan klaim unsur lainnya, yaitu
pendidikan,
pengembangan profesi,
dan penunjang
kecuali sebagai
Pengajar dan Tim Penilai tetap dapat diklaim angka kreditnya.
Rangkap peran dimungkinkan bila posisi peran tidak langsung berada di bawah atau di atas salah satu peran dalam satu OFK dan
tidak dilaksanakan pada jam kerja yang bersamaan, yaitu :
1. OFK tipe A dan B : a. KP, CE, dan PM tidak boleh rangkap peran dalam satu OFK
b. GL dapat merangkap L
dan atau ES pada WBS
yang berbeda,
dan sebaliknya, dan GL tidak dapat merangkap menjadi GL lainnya dalam satu OFK.
c. GL d a p a t merangkap L atau ES pada WBS yang berbeda, dan sebaliknya.
d. ES yang terlibat dalam suatu WP bisa merangkap dalam WP yang lain.
2. OFK tipe C : a. GL merangkap peran sebagai KP dan CE, namun tidak semua
46
butir kegiatan terkait peran tersebut dapat diklaim. b. GL tidak dapat merangkap L dan atau ES.
c. L dapat merangkap peran sebagai ES pada WP yang lain dan sebaliknya.
4.3. Jenjang Jabatan, Pangkat dan Golongan Ruang