111
kredit Perekayasa Ahli Pertama, - IIIa sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, - IVa yang bekerja di lingkungan KabupatenKota.
7.2.5. Lampiran-lampiran DUPAK.
DUPAK yang telah diisi dengan bobot angka kredit dari masing- masing
butir kegiatan yang
dikerjakan pejabat
Fungsional Perekayasa
yang bersangkutan
dilengkapi dengan
lampiran- lampiran sebagai berikut :
7.2.5.1. Surat
pernyataan melakukan
kegiatan kerekayasaan,
surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi, surat
pernyataan melakukan kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas
kerekayasaan dan
surat pernyataan
telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kerekayasaan sebagaimana dimaksud pada lampiran VII, VIII, IX, dan X;
7.2.5.2. Surat Keputusan
Organisasi Fungsional
KerekayasaanSurat Keputusan Personil atau ekuivalensinya terkait dengan posisi
personil di Organisasi Fungsional yang ditanda tangani oleh Kepala unit kerjaatasan langsung paling kurang pejabat Administrator;
7.2.5.3. Program Manual yang di dalamnya mencakup antara lain sistem
pelaporan dan jadwal rencana pelaksanaan time schedule; 7.2.5.4.
Bukti fisik hasil kegiatan yang dilakukan seperti: ijazahsertifikat, karya tuliskarya ilmiah dan bukti fisik kegiatan kerekayasaan seperti
lembar kerja, lembar instruksi, lembar keputusan, technical note, technical report dll;
7.2.5.5. Foto copy penilaian prestasi kerja 2 dua tahun terakhir;
7.2.5.6. Foto copy SK PNS khusus untuk pengangkatan pertama;
7.2.5.7. Foto copy SK Jabatan khusus untuk yang sudah diangkat ke dalam
jabatan Fungsional Perekayasa; 7.2.5.8.
Foto copy Kartu Pegawai Negeri Sipil Karpeg; 7.2.5.9.
Foto copy SK Pangkat Terakhir; 7.2.5.10.
Foto copy PAK terakhir 7.2.5.11.
Ijazah terakhir yang dilegalisasi untuk pengangkatan pertama kali atau bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar.
7.3. Penetapan Angka Kredit PAK
7.3.1. Pengertian
PAK adalah formulir yang memuat status angka kredit bagi pejabat Fungsional Perekayasa untuk dapat dipergunakan sebagai bahan
kenaikan pangkatjabatan contoh formulir PAK lihat lampiran XI.
7.3.2. Pengisian PAK.
Pengisian PAK dilakukan dengan cara sebagai berikut di bawah ini: 7.3.2.1.
Nomor diisi sesuai Kode Penomoran PAK di Instansi Penilai; 7.3.2.2.
Instansi diisi Nama Instansi Pengusul;
112
7.3.2.3. Masa Penilaian diisi sesuai masa penilaian yang ada pada DUPAK;
7.3.2.4. Keterangan Perorangan diisi data Perekayasa yang dinilai;
7.3.2.5. PAK kolom LAMA diisi sesuai Nilai PAK terakhir
7.3.2.6. PAK kolom BARU diisi sesuai Hasil Penilaian DUPAK;
7.3.2.7. PAK kolom JUMLAH diisi hasil penjumlahan nilai dalam kolom LAMA
dan kolom BARU; 7.3.2.8.
Rekomendasi Butir III, diisi sesuai dengan hasil penilaian dengan mempertimbangkan persyaratan kenaikan jabatan dan atau pangkat.
7.3.2.9. Setiap PAK yang diterbitkan oleh masing-masing instansi harus
ditembuskan kepada Instansi Pembina.
7.3.3. Pejabat yang berwenang menetapkan PAK
Sesuai Peraturan Menpan Nomor: PER219M.PAN72008, Pejabat yang berwenang menetapkan PAK:
7.3.3.1. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selaku Kepala
instansi pembina Jabatan Fungsional Perekayasa atau pejabat lain setingkat Pimpinan Tinggi Madya yang ditugaskan pada Instansi
Pembina untuk penetapan angka kredit Perekayasa Ahli Madya, IVb sampai dengan Perekayasa Ahli Utama, IVe untuk Perekayasa
di Instansi Pembina dan instansi masing-masing;
7.3.3.2. Pejabat yang ditunjuk di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling kurang Pimpinan
Tinggi Pratama bagi Perekayasa Ahli Pertama, IIIa sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IVa di lingkungan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi;
7.3.3.3. Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain
yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling kurang Pimpinan Tinggi Pratama bagi Perekayasa Ahli Pertama, IIIa
sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IVa di lingkungan masing- masing;
7.3.3.4. Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi yang bersangkutan atau
pejabat lain yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling kurang Pimpinan Tinggi Pratama
bagi Perekayasa Ahli Pertama, IIIa sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IVa di lingkungan masing- masing;
7.3.3.5. Pejabat Pembina Kepegawaian KabupatenKota yang bersangkutan
atau pejabat lain yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian paling kurang Pimpinan Tinggi Pratama bagi Perekayasa Ahli
Pertama, IIIa sampai dengan Perekayasa Ahli Madya, IVa di lingkungan masing- masing.
113
BAB VIII PENILAIAN ANGKA KREDIT
8.1. Tim Penilai Perekayasa