Validitas Data Teknik Analisis Data

49 Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan dan bentuk perlawanan yang dilakukan terhadap kebijakan pelarangan buku atas Buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950- 1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan.

E. Validitas Data

Validitas data atau teknik pemeriksaan keabsahan data sangat penting dilakukan agar data yang diperoleh di lapangan pada saat penelitian dilakukan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti mengggunakan teknik cross check. Penggunaan teknik cross check data dilakukan dengan membandingkan atau mengecek data hasil dokumentasi dan wawancara Bungin, 2001:2005. Selain teknik cross check, validitas data juga dilakukan dengan diskusi dengan ahli. Teknik ini dilakukan dalam bentuk konsultasi dengan tujuan agar kekurangan dari penelitian ini dapat segera diungkapkan atau diketahui. Ahli yang dimaksud di sini adalah dosen pembimbing.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit Sugiyono, 2010: 335. Menurut Nasution dalam Usman dan 50 Akbar, 2009: 84 analisis data ialah proses menyusun data agar dapat ditafsiran. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola atau tema. Penelitian ini menggunakan analisis data induktif. Dalam model analisis ini ada empat komponen analisis yaitu reduksi data, unitisasi dan kategorisasi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang, dan terus-menerus hingga membentuk sebuah siklus. Berikut langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian yang dilakukan: 1. Reduksi data Miles dan Huberman 2009: 16 mengemukakan, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung. Dalam proses reduksi data ini, peneliti dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang dibuang, mana yang merupakan ringkasan, cerita-cerita yang sedang berkembang Suparyogo Tobroni, 2001: 194. Dengan demikian reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang 51 tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul, dipilih, dan dikelompokan dalam bentuk database kumpulan data berdasarkan kriteria data yang sesuai dengan Politik Kebijakan Pelarangan Buku Era Reformasi di Indonesia yang mengambil studi atas pelarangan buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan. Dari database tersebut dapat diketahui mengenai fakta-fakta praktik kebijakan pelarangan buku era reformasi di Indonesia dan bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan terhadap praktik kebijakan pelarangan buku Buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan tersebut. Unitisasi dan kategorisasi data yang relevan dan telah disederhanakan kemudian disusun secara sistematis ke dalam unit-unit yang masing-masing unit memiliki kesamaan dalam bidang tertentu sehingga dapat mempermudah dan memberikan gambaran yang jelas untuk peneliti mengenai Politik Kebijakan Pelarangan Buku Era Reformasi di Indonesia dengan mengambil studi atas atas pelarangan buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan. 52 2. Penyajian data Penyajian data adalah menyajikan sekumulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Suparyogo Tobrono, 2001: 194. Penyajian yang dilakukan dalam bentuk teks naratif dengan dilengkapi berbagai jenis diagram, tabel. Data yang disajikan dalam bentuk narasi maupun diagram dan tabel merupakan informasi mengenai Politik Kebijakan Pelarangan Buku Era Reformasi di Indonesia dengan mengambil studi atas pelarangan buku Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965 karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan. 3. Kesimpulan atau verifikasi Verifikasi dilakukan untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola penjelasan, alur sebab-akibat. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat atau dengan cara mendiskusikannya. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara berpikir induktif, yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini. Dalam melakukan penarikan kesimpulan ini, dilakukan semenjak mendapatkan data awal, hal ini bertujuan untuk mencari pola, tema, hubungan persamaan hal-hal yang timbul dan lain sebagainya dengan 53 begitu mempermudah untuk mendapakan kesimpulan akhir yang lebih mendasar dan mendalam. Jadi kesimpulan senantiasa dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN