Teknik pengumpulan data METODE PENELITIAN

45

B. Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian diharapkan dapat memfokuskan ruang lingkup pembahasan dalam penelitian sehingga permasalahan tidak terlalu luas. Penelitian ini dilaksanakan di TK Arum Puspita Ciren. TK Arum Puspita Ciren ini memiliki tiga kelas yaitu satu kelas untuk Kelompok A dan dua kelas untuk Kelompok B. Penelitian ini dilakukan di Kelompok A yang diampu oleh satu guru kelas. Waktu penelitian ini adalah bulan Februari 2014.

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah semua orang yang terlibat dalam proses pembelajaran di TK Arum Puspita Ciren, yaitu peserta didik kelompok A yang berusia 4-5 tahun berjumlah 8 siswa yang terdiri dari 5 laki-laki dan 3 perempuan serta guru Kelompok A TK Arum Puspita Ciren, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Objek penelitian adalah perilaku anak dalam membentuk di Kelompok A TK Arum Puspita Ciren.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono, 2013: 308. Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong 2005: 157 bahwa sumber data 46 utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau observasi, dokumentasi, dan wawancara. Jenis data dalam penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat yang menggambarkan keadaan Kelompok A TK Arum Puspita Ciren pada saat kegiatan membentuk di Kelompok A TK Arum Puspita Ciren. 1. Observasi Marshall dalam Sugiyono, 2013: 310 menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi yang dilakukan dengan partisipasi pasif, karena peneliti datang di tempat kegiatan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 2. Dokumentasi Hasil penelitian dari observasi akan lebih kredibel dapat dipercaya kalau didukung oleh foto-foto atau karya dan seni yang telah ada. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2013: 328. Dokumentasi dimungkinkan dapat memberikan tambahan informasi berkaitan dengan proses dalam kegiatan membentuk anak di Kelompok A TK Arum Puspita Ciren. 3. Wawancara Lexy J. Moleong 2005: 186 menerangkan wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Penelitian ini 47 menggunakan wawancara tak berterstruktur. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar tentang proses kegiatan membentuk di Kelompok A TK Arum Puspita Ciren. Data yang didapat adalah data verbal yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab.

E. Instrumen penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Meronce Pada Anak Kelompok A Di TK Islam Albab Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013 /

0 2 16

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Balok Pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 16

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Balok Pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

1 2 13

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 15

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MEMBENTUK PADA ANAK Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Membentuk Pada Anak Kelompok A Taman Kanak-Kanak Kemiri 06 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENGGUNTING PADA ANAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENGGUNTING PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH SROYO II TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA EKSPRESIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN ROLE PLAYING DI TK ARUM PUSPITA TRIHARJO PANDAK BANTUL.

7 117 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN DAKON GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A di TK ARUM PUSPITA TRIHARJO BANTUL.

3 49 193

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SUNDA MANDA PADA KELOMPOK B1 TK ARUM PUSPITA.

0 4 220

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK BAHAN LUNAK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 58 SURABAYA SKRIPSI

0 4 15