Revisi : 3 Februari 2016
20 dari 22
4.9.7 tidak menggunakan akreditasinya sedemikian sehingga dapat merugikan KAN dan tidak akan membuat pernyataan yang berkaitan dengan akreditasinya yang dapat
menyesatkan; 4.9.8 menjamin tidak ada keputusan sertifikasi yang digunakan oleh pelanggan atau
orang yang diberi kuasa untuk maksud promosi atau publikasi yang dapat menyesatkan;
4.9.9 Akreditasi KAN tidak membebaskan atau mengurangi tanggung jawab Lembaga Sertifikasi dalam memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4.9.10 Lembaga Sertifikasi harus memberikan akses dan kerjasama kepada KAN dan
perangkatnya untuk memungkinkan KAN dapat memantau pemenuhan terhadap Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga Sertifikasi dan kriteria akreditasi KAN,
mencakup:
4.9.10.1 pemberian izin kepada KAN dan asesornya untuk melakukan
asesmen, survailen, verifikasi dan kegiatan lainnya terkait dengan kegiatan akreditasi;
4.9.10.2 bantuan kepada KAN atau personelnya dalam melakukan
penyelidikan dan pemecahan setiap keluhan yang disampaikan pihak ketiga tentang kegiatan sertifikasi produk yang termasuk dalam ruang
lingkup yang telah diakreditasi.
4.9.11 Atas permintaan KAN, Lembaga Sertifikasi harus menyediakan rekaman semua
keluhan dan perselisihan, termasuk juga tindak lanjutnya. 4.9.12
Lembaga Sertifikasi harus menyampaikan setiap 3 tiga bulan sekali data sertifikat yang telah diterbitkan.
4.9.13 Lembaga Sertifikasi harus mengalokasikan waktu untuk KAN dalam rangka
pelaksanaan asesmen, survailen, dan witness sesuai dengan ketentuan KAN.
4.10 Penggunaan Simbol Akreditasi KAN dan Tanda IAF-MLA
4.10.1 Untuk tujuan akreditasi, hanya Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI SPPT SNI yang memuat simbol akreditasi KAN yang dianggap sebagai sertifikat yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi dalam status diakreditasi. Simbol akreditasi KAN juga dapat digunakan sebagai bukti ketertelusuran SPPT SNI untuk SNI
yang bersifat sukarela dan produk yang tercantum dalam regulasi teknis.
4.10.2 SPPT SNI yang diterbitkan dengan menggunakan simbol akreditasi KAN, hanya bisa diterbitkan jika sertifikat tersebut ditandatangani oleh penandatangan
keputusan sertifikasi Lembaga Sertifikasi yang sah. 4.10.3 Simbol akreditasi KAN terdiri atas logo KAN dan nomor akreditasi yang dijelaskan
dalam kebijakan KAN untuk penggunaan simbol akreditasi untuk Lembaga Sertifikasi.
4.10.4 Lembaga Sertifikasi diijinkan untuk menggunakan tanda kombinasi IAF-MLA berdasarkan Pedoman KAN 13 – 2012, selama kebijakan KAN untuk penggunaan
simbol akreditasi untuk Lembaga Sertifikasi telah dipenuhi.
Revisi : 3 Februari 2016
21 dari 22
4.10.5 Penggunaan simbol akreditasi KAN diatur dalam Pedoman KAN 12 - 2004: Penggunaan simbol akreditasi Komite Akreditasi Nasional KAN untuk digunakan
oleh Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi dan Laboratorium yang Telah Diakreditasi oleh KAN.
4.10.6 Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi oleh KAN, berhak menggunakan simbol akreditasi KAN dan ditempatkan sesuai aturan yang terdapat dalam
Pedoman KAN 12 - 2004. 4.10.7 Format dan besarnya simbol akreditasi disesuaikan dengan logo Lembaga
Sertifikasi. 4.10.8 Penyalahgunaan simbol akreditasi KAN danatau penyimpangan dari Pedoman
KAN 12 – 2004 akan dikenakan sangsi berupa: 4.10.8.1 memberikan peringatan dan menginstruksikan untuk melakukan
tindakan perbaikan. 4.10.8.2 Jika dalam waktu 2 dua bulan, tidak dapat menyelesaikan tindakan
perbaikan atau dengan sengaja terus menyalahgunakan simbol akreditasi KAN, KAN akan memberikan peringatan kedua kepada
Lembaga Sertifikasi.
4.10.8.3 Jika peringatan kedua tetap tidak diindahkan, KAN akan membekukanmencabut akreditasi Lembaga Sertifikasi.
4.10.8.4 Jika pelanggaran mengandung unsur pidana, kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
4.11 Penggunaan Tanda Kesesuaian SNI