Revisi : 3 Februari 2016
10 dari 22
perjanjian yang mengikat secara hukum dengan klien yang memuat hak dan tanggung jawabnya dalam mewakili klien untuk kepentingan pengajuan
sertifikasi.
b. Setelah memperoleh bukti obyektif pemenuhan persyaratan sertifikasi,
Lembaga Sertifikasi harus menerbitkan Sertifikat Kesesuaian kepada klien sertifikasi. Untuk selanjutnya klien yang telah menerima sertifikat kesesuaian
disebut sebagai Pemegang Sertifikat certificate holder.
c. Klien sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam 3.6.a dapat berkedudukan
hukum di dalam atau di luar wilayah Republik Indonesia. d.
Sertifikat Kesesuaian yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi paling sedikit harus memuat:
i. nomor sertifikat atau identifikasi unik lainnya, ii. nomor atau identifikasi lain skema sertifikasi,
iii. nama dan alamat lembaga sertifikasi, iv. nama dan alamat klien pemegang sertifikat
v. acuan ke perjanjian sertifikasi vi. pernyataan kesesuaian yang mencakup :
nama dan identitas unik dari produk, proses, atau jasa yang
disertifikasi
untuk sertifikasi barang identitas unik dari tipe produk, atau kelompok produk yang dinyatakan memenuhi persyaratan
lokasi pabrik, lokasi pengoperasian proses, atau lokasi pemberian
layanan jasa yang relevan dengan obyek sertifikasi vii. status akreditasi atau pengakuan lembaga sertifikasi
viii. tanggal penerbitan sertifikat ix. masa belaku sertifikat bila relevan dengan skema sertifikasi
x. tanda tangan yang mengikat secara hukum dari personel yang bertindak atas nama lembaga sertifikasi
e. Sertifikat Kesesuaian sebagaimana dimaksud pada butir d harus diterbitkan
oleh Lembaga Sertifikasi untuk 1 satu Tipe atau 1 satu famili produk selama tidak ada perubahan yang dapat mempengaruhi mutu produk .
3.7. Persetujuan Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian
a. Tanda SNI danatau Tanda Kesesuaian dapat dibubuhkan pada Barang,
kemasan Barang, atau label Barang, atau publikasi dan informasi yang berkaitan langsung dengan Barang yang telah memenuhi persyaratan
Revisi : 3 Februari 2016
11 dari 22
Sertifikasi Barang, atau bila relevan, pada Barang yang telah diproduksi dengan Proses yang telah memenuhi persyaratan Sertifikasi Proses.
Catatan : Pedoman penggunaan simbol akreditasi ada di Pedoman KAN 12 untuk tanda
akreditasi dan Pedoman KAN 403 untuk penggunaan tanda SNI
b. Untuk Proses danatau Jasa yang telah memenuhi persyaratan Sertifikasi
Proses atau Sertifikasi Jasa, Tanda SNI danatau Tanda Keseuaian dapat dibubuhkan di lokasi Pengoperasian Proses atau Lokasi Pelayanan Jasa,
danatau publikasi dan informasi yang berkaitan langsung dengan Proses atau Jasa yang telah memenuhi persyaratan.
c. Lembaga Sertifikasi dapat memberikan persetujuan penggunaan Tanda SNI
danatau Tanda Kesesuaian kepada Pelaku Usaha berdasarkan lisensi yang diberikan oleh pemilik tanda kepada lembaga sertifikasi :
a. pemberian persetujuan tanda SNI diberikan berdasarkan lisensi penggunaan tanda SNI yang diberikan oleh BSN kepada lembaga
sertifikasi b. pemberian persetujuan tanda kesesuaian berbasis regulasi diberikan
berdasarkan lisensi penggunaan tanda kesesuaian yang diberikan oleh Kementerian danatau Lembaga Pemerintah Non Kementerian kepada
lembaga sertifikasi
c. pemberian persetujuan penggunaan tanda lainnya diberikan berdasarkan lisensi penggunaan tanda kesesuaian yang diberikan oleh pemilik tanda
kepada lembaga sertifikasi d.
Pelaku Usaha yang dapat menerima persetujuan penggunaan Tanda SNI danatau Tanda Kesesuaian lainnya pada Barang danatau Jasa yang
diedarkan di wilayah Republik Indonesia, harus memiliki kedudukan hukum dan memenuhi ketentuan hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
e. Pembubuhan Tanda SNI danatau Tanda Kesesuaian terhadap Barang
danatau Jasa sebagaimana dimaksud pada butir 3.7.b berdasarkan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI danatau Tanda Kesesuaian yang telah
diberikan kepada:
a. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang memegang hak berdasarkan hukum terhadap produk dan merek produk sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku di wilayah RI, menetapkan spesifikasi dan disain produk, serta melakukan pembuatan produk di
Pabrik yang dimilikinya sendiri
b. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang memegang hak berdasarkan hukum terhadap produk dan merek produk sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku di wilayah RI, menetapkan spesifikasi dan melakukan perancangan produk, serta memiliki perjanjian
yang mengikat secara hukum dengan Pihak Lain yang memiliki Pabrik untuk melakukan pembuatan produk.
Revisi : 3 Februari 2016
12 dari 22
c. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang memegang hak berdasarkan hukum terhadap produk dan merek produk sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku di wilayah RI, menetapkan spesifikasi produk, serta memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum
dengan Pihak Lain yang melakukan perancangan produk dan pembuatan produk di Pabrik.
d. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang melakukan pembuatan produk berdasarkan perjanjian yang mengikat secara hukum
dengan Pihak Lain yang menetapkan spesifikasi dan melakukan perancangan produk serta memiliki hak hukum atas merek produk sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku di wilayah RI.
e. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang melakukan perancangan dan pembuatan produk berdasarkan perjanjian yang
mengikat secara hukum dengan Pihak Lain yang menetapkan spesifikasi serta memiliki hak hukum atas merek produk sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku di wilayah RI.
f. Pelaku Usaha yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk mewakili hak dan kewajiban
hukum Pelaku Usaha luar negeri pemegang hak hukum atas produk dan merek produk berdasarkan ketentuan hukum di negaranya.
f. Persetujuan Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian sebagaimana
dimaksud pada butir c merupakan Pemberian Lisensi Penggunaan Tanda SNI danatau Tanda Kesesuaian yang mengikat secara hukum, dan paling sedikit
harus memuat: a. Pemberi persetujuan penggunaan Tanda: nama, alamat, dan personel
yang berwenang atas nama lembaga sertifikasi berdasarkan hak pemberian persetujuan penggunaan tanda SNI dari pemilik tanda kepada
lembaga sertifikasi
b. Penerima persetujuan penggunaan Tanda: i.
nama, alamat, dan personel yang berwenang atas nama klien sertifikasi – bila klien berkedudukan hukum di wilayah RI sesuai
dengan uraian pada butir e, atau
ii. nama, alamat, dan personel yang berwenang atas nama pelaku usaha
yang berkedudukan hukum di wilayah RI yang bertindak sebagai perwakilan resmi klien sertifikasi yang berkedudukan hukum di wilayah
RI berdasarkan perjanjian yang mengikat secara hukum, beserta nama alamat, dan personel yang berwenang atas nama klien sertifikasi
c. Ruang lingkup persetujuan penggunaan Tanda: i.
pernyataan tentang pemberian hak penggunaan Tanda ii.
informasi tentang obyek yang dapat dibubuhi tanda berdasarkan informasi pada Sertifikat Kesesuaian yang menjadi dasar persetujuan
penggunaan tanda
Revisi : 3 Februari 2016
13 dari 22
iii. identifikasi Sertifikat Kesesuaian yang menjadi dasar persetujuan
penggunaan tanda d. Acuan ke Skema Sertifikasi yang menjadi dasar persetujuan penggunaan
tanda e. Hak dan kewajiban penerima persetujuan penggunaan Tanda
f. Hak dan kewajiban lembaga sertifikasi sebagai pemberi persetujuan penggunaan Tanda
g. Pengaduan dan Banding h. Publikasi
i. Periode Perjanjian j. Kondisi Pengakhiran Perjanjian
k. Pertanggunggugatan
4 PERSYARATAN TAMBAHAN PROSES AKREDITASI DPUM 01 4.1
Permohonan Akreditasi
a. Sesuai dengan DPUM 01, dengan persyaratan tambahan untuk akreditasi
lembaga sertifikasi produk, sebagai berikut: b.
Lembaga Sertifikasi harus menyampaikan bukti dukungan sumber daya personel, dukungan sumber daya evaluasi pengujian, inspeksi, danatau
audit dan skema sertifikasi yang relevan untuk seluruh produk yang tercakup di dalam ruang lingkupnya dengan melengkapi FPA.03-b.04 dan FPA.03-b.05
c. Sebelum akreditasi dapat diberikan oleh KAN, Lembaga Sertifikasi harus
dapat memberikan bukti rekaman pelaksanaan sertifikasi produk, minimal 1 satu proses sertifikasi mulai dari permohonan sampai dengan penetapan
keputusan.
d. Lembaga Sertifikasi harus memenuhi seluruh kebijakan dan persyaratan yang
sesuai yang ditetapkan oleh KAN terkait dengan akreditasi lembaga sertifkasi produk.
e. Bila diperlukan KAN dapat merubah, menambah atau mencabut tiap bagian
dari Syarat dan Aturan Akreditasi. Apabila terjadi perubahan, KAN akan menginformasikan kepada Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi dan
memberi jangka waktu yang memadai untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan Syarat dan Aturan Akreditasi. Lembaga Sertifikasi yang
diakreditasi harus memberi informasi kepada KAN apabila penyesuaian telah dilaksanakan seluruhnya.
4.2 Penyaksian Asesmen witness