1.5 Anggapan Dasar
Suatu penelitian seharusnya memerlukan anggapan dasar yang dapat memberi gambaran arah pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti. Arikunto 1987:17, mengatakan anggapan dasar adalah sesuatu yang
diakui kebenarannya oleh peneliti dan berfungsi sebagai pijakan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut. Oleh sebab itu, anggapan dasar itu tidak
perlu dibuktikan kebenarannya. Secara umum anggapan dasar inilah yang merupakan dasar dan titik tolak penyusunan sebuah skripsi.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar harus berdasarkan kebenaran yang objektif, maksud kebenaran yang objektif ialah
apabila anggapan dasar tersebut dapat di buktikan kebenarannya. Dari pendapat di atas, penulis berasumsi bahwa ornamen seni ukir Sopo Godang merupakan
sebuah karya sastra yang memiliki nilai seni yang indah yang memberikan fungsi dan makna.
1.6 Kehidupan Sosial Masyarakat Batak Toba di Desa Simanindo Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.
1.6.1. Letak Geografis Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir dengan ibukota Pangururan terletak di propinsi Sumatera Utara dengan luas kabupaten 2.069,05 km2 yang berada pada titik
koordinat 20 24’ – 20 45’ LU – 980 21’- 990 05’ BT. Kabupaten Samoir terletak
Universitas Sumatera Utara
di tengah-tengah Danau Toba yang di kenal dengan Pulau Samosir dengan ketinggian 904 – 2.157 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Samosir
memiliki sembilan kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Sianjur Mula-mula, Harian, Sitiotio, Onanrunggu, Nainggolan, Palipi, Ronggurnihuta, Pangururan dan
Simanindo. Kecamatan Simanindo adalah daerah yang menjadi tempat penelitian penulis mengenai Gorga Sopo Godang. Jarak kecamatan Simanindo ke ibukota
kabupaten kira-kira 48 km dengan jumlah penduduk sekitar 19.912 jiwa. Kecamatan Simanindo memiliki beberapa desa diantaranya adalah Desa
Tanjungan, Desa Parbalohan, Desa Pardomuan, Desa Parmonangan, Desa Huta ginjang, Desa Tomok, Desa Garoga, Desa Ambarita, Desa Martoba, Desa
Sihusapi, Desa Maduma, Desa Simanindo Sakkal, Desa Cinta Damai, Desa Simarmata, Desa Simanindo serta kelurahan Tuktuk Siadong dengan memiliki
5.219 kepala keluarga KK yang sudah menetap. Desa Simanindo terletak dengan batas wilayah :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Simanindo Sakkal. • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cinta damai.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba. • Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba.
Data tersebut diambil dari kantor camat Simanindo dan Bps tahun 2010 Kabupaten Samosir dan di kelola oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
1.6.2 Keadaan Penduduk
Pada umumnya, masyarakat yang tinggal di desa Simanindo adalah suku Batak Toba yang telah lama mendiami desa tersebut. Desa Simanindo merupakan
tanah ulayat marga Malau, Sijabat, Manihuruk, Manik, Sidabalok dan Simarmata yang pertama sekali membuka perkampungan di Desa Simanindo. Sedangkan
marga yang lain adalah marga pendatang yang bermukim di Desa Simanindo. Marga tersebut adalah suku Batak Toba yang merupakan bagian dari suku Batak.
Penduduk yang berada di desa Simanindo rata-rata mata pencahariannya adalah bertani. Produk pertanian unggulan di desa ini adalah padi, kopi dan bawang
merah. Namun sebahagian kecil masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Toba juga yang bekerja sebagai nelayan. Namun demikian, tidak sedikit juga
masyarakatnya yang bekerja pada instansi pemerintahan.
1.6.3 Budaya Masyarakat