Gorga Adop-adop Gorga Ipon-Ipon

Pat ni gaja Tu pat ni hora Pahompu ni raja Jala anak ni namora ‘Kaki gajah’ ‘ke kaki musang’ Kalian adalah cucu raja’ ‘Dan juga anak orang kaya’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata Pahompu ni raja, jala anak ni namora menandakan bahwa anak laki-laki orang batak adalah anak raja, karena dilihat dari marga orang batak menganut asas patrilineal yaitu berdasarkan garis keturunan ayah. Sehingga dikatakan cucu raja adalah orang kaya.

4.2 Gorga Adop-adop

Gambar 4.2 Gorga Adop-adop. Universitas Sumatera Utara

A. Bentuk

Adop-adop berarti payudara yang melambangkan kesuburan dan kekayaan. Gorga Adop-adop ini berada di bagian depan tengah rumah adat Batak Toba. Gorga Adop-adop ini biasanya dirangkaikan dengan gorga Boras pati di mana terdapat empat payudara di kiri dan di kanan dari gorga Boras pati tersebut.

B. Fungsi

• Sebagai pemberi kebahagiaan dan kesuburan bagi masyarakat Batak Toba. Payu dara yang besar akan deras keluar airnya, berarti jika deras airnya keluar, maka anak-anaknya akan subur atau sehat dan akan menghasilkan keluarga yang bahagia. • Sebagai lambang hiasan untuk memperindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran-ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah.

C. Makna

Gorga Adop-adop dikombinasikan dengan ‘payudara‘. Bagi orang Batak pandangan terhadap payudara mempunyai arti khusus, dimana payudara yang besar dan deras airnya anaknya sehat dan banyak atau punya keturunan banyak gabe. Rangkaian Gorga Boras pati dan Adop-adop tersebut menjadi lambang hamoraon, hagabeon, dan hasangapon yang merupakan idaman setiap orang. Dari makna Gorga Adop-adop diatas menyatakan bahwa payudara mempunyai arti kesuburan. Universitas Sumatera Utara Dari makna Gorga Adop-adop di atas menyatakan bahwa Adop-adop ‘payudara’ mempunyai arti kesuburan, dapat dikaitkan dengan umpasa ‘pantun’ : Laklak ma di ginjang pintu Singkoru ginolomgolom Sai maranak ma hamu sampulu pitu Jala marboru sampulu onom ‘Kulit kayu di atas pintu’ ‘Tanda lahir digenggam’ ‘Semoga kalian mempunyai anak laki-laki tujuh belas’ ‘Dan mempunyai anak perempuan enam belas’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata sai maranak ma hamu sampulu pitu, jala marboru sampulu onom menandakan bahwa semakin banyak anak laki-laki dan anak perempuan pada masyarakat batak menyatakan bahwa dalam keluarga itu sehat dan makmur.

4.3 Gorga Ipon-Ipon

Gambar 4.3 Gorga Ipon-ipon Universitas Sumatera Utara

A. Bentuk

Gorga Ipon-ipon bentuknya seperti gigi. Manusia tanpa gigi tidak akan bisa makan, begitu juga tanpa gorga Ipon-ipon rumah adat Batak Toba tidak akan indah. Terdapat di bagian tepi rumah adat Batak Toba, lebarnya antara dua sampai tiga sentimeter dipinggir papan.

B. Fungsi

• Sebagai sifat dan perilaku masyarakat Batak Toba mengatasi sebuah masalah, karena masyarakat Batak Toba memiliki falsafah yaitu somba marhula-hula, manat mardongan tubu, dan elek marboru. Jadi masalah diselesaikan dengan bentuk musyawarah. Gorga Ipon-ipon maknanya adalaah keharmonisan, berarti setiap keluarga yang menempati rumah tersebut adalah keluarga yang harmonis dan jika ada masalah dalam keluarga itu akan diselesaikan dengan damai dan musyawarah. • Sebagai hiasan untuk memperindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran- ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah.

C. Makna

Gorga Ipon-ipon maknanya adalah keharmonisan di keluarga dan untuk memperindah hiasan rumah adat Batak Toba. Makna keharmonisan di keluarga berarti tidak ada perselisihan dalam keluarga tersebut. Tanpa gigi manusia tidak bisa mengunyah, dan tanpa gigi juga manusia akan terlihat jelek. Universitas Sumatera Utara Dari makna Gorga Ipon-ipon di atas mempunyai arti keharmonisan dalam keluarga dapat dikaitkan dengan umpasa ‘pantun’ : Aek sihoruhoru Tu sampuran siguragura Rap leleng ma hita mangolu Gabe jala saur matua ‘Air sihoruhoru’ ‘Ke sampuran sihoruhoru’ ‘Semoga lama kita hidup’ ‘Dan beranak cucu’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata rap leleng ma hita mangolu, gebe jala saur matua menandakan bahwa setiap orang batak yang lama hidup lanjut usia akan memperoleh keturunan yang besar dan banyak. Sehingga, semakin banyak keturunan seseorang yang saur matua ‘’lanjut usia’ akan dihormati oleh orang lain. Universitas Sumatera Utara

4.4 Gorga Sitompi