Gorga Desa Naualu ‘ delapan penjuru mata angin ‘ Gorga Si marogung ogung ‘ gong ‘

‘Jiwa kalian saling merindukan’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata badan muna ma naso sirang, tondi muna sai masingomgoman menandakan bahwa dimana seseorang yang merantau jauh untuk mencari nafkah, tidak lupa dengan tanah kelahirannya dan tetap rindu untuk pulang melihat orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya.

4.6 Gorga Desa Naualu ‘ delapan penjuru mata angin ‘

Gambar 4.6. Gorga Desa Naualu

A. Bentuk

Gorga Desa naualu berbentuk arah mata angin yang ditambah hiasan-hiasannya. Arah mata angin ada delapan yaitu: timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut. Gorga ini biasanya diletakkan di sudut kiri dan kanan rumah adat Batak Toba. Universitas Sumatera Utara

B. Fungsi

• Menunjukkan sikap dan perilaku tentang etika didalam melaksanakan aktifitas, seperti pelaksanaan pesta, upacara adat dan lain sebagainya. Gorga Desa Naualu dikatakan arah mata angin, sehingga setiap arah mata angin itu menunjukkan sikap dan perilaku seseorang didalam menjalankan kehidupan mereka sehari-hari. • Sebagai lambang hiasan untuk memerindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran-ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah.

C. Makna

Gorga Desa naualu atau dikatakan arah mata angin ini digunakan sebagai simbol yang dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas ritual, musim bertani, musim menangkap ikan dan sebagainya. Arah mata angin ada delapan yaitu: timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut. Dari kedelapan arah mata angin itulah menandakan symbol-simbol tersebut. Dari makna Gorga desa naualu diatas yang mempunyai arti simbol aktivitas ritual, musim bertani, dan musim menangkap ikan, dapat dikaitkan dengan umpasa ‘pantun’ : Disi las ni ari Ba disi pinajomurhon Molo boi tapajadi Universitas Sumatera Utara Ba unang be ni undurhon ‘Disitu panas matahari’ ‘Disitu juga dijemurkan’ ‘Kalau bisa kita jadikan’ ‘Jangan lagi di tunda’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata molo boi tapajadi, ba unang be ni undurhon menandakan bahwa setiap musim apa saja dimulai, sebaiknya langsung dilakukan, jangan di tunda lagi. Karena arah mata angin berputar terus, sehingga jika kita terlena akan mengakibatkan kerugian dalam bidang waktu maupun rezeki.

4.7 Gorga Si marogung ogung ‘ gong ‘

Gambar 4.7. Gorga Simarogung ogung Gambar 4.7. Gorga simarogung ogung Universitas Sumatera Utara

A. Bentuk

Gorga Simarogung ogung atau ogung berarti gong yang merupakan salah satu alat musik pukulberbentuk gong. Gong biasanya digunakan orang batak sewaktu pesta-pesta adat yang diletakkan di bagian atas rumah adat Batak Toba. Di samping Gorga Simarobung ogung ini terdapat Gorga Simataniari.

B. Fungsi

• Menunjukkan sikap kebahagiaan dan sikap mau berbagi kesenangan dan kesedihan bagi masyarakat lain. Gorga Simarogung ogung bermakna kejayaan dan kemakmuran, sehingga setiap orang yang menempati rumah itu adalah orang yang bahagia. Karena, jika ada masalah dalam keluarga itu akan diselesaikan dengan musyawarah. • Sebagai lambang hiasan untuk memperindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran-ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah.

C. Makna

Gorga Si marogung-ogung atau Gong dianggap sebagai simbol pesta yang merupakan ungkapan kegembiraan. Gorga ini juga melambangkan kejayaan dan kemakmuran, sehingga rumah orang yang dihiasi Gorga Simarogung-ogung ini merupakan orang kaya yang pengasih dan pemurah parbahul-bahul na bolon. pemakaiannya sangat diperlukan pada pesta-pesta adat dan bahkan kepada pemakaian pada upacara-upacara ritual, seperti untuk mengadakan Gondang Universitas Sumatera Utara Malim Upacara kesucian. Dengan memiliki seperangkat Ogung pertanda bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga terpandang. Sebagai kenangan akan kebesaran dan nilai Ogung itu sebagai gambaran keadaan pemilik rumah maka dibuatlah Gorga Marogung-ogung. Dari makna Gorga simarogung-ogung diatas yang mempunyai arti melambangkan kejayaan dan kemakmuran, dapat dikaitkan dengan umpasa ‘pantun’ : Tubu simarhorahora Ditopi nit apian Sai ro ma di hamu si las ni roha Tiur nang pansarian ‘Tumbuh simarhorahora’ ‘Di tepi tapian’ ‘Semoga kalian memperoleh kebahagian’ ‘Demekian juga rezeki yang melimpah’ Maksud umpasa ‘pantun’ di atas adalah pada kata sai ro ma di hamu si las ni roha, tiur nang pansarian menandakan bahwa setiap keluarga yang bahagia dan harmonis makmur, tidak ada perselisihan dalam keluarga, akur, damai, maka keluarga tersebut akan memperoleh rezeki yang datangnya dari tingkah laku tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.8 Gorga Singa Singa