Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Deskripsi teori yang dipaparkan dalam penelitian ini, antara lain: pengertian puisi, unsur-unsur pembangun puisi, keterampilan menulis puisi, dan penggunaaan model contoh non-contoh example non-example dalam pembelajaran menulis puisi.

1. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Aminuddin 2009, puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti „membuat‟; poeisis yang berarti „pembuatan‟. Selain dari bahasa Yunani, dalam bahasa Inggris puisi disebut dengan poem atau poetry. Waluyo 1995: 25 berpendapat bahwa puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Menurut Pradopo 2012: 7 definisi puisi ialah bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan yang meerangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama, menarik, dan memiliki kesan. Di samping itu, Sayuti 2002: 3 menguraikan puisi sebagai berikut. ... sebentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya yang diungkapkan dengan teknik tertentu, 8 sehingga puisi tersebut mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair secara imajinatif yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, baik menggunakan struktur fisik maupun struktur batin yang mampu membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya. Akan tetapi, definisi tentang puisi sampai saat ini masih menjadi tema perbincangan dari berbagai kalangan. Tidak konsistennya pengertian puisi ini lebih disebabkan oleh perkembangan puisi yang semakin hari semakin beranekaragam dan mengakibatkan terciptanya jenis-jenis puisi baru. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menyimpulkan apa pengertian puisi yang bisa dikenakan pada berbagai jenis puisi di berbagai zaman.

b. Unsur-unsur Pembangun Puisi

Sebuah puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur tersebut dinyatakan bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan tanpa mengaitkan unsur yang lainnya. Unsur-unsur itu bersifat fungsional dalam kesatuannya dan juga bersifat fungsional terhadap unsur lainnya. Menurut Sayuti 2002: 101, unsur-unsur pembentuk yang terkandung dalam pusi persajakan rima, diksi pemilihan kata, pengimajian imagery,