Mekanisme Self Efficacy Deskripsi Teori 1. Pengambilan Keputusan Investasi

e. Mekanisme Self Efficacy

Bandura dalamKreitner dan Kinicki 2003: 170-171 menggambarkan bagaimanacara kerja self efficacy yang berpengaruh besar terhadap pola perilaku individu dalam gambar berikut: Sumber Pembentuk Umpan Pola yang Berkaitan Dampak Self Efficacy Balik Dengan Perilaku Gambar 2. Mekanisme Self Efficacy Terhadap Pola Perilaku Pengalaman Terdahulu Model Perilaku Persuasi Verbal Kondisi Fisik dan Emosi Tinggi - “Saya tahu saya dapat melakukan pekerjaan ini.” Self Efficacy  Aktif-memilih kesempatan paling baik.  Mengelola situasi- menetralkan kesulitan.  Menetapkan tujuan- membangun standar.  Mencoba dengan keras.  Memecahkan persoalan secara Berhasil Rendah- “ Saya pikir saya tidak dapat melakukan pekerjaan ini.”  Pasif.  Menghindari tugas yang sulit.  Aspirasi yang lemah dan komitmen yang rendah.  Jangan pernah mencoba- melakukan usaha yang lemah.  Berhentitidak berani karena kegagalan.  Menyalahkan kekurangan kemampuan atau nasib buruk.  Berpikir mengenai alasan kegagalan.  Aktif-memilih kesempatan paling baik.  Mengelola situasi- menetralkan kesulitan.  Menetapkan tujuan- membangun standar.  Mencoba dengan keras.  Memecahkan persoalan secara kreatif.  Belajar dari kegagalan.  Membatasi stress. Gagal Model dasar self efficacy yang ditampilkan pada Gambar 2.dapat dieksporasi dengan sebuah tugas ilustratif sederhana sebagai berikut, Bayangkan bahwa Anda diminta menyampaikan sebuah pidato 10 menit tentang suatu materi perilaku organisasi.Saat Anda mulai mempersiapkan untuk presentasi, ke-empat sumber self efficacy mulai bekerja. Pertama, mastery experience, keberhasilan masa lalu dalam pidato publik akan meningkatkan self efficacy Anda. Tetapi pengalaman yang buruk akan menurunkan self efficacy ke titik rendah. Selanjutnya, sumber kedua, model perilaku. Anda akan dipengaruhi oleh keberhasilan atau kegagalan teman sekelas Anda dalam menyampaikan tugas yang serupa. Begitu juga, dukungan atau pandangan rendah teman sekelas terhadap kemampuan pidato Anda akan meningkatkan atau menurunkan self efficacy Anda. Kondisi fisik dan emosi Anda saat itu juga akan mempengaruhi Anda. Evaluasi kognitif Anda atas situasi tersebut kemudian memunculkan suatu keyakinan self efficacy-meliputi dorongan keberhasilan yang tinggi hingga rendah. Jika Anda memiliki self efficacy yang tinggi dalam pidato, maka Anda akan bekerja lebih keras, lebih kreatif, dan lebih lama saat mempersiapkan pidato Anda daripada teman sekelas yang memiliki self efficacy yang rendah. Hasilnya sesuai yang diharapkan. Orang- orang memprogram diri mereka sendiri dengan melaksanakan self efficacy mereka Kreitner dan Kinicki, 2003: 169-170. Setelah memahami bagaimana self efficacy mempengaruhi pola perilaku individu, penelitian mengenai self efficacymenuai pro-kontra. Dalam konteks lain, penelitian yang menghubungkan self efficacy dengan prestasi belajar, penyembuhan penyakit, dan kecanduan obat terlarang menemukan bahwa self efficacy memiliki pengaruh positif, sedangkan penelitian dalam konteks akuntansi manajemen dan manajemen keuangan, self efficacy yang tinggi dapat mengarahkan manajer pada pengambilan keputusan yang tidak tepat. Whyte, Saks, dan Hook 1997serta Farida Eveline 2010 dalam penelitiannya memanipulasi self efficacy melalui pemberian mastery experience. Bandura dan Wood serta Latham, Erez, dan Locke dalam Whyte, Saks, dan Hook 1997 menyatakan, sejumlah penelitian mengindikasikan self efficacy bukanlah sebuah variabel kepribadian sehingga kekuatannya dapat dimanipulasi dalam instruksi-instruksi eksperimental melalui informasi yang berkaitan dengan seberapa baik subjek dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu. Whyte, Saks dan Hook 1997 dan Farida Eveline 2010 menemukan self efficacy yang tinggi mengarahkan manajer untuk terus melakukan tambahan investasi pada proyek yang gagal, mengalokasikan sumber daya yang lebih banyak, mengambil risiko lebih besar untuk menolong proyek yang gagal, dan lebih mampu bertahan karena keyakinan mereka bahwa dengan bertahan akan menghasilkan keberhasilan. Sementara itu, Basker dan Nosfinger 2002 menemukan bahwa self efficacy yang terlalu tinggi mengarahkan manajer pada bias optimistik. Dalam konteks manajemen keuangan, Barber dan Odean 2002 dalam hasil penelitiannya menyatakan, pengalaman masa lalu baik positif maupun negatif dalam pemilihan investasi telah familiar dalam proses perdagangan saham di bursa. Investor yang optimis berpegang teguh pada keyakinan mereka bahwa perusahaan dimana ia berinvestasi adalah perusahaan yang hebat seperti tahun-tahun lalu. Keyakinan ini akan terus dipegang meski kabar-kabar negatif terkait perusahaan tersebut datang menghampiri.

B. Penelitian yang Relevan

1. Frasto Biyanto 2001 Penelitian Frasto Biyanto tersebut berjudul “Hubungan Pembingkaian Informasi Anggaran, Tanggung Jawab, dan Pengalaman Terhadap Pilihan Keputusan Pada Investasi Berisiko”. Penelitian relevan tersebut bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pembingkaian informasi anggaran yang dimanipulasi dalam 2 dua perlakuan yaitu bingkai positif dan negatif, tanggung jawab yang dimanipulasi dalam 2 dua perlakukan yaitu manajer dengan tanggung jawab tinggi dan rendah, serta pengalaman manajer terhadap pilihan keputusan pada investasi berisiko. Hasil penelitian relevan tersebut adalah jenis pembingkaian informasi anggaran berpengaruh terhadap keputusan manajer.Penelitian relevan tersebutjuga membuktikan bahwa pengalaman manajer berpengaruhsignifikan terhadap pengambilan keputusan investasi. Pengaruh FramingEffectakan berkurang dengan semakin tinggi tingkat pengalaman manajer, sedangkan tanggung jawab tidak berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan. Penelitian relevan tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam menggunakan variabel independen yaitu Framing Effect dalam bentuk Framing Effect positif dan negatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian relevan tersebut adalah penelitian ini tidak menggunakan variabel tanggung jawab dan pengalaman melainkan menggunakan variabel Kompensasi dan Self Efficacy.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

0 1 6

PENGARUH FRAMING DAN GROUPTHINK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PEKERJAAN (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA).

0 11 204

PENGARUH COMPUTER ANXIETY, COMPUTER ATTITUDE DAN COMPUTER SELF EFFICACY TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2012-2014

3 31 174

ANALISIS KEPUTUSAN MAHASISWA MENEMPUH PENDIDIKAN PADA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 148

PENGARUH MOTIVASI, KELOMPOK REFERENSI, DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN PADA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 156

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKSUAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 2 168

ANALISA NUMERIK DAN CFD PENGARUH BENTUK

0 0 15

PENGARUH FRAMING INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DENGANPENDEKATAN EKSPERIMENTAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT PADA INFORMASI AKUNTANSI SERI PANJANG TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT PADA INFORMASI AKUNTANSI SERI PANJANG TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI - Perbanas Institutional Repository

0 4 18