d. Faktor Pembentuk Self Efficacy
Bandura dalam Feist dan Feist 2011: 213-214 menyatakan, self efficacy dapat dibentuk dan ditumbuhkan melalui 4 empat faktor,
antara lain: 1 Pengalaman menguasai sesuatu mastery experience
Pengalaman menguasai sesuatumerupakan sumber paling berpengaruh dalam pembentukan self efficay. Pengalaman
keberhasilan pribadi masa lalu terhadap suatu tugas akan menaikkan self efficacy.Sebaliknya, pengalaman kegagalan masa
lalu akan menurunkan self efficacy. Setiap orang secara kognitif melakukan penilaian terhadap pengalaman mereka baik
pengalaman langsung sendiri maupun pengalaman tidak langsung orang lainmodel yang ditindaklanjuti dengan
judgment terhadap seberapa baik mereka menyelesaikan tugas tertentu. Hasil penilaian ini akan menentukan seberapa besar
kemampuan mereka dan seberapa banyak sumber daya dan usaha yang harus mereka kerahkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
2 Pengalaman orang lainmodel perilaku vicarious experience Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain di masa lalu
dengan kompetensi yang sebanding akan meningkatkan self efficacy
individu dalam mengerjakan tugas yang sama. Sebaliknya, pengamatan terhadap kegagalan masa lalu orang lain
akan menurunkan penilaian individu mengenai kemampuannya dan mengurangi usaha yang akan dilakukannya.
3 Persuasi verbal verbal persuasion Dampak dari sumber ini cukup terbatas, namun di bawah
kondisi yang tepat, persuasi dari orang lain dapat meningkatkan atau menurunkan self efficacy individu. Persuasi verbal positif
dalam bentuk saran, dukungan, dan bimbingan dapat meningkatkan keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki
individu. Sebaliknya, persuasi verbal negatif dalam bentuk ejekan, olokan, dan hinaan cenderung menurunkan self efficacy
individu. Kondisi ini berlaku jika individu mempercayai pihak yang melakukan persuasi.
4 Kondisi fisiologis psysiological state Kondisi fisiologis merupakan status fisik dan emosi yang akan
mempengaruhi kemampuan seseorang. Lemahnya kondisi fisik dapat dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan
yang akan melemahkan performa kerja individu.Selain itu, individu yang sedang dikuasai emosi negatif seperti ketakutan,
kecemasan akut atau tingkat stress yang tinggi kemungkinan menyebabkan individu memiliki ekspektasi yang rendah terhadap
kemampuannya sendiri. Sebaliknya, individu dalam kondisi emosi yang tenang dan stabil akan cenderung lebih percaya diri.
e. Mekanisme Self Efficacy