BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian : Eksperimental Laboratoris
3.2 Sampel dan Besar Sampel 3.2.1 Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini digunakan resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 65x10x2,5 mm untuk mengukur kekuatan transversal ADA Spec no.12.
Gambar 2. Ukuran batang uji kekuatan transversal
3.2.2 Besar Sampel Penelitian
Pada penelitian ini jumlah sampel minimal diestimasi berdasarkan rumus sebagai berikut:
Keterangan : t : Jumlah perlakuan
r : Jumlah ulangan Dalam penelitian ini, terdapat 6 kelompok perlakuan yaitu resin akrilik
polimerisasi panas yang direndam dalam akuades selama 2 jam, 6 jam, 8 jam dan resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam ekstrak biji pinang selama 2
jam, 6 jam, 8 jam. Maka t = 6 dan jumlah sampel r setiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut:
t – 1 r – 1 ≥ 15
10mm 65 mm
2,5 mm
t-1r-1 ≥15
Universitas Sumatera Utara
6– 1 r – 1 ≥ 15
r ≥ 4 r = 5
Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah 5 buah. Maka total sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 buah untuk 6
kelompok, yang terdiri dari 2 kelompok untuk perendaman selama 2 jam ekstrak biji pinang dan kontrol, 2 kelompok untuk perendaman selama 6 jam ekstrak biji
pinang dan kontrol, 2 kelompok untuk perendaman selama 8 jam ekstrak biji pinang dan kontrol.
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Klasifikasi Variabel
3.3.1.1 Variabel Bebas : Resin akrilik polimerisasi panas yang direndam
dalam ekstrak biji pinang 20 selama 2 jam, 6 jam dan 8 jam
3.3.1.2 Variabel Terikat
Kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas
3.3.1.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran sampel
2. Lama peredaman
3. Perbandingan powder dan liquid resin akrilik polimerisasi panas
4. Perbandingan powder gips keras dan air
5. Waktu pegadukan gips
6. Suhu dan waktu kuring
7. Tekanan pengepresan
8. Teknik pemolesan
9. Pembuatan ekstrak biji pinang
10. Suhu dan waktu perendaman
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Bebas
No Variabel Bebas
Definisi Operasional Alat Ukur
1 Resin akrilik
polimerisasi
panas
Bahan basis gigitiruan yang terdiri atas bubuk dan cairan yang setelah pencampuran dan pemanasan
membentuk suatu bahan padat yang kaku QC 20, England.
-
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Terikat
No Variabel Terikat Definisi Operasional
Skala Ukur Alat Ukur
1 Kekuatan
transver- Sal
Ketahanan resin akrilik setelah polimerisasi terhadap suatu beban vertikal yang
dikenakan pada sebuah batang uji yang ditumpu pada kedua ujungnya sampai
batang uji tersebut patah Ratio
Torsee’s Universal
Testing Machine,Jap
an
Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Terkendali
No Variabel
Terkendali Definisi Operasional
Alat Ukur
1 Ukuran sampel
Resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk pengujian kekuatan
transversal. Penggaris besi
2 Perbandingan
adonan gips keras
Perbandingan jumlah gips keras dan air yang digunakan untuk menanam sampel dalam kuvet, yaitu
300 gram gips keras : 90 ml air. Sendok takar
dan wadah air 3
Waktu pengadukan gips
keras
Waktu yang diperlukan untuk mengaduk gips dengan menggunakan spatula, yaitu selama 15 detik.
Stopwatch
4 Perbandingan
polimer :
monomer
Perbandingan jumlah polimer : monomer resin akrilik polimerisasi panas yang digunakan pada penelitian,
yaitu 2 gr : 1 ml. Sendok takar
dan wadah air
Universitas Sumatera Utara
5 Tekanan
pengepresan
Tekanan yang digunakan untuk mengepres kuvet yang telah berisi resin akrilik polimerisasi panas yaitu
1000 psi untuk pengepresan pertama dan 2200 psi untuk pengepresan kedua.
Press hidrolik OL57
Manfredi, Italy
6 Suhu dan waktu
kuring
Suhu dan waktu yang diperlukan untuk polimerisasi resin akrilik polimerisasi panas, yaitu fase I 70
o
C selama 90 menit dan fase II 100
o
C selama 30 menit, lalu kuvet dibiarkan sampai dingin pada suhu kamar.
Termometer, stopwatch
7 Teknik
pemolesan
Cara pemolesan sampel agar diperoleh permukaan yang rata dan halus. Pada penelitian ini digunakan
teknik pemolesan mekanis dengan menggunakan kertas pasir waterproof berukuran 600 di bawah
aliran air. -
8 Suhu dan waktu
perendaman
Suhu dan waktu yang digunakan untuk merendam sampel dalam akuades pada suhu 37
o
C, yaitu selama 48 jam.
Termometer, stopwatch
9 Ekstrak biji
pinang Biji pinang yang telah diekstrak menggunakan
teknik maserasi disertai pengadukan dengan pelarut metanol
Timbangan dan Erlenmeyer
10 Waktu
perendaman sampel dalam
ekstrak biji
pinang
Lamanya sampel direndam dalam ekstrak biji pinang,
yaitu selama 2 jam, 6 jam dan 8 jam
Stopwatch
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.4.1 Tempat Pembuatan Ekstrak Biji Pinang
Laboratorium Obat Tradisional IPB
3.4.2 Tempat Pembuatan Sampel
1. Unit Uji Laboratorium Dental FKG USU
2. Laboratorium Prostodonsia FKG USU
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Tempat Pengujian Sampel
Laboratorium Penelitian FMIPA USU
3.4.4 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan bulan Februari-Maret 2014
3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian
3.5.1.1 Alat yang Digunakan Untuk Menghasilkan dan Merendam Sampel
a. Kuvet logam Smic. China
b. Rubber bowl dan Spatula
c. Timbangan digital Sartorius AG Gottingen, Jerman
d. Unit Kuring Filli Manfredi Pulsar-2, Italia
e. Vacuum mixer Whip USA
f. Vibrator Filli Manfredi Pulsar-2, Italia
g. Hydraulic press OL 57 Manfredi, Italia
h. Portable dental engine maraton, Jepang
i. Straight handpiece Maraton, Jepang
j. Lekron Smic, China
k. Model induk logam dengan ukuran 65x10x2,5 mm ADA spec. no.12
l. Gelas beker, pot porselen, pipet
m. Mata bur fresser
n. Masker
o. Pinset
p. Tisu
q. Wadah kaca
Universitas Sumatera Utara
3.5.1.2 Alat yang Digunakan Untuk Menguji Sampel
Alat uji kekuatan transversal Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘senstar’, SC-2-DE Tokyo-Japan
3.5.1.3 Bahan Penelitian
a. Resin Akrilik Polimerisasi Panas QC-20, England
b. Ekstrak Biji pinang Areca catechu L
c. Gips Keras Moldano, Germany
d. Vaselin
e. Plastik Selopan
f. Cold Mould Seal QC-20, England
g. Akuades
h. Air
i. Kertas pasir waterproof nomor 600
3.6 Cara Penelitian 3.6.1 Persiapan Pembuatan Sampel