2.2.1 Komposisi
Komposisi RAPP terdiri atas : 1.
Polimer Polimer : butiran atau granul polimetilmetakrilat
Inisiator : 0,2-0,5 benzoil peroksida Pigmenpewarna : garam cadmium atau besi atau pewarna organik
Plasticizer : dibutil phthalate Opacifiers : zinc atau titanium oxide
2. Monomer
Monomer : metil metakrilat Agen Cross-linked : Ethyleneglycole dimethlacrylate 1-2
Inhibitor : hidrokuinon 0,006 Agen cross-linked dapat berfungsi sebagai jembatan atau ikatan kimia yang
menyatukan 2 rantai polimer. Apabila etilen glikol dimetilmetakrilat dimasukkan ke dalam adukan, beberapa ikatan akan terbentuk yang mana merupakan suatu struktur
disebut jaringan 3 dimensi. Cross-linked ini memberikan peningkatan ketahanan terhadap deformasi serta mengurangi solubilitas dan penyerapan air.
19
2.2.2 Manipulasi
Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan
monomer biasanya 3:1 berdasarkan volume atau 2:1 berdasarkan berat. Bahan yang telah dicampur akan melewati empat stadium yaitu:
19
1. Stadium pertama: stadium basah, seperti pasir wet sand stage 2. Stadium kedua: stadium lengket berserat tacky fibrous selama polimer
larut dalam monomer sticky stage 3. Stadium ketiga: stadium lembut, seperti adonan, sesuai untuk diisi ke dalam
mold dough stage gel stage 4. Stadium keempat: stadium kaku, seperti karet rubbery stage
Universitas Sumatera Utara
Setelah adonan mencapai stadium dough, adonan dimasukkan kedalam mould gips dan kuvet ditempatkan di bawah pengepresan dan dipasangkan baut pada kuvet
selanjutnya diproses dalam waterbath dengan waktu dan suhu terkontrol untuk memulai polimerisasi. Umumnya RAPP dipolimerisasi dengan suhu konstan pada
70 C selama 90 menit dan dilanjutkan dengan proses kuring pada suhu 100
C selama 30 menit.
21
Setelah prosedur polimerisasi diselesaikan kuvet dibiarkan dingin secara perlahan hingga mencapai suhu kamar untuk memungkinkan pelepasan internal
stress yang cukup sehingga meminimalkan perubahan bentuk basis. Selanjutnya dilakukan pemisahan kuvet dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah
fraktur atau membengkoknya basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Setelah dikeluarkan dari kuvet, basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dihaluskan
dengan kertas pasir dari kasar sampai halus. Proses akhir pemolesan biasanya menggunakan pumis di bawah air.
21
2.2.3 Keuntungan dan Kerugian