Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas Karateristik Kecelakaan

31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalulintas adalah kejadian pada lalulintas jalan dimana paling sedikit melibatkan satu kendaraan yang mengakibatkan kerusakan yang merugikan pemiliknya atau korbannyaSuwardi,2009. Berdasarkan Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009 menyatakan ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia danatau kerugian harta benda .” Penggolongan dan Penanganan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas pada Pasal 229 : 1 Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan atas: a. Kecelakaan Lalu Lintas ringan; b. Kecelakaan Lalu Lintas sedang; atau c. Kecelakaan Lalu Lintas berat. 2 Kecelakaan Lalu Lintas ringan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a merupakan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan Kendaraan danatau barang. 3 Kecelakaan Lalu Lintas sedang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan Kendaraan danatau barang. 4 Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c merupakan kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat. 5 Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat disebabkan oleh kelalaian Pengguna Jalan, ketidaklaikan Kendaraan, serta ketidaklaikan Jalan danatau lingkungan. Universitas Sumatera Utara 32

II.2 Karateristik Kecelakaan

Kecelakaan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Secara garis besar kecelakaan diklasifikasikan berdasarkan tipe kecelakaan, korban kecelakaan, kondisi kendaraan saat kecelakaan, kendaraan terlibat kecelakaan, waktu kecelakaan hari dan jam, cuaca saat kecelakaan terjadi, lokasi kecelakaan, tipe tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan Aldian,2009. Berdasarkan Pedoman Penanganan lokasi rawan kecelekaan lalu lintas Pd T-09-2004-B analisis data kecelakaan menitik – beratkan kepada kajian antara tipe kecelakaan yang dikelompokkan atas tipe kecelakaan dominan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H”, yaitu Why penyebab kecelakaan, What tipe tabrakan, Where lokasi kecelakaan, Who pengguna jalan yang terlibat, When waktu kejadian dan How tipe pergerakan kendaraan. 1 why : Faktor penyebab kecelakaan modus operandi Analisis ini dimaksudkan untuk menemukenali faktor-faktor dominan penyebab suatu kecelakaan. Faktor-faktor ini antara lain mengacu kepada formulir data kecelakaan atau Sistem-3L : a terbatasnya jarak pandang pengemudi, b pelanggaran terhadap rambu lalu lintas, c kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan, d kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas seperti mendahului tidak aman, e kurang konsentrasi, f parkir di tempat yang salah, g kurangnya penerangan, h tidak memberi tanda kepada kendaraan lain, dsb. Universitas Sumatera Utara 33 2 what : Tipe tabrakan Analisis tipe tabrakan bertujuan untuk menemukenali tipe tabrakan yang dominan di suatu lokasi kecelakaan. Tipe tabrakan yang akan ditemukenali mengacu kepada formulir data kecelakaan atau Sistem-3L antara lain: a menabrak orang pejalan kaki, b tabrak depan-depan, c tabrak depan-belakang, d tabrak depan-samping, e tabrak samping-samping, f tabrak belakang-belakang, g tabrak benda tetap di badan jalan, h kecelakaan sendiri lepas kendali. 3 who: Keterlibatan pengguna jalan Keterlibatan pengguna jalan di dalam kecelakaan di kelompokkan sesuai dengan tipe pengguna jalan atau tipe kendaraan seperti yang termuat di dalam formulir data kecelakaan atau Sistem-3L, antara lain: a pejalan kaki, b mobil penumpang umum, c mobil angkutan barang, d bus, e sepeda motor, f kendaraan tak bermotor sepeda, becak, kereta dorong, dsb Universitas Sumatera Utara 34 4 where: Lokasi kejadian Lokasi kejadian kecelakaan atau yang dikenal dengan tempat kejadian perkara TKP mengacu kepada lingkungan lokasi kecelakaan seperti: a lingkungan permukiman, b lingkungan perkantoran atau sekolah, c lingkungan tempat perbelanjaan, d lingkungan pedesaan, e lingkungan pengembangan, dsb. 5 when: Waktu kejadian kecelakaan Waktu kejadian kecelakaan dapat ditinjau dari kondisi penerangan di TKP atau jam kejadian kecelakaan. a ditinjau dari kondisi penerangan, waktu kejadian dibagi atas: 1 malam gelap tidak ada penerangan, 2 malam ada penerangan, 3 siang terang, 4 siang gelap hujan, berkabut, asap, 5 subuh atau senja. b ditinjau dari jam kejadian mengacu kepada periode waktu yang terdapat pada formulir data kecelakaan. 6 how: Kejadian kecelakaan Suatu kecelakaan lalu lintas terjadi pada dasarnya didahului oleh suatu manuver pergerakan tertentu. Tipikal manuver pergerakan kendaraan mengacu kepada formulir data kecelakaan, antara lain: Universitas Sumatera Utara 35 a gerak lurus, b memotong atau menyiap kendaraan lain, c berbelok kiri atau kanan, d berputar arah, e berhenti mendadak, menaik-turunkan penumpang, f keluar masuk tempat parkir, g bergerak terlalu lambat, dsb. Klasifikasi kecelakaan yang dipakai PT. Jasa Marga Persero dalam Simamora 2011 adalah : 1. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu : 1 kecelakaan sangat ringan damage only : kecelakaan yang hanya mengakibatkan kerusakankorban benda saja. 2 kecelakaan ringan : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka ringan. 3 kecelakaan berat : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat. 4 kecelakaan fatal : kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 2. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan menjadi : a korban luka ringan Adalah kecelakaan yang mengakibatkan korban mengalami luka–luka yang tidak membahayakan jiwa dan tidak memerlukan pertolongan lebih lanjut dari rumah sakit, yang terdiri dari : • Luka kecil di daerah kecil dengan pendarahan sedikit dan penderita sadar • Luka bakar dengan luasnya kurang dari 15 • Keseleo dari anggota badan yang ringan tanpa komplikasi Universitas Sumatera Utara 36 Penderita – penderita di atas semuanya dalam keadaan sadar, tidak pingsan atau muntah – muntah b korban luka berat Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban mengalami luka- luka yang dapat membahayakan jiwa dan memerlukan pertolonganperawatan lebih lanjut di rumah sakit, yang terdiri dari : • Luka yang menyebabkan keadaan penderita menurun, biasanya luka mengenai kepala atau batang kepala. • Luka bakar yang luasnya meliputi 25 dengan luka baru. • Patah tulang anggota badan dengan komplikasi disertai rasa nyeri yang hebat dan pendarahan hebat. • Pendarahan hebat kurang lebih 500 cc. • Benturan luka yang mengenai badan penderita yang menyebabkan kerusakan alat – alat dalam, misalnya dada, perut, usus, kandung kemih, ginjal, limpa, hati, tulang belakang dan batang kepala. c korban meninggal dunia Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwameninggal dunia. 3. Berdasarkan faktor penyebab kecelakaan, kecelakaan disebabkan beberapa faktor yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan. 4. Berdasarkan waktu kecelakaan, jenis kecelakaan ini ditetapkan menurut satu periode waktu tertentu. 5. Berdasarkan lokasi terjadinya kecelakaan a Lokasi jalan lurus 1 lajur, 2 lajur maupun 1 lajur searah atau berlawanan arah b Tikungan jalan c Persimpangan jalan Universitas Sumatera Utara 37 6. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sedan, jeep, pick up, mini bus, bus sedang, bus besar 2 as, bus besar 3 as, truk kecil, truk besar 2 as, truk besar 3 as, truk trailer dan truk gandeng. 7. Berdasarkan cuaca saat kejadian kecelakaan, menurut cuaca diklasifikasikan atas cerah, mendung, berkabut, berdebu, berasap, gerimis, dan hujan lebat. 8. Berdasarkan jenis kecelakaan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan, yaitu depan-depan, depan-belakang, tabrakan sudut, tabrakan sisi, lepas kontrol, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki, tabrak parkir, dan tabrakan tunggal. Dimana PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi : a Tabrakan depan – depan Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya. b Tabrakan depan – samping Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya. c Tabrakan depan – belakang Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama. d Tabrakan samping – samping Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain. Universitas Sumatera Utara 38 e Menabrak penyeberang jalan Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan. f Tabrakan sendiri Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal. g Tabrakan beruntun Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan secara beruntun. h Menabrak obyek tetap Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek tetap dijalan. Berdasarkan uraian diatas maka klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut hari terjadinya kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan. 2. Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu kecelakaan sangat ringan kendaraan, kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel II.1 Klasifikasi Kecelakaan Berdasarkan Posisi Terjadinya Gambar Lambang Klasifikasi Keterangan Keterangan Tabrak Depan Tabrak Belakang Tabrak Samping Tabrak Sudut Kehilangan Kontrol  Terjadi pada jalan lurus yang berlawanan arah.  Terjadi pada satu ruas jalan searah  Pengereman mendadak  Jarak kendaraan yang tidak terkontrol  Terjadi pada jalan lurus dan searah  Pelaku menyiap kendaraan  Terjadi pada jalan lurus lebih dari 1 lajur dan pada persimpangan jalan  Kendaraan yang mau menyiap  Tidak tersedia pengaturan lampu lalu lintas atau rambu-rambu pada persimpangan jalan  Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi  Terjadi pada saat pengemudi kehilangan konsentrasi  Kendaraan mengalami hilang kendali Sumber : Setijowarno 2003, dalam Simamora 2011 Universitas Sumatera Utara 40 3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan, yaitu depan-belakang, depan-depan, tabrakan sudut, tabrakan sisi, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki,tabrak parkir, dan tabrakan tunggal, lepas kontrol. 4. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb dengan jenis- jenis kendaraan seperti : sepeda motor, mobil penumpang, pick up, bus, truck, truck 2 as, truck trailer. 5. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia. 6. Berdasarkan jenis kelamin, diklasifikasikan menjadi laki-laki dan perempuan. 7. Berdasarkan usia, dikalasifikasikan menjadi usia dibawah 17 tahun sampai diatas usia 45 tahun. 8. Berdasarkan jenis pekerjaan, diklasifikasikan menjadi pelajarmahasiswa, ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil, wiraswasta, pegawai swastakaryawan dan tidak bekerjalain-lain.

II.3 Faktor – Faktor Penyebab Kecelakaan