69
d. Jalan kecil street adalah jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 lajur untuk 2 arah dengan lebar paling sedikit 5,5 meter.
II.6 Audit Keselamatan Jalan
Audit keselamatan jalan didefenisikan oleh Austroads 1993 adalah suatu bentuk pengujian formal dari suatu ruas jalan yang ada dan ayang akan datang atau proyek lalu
lintas, atau berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan pengguna jalan, yang dilakukan secara independen, oleh penguji yang dipercaya di dalam melihat potensi kecelakaan dan
penampilan keselamatan suatu ruas jalan RSNI T-17-2005.
Road Safety Audit RSA adalah prosedur pemeriksaan sistematis yang membawa pengetahuan keselamatan lalu lintas ke dalam perencanaan jalan dan proses desain untuk
mencegah terjadinya kecelakaan. RSA meliputi : identifikasi potensi kecelakaan, tahap perencanaan, perancangan, konstruksi dan pasca konstruksi, dilakukan oleh qualified dan
mandiri, serta memerhatikan semua kelompok pengguna jalan.
Latar belakang adanya RSA adalah angka kecelakaan yang tinggi, kerugian moril dan materiil, serta perlu adanya tindakan preventif daripada kuratif. Manfaat RSA terbukti di
negara-negara maju bahwa biaya RSA manfaat yang diperoleh. Organisasi RSA adalah meliputi pemrakarsa, perencana dan perancang, pelaksanakontraktor, operator jalan, dan
pelaksana RSA.
Prinsip-prinsip keselamatan :
1. perancangan geometri,
2. pelapisan permukaan jalan, skid resistance, visibility, evennes dan profile,
Universitas Sumatera Utara
70
3. pemasangan rambu dan pelengkap jalan,
4. manajemen lalulintas,
5. pekerjaan peningkatan dan perawatan jalan.
Prosedur pelaksanaan RSA : Tahap persiapan, pengumpulan datainformasi dan dokumen terkait, persiapan pelaksanaan RSA, pelaksanaan RSA cek dokumen perencanaan
dan perancangan, inspeksi lapangan, rekomendasi, pelaksanaan rekomendasi. Tujuan audit keselamatan jalan adalah untuk :
a mengidentifikasi potensi permasalahan keselamatan bagi pengguna jalan dan yang pengaruh-pengaruh lainnya dari proyek jalan, dan
b memastikan bahwa semua perencanaandesain jalan baru dapat beroperasi semaksimal mungkin secara aman dan selamat.
Manfaat audit keselamatan jalan adalah untuk : a mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan pada suatu ruas
jalan. b mengurangi parahnya korban kecelakaan.
c menghemat pengeluaran negara untuk kerugian yang diakibatkan kecelakaan lalu-lintas. d meminimumkan biaya pengeluaran untuk penanganan lokasi kecelakaan suatu ruas jalan
melalui pengefektifan desain jalan. Prinsip yang harus dipenuhi didalam pelaksanaan audit keselamatan jalan, antara lain:
a ruang lingkup audit dan organisasi pelaksana harus jelas tertuang di dalam proposal proyek audit;
b pelaksana audit merupakan team yang tidak terkait dengan perencanaan proyek; c team pelaksana audit harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di dalam bidang
keselamatan jalan;
Universitas Sumatera Utara
71
d temuan audit harus terdokumentasi dan dilaporkan dalam setiap tahapan pelaksanaan audit;
e pelaksanaan audit harus dilakukan dengan prosedur yang jelas dan sistematis; f pelaksanaan audit mengacu kepada standar geometri dan prinsip-prinsip keselamatan jalan
sebagaimana yang tertuang di dalam NSPM.
II. 7 Keaslian Penelitian
Penelitian seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan antara lain :
1. Judul : Analisa Karekteristik Kecelakaan Lalu lintas Segmen Jalan Jember –
Sumberbaru KM JBR.7 – KM JBR.38 Penulis : Aldian
Jurnal ini menyimpulkan bahwa : a. Karakteristik kecelakaan pada ruas jalan Jember – Sumberbaru menunjukan angka
kecelakaan yang cukup tinggi mulai tahun 2006 sampai tahun 2008 dengan faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan paling tinggi yaitu sebesar 94,13 . Dimana
terdapat beberapa karakteristik kecelakaan yang paling menonjol yaitu : 1. Jenis kecelakaan yang paling sering terjadi adalah tipe tabrak samping sisi dan
sudut, dengan prosentase sebesar ± 40 . 2. Waktu yang paling sering terjadi kecelakaan yaitu pada selang waktu pukul 06:01
– 12:00, dengan prosentase sebesar ± 40 . 3. Keterlibatan sepeda motor sebagai penyumbang kecelakaan menempati posisis
pertama, dengan prosentase sebesar ± 65 . 4. Baik korban maupun tersangka yang terlibat kecelakaan, memiliki status
pekerjaan swasta, dengan prosentase sebesar ± 70 .
Universitas Sumatera Utara
72
b. Berdasarkan analisis angka kecelakaan lalu lintas, maka dapat ditentukan lokasi daerah rawan kecelakaan berupa blackspot dan blacksite. Dimana lokasi blackspot
yang paling menonjol pada ruas jalan Jember – Sumberbaru terletak pada Km 10 dan Km 28, sedangkan lokasi blacksite yang paling menonjol pada ruas jalan
Jember – Sumberbaru terletak pada ruas jalan Bangsalsari – Tanggul. 2.
Judul : Analisa Kecelakaan Lalu lintas dan Solusinya Ruas Jalan Purwodadi – Semarang KM 00,000 – 10,000 di Purwodadi
Penulis : Suwardi Jurnal ini menyimpulkan bahwa : Daerah rawan kecelakaan berdasarkan indeks
keparahan di ruas jalan Purwodadi-Semarang Km 00.000 - 10.000 adalah pada Km 07.000 - 10.000 sebesar 28,125 , daerah rawan kecelakaan berdasarkan EAN
terjadi pada Km 07.000 - 10.000 dengan angka 233, daerah rawan kecelakaan berdasarkan EPDO terjadi pada Km 07.000 - 10.000 dengan angka 616.
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan di ruas jalan Purwodadi-Semarang yang utama atau paling dominan adalah faktor manusia sebesar 87,76 , faktor jalan sebesar 7,14
, faktor kendaraan sebesar 4,08 , faktor lingkungan sebesar 1,02 . Sebaiknya pada daerah pemukiman perlu pengurangan kecepatan dan perlu ketertipan dalam
berlalulintas. 3.
Judul : Analisis Faktor – faktor Penyebab kecelakaan Sebagai upaya Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas di Kota Makassar.
Penulis : Hakima Jurnal ini menyimpulkan bahwa
d
i Kota Makassar manusia merupakan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas utamanya aspek umur, pekerjaan dan waktu kecelakaan, selain itu
faktor yang juga mempengaruhi adalah jalan, kendaraan, dan lingkungan; Hakima
mengelompokkan karakteristik kecelakaan berdasarkan keterlibatan manusia, waktu
Universitas Sumatera Utara
73
kejadian, pekerjaan, keterlibatan kendaraan, bentuk tabrakan, dan keterlibatan jalan
dan lingkungan dalam kecelakaan lalu lintas di jalan.
4. Judul : Analisa Kecelakaan Lalu lintas di jalan Tol Belmera
Penulis : Maya Penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1. metode identifikasi black spot, hasil metode Upper Control Limit UCL sama dengan
hasil dari metode tingkat kecelakaan dan metode frekuensi. 2.
Tidak terdapat lokasi rawan kecelakaan black spot di Jalan Tol Belmera. Karena jumlah kecelakaan per km adalah 3, sedangkan nilai minimal adalah 10 kecelakan per
km berdasarkan metode frekuensi, sedangkan berdasarkan metode tingkat kecelakaan juga tidak terdapat black spot, tetapi terdapat black site.
Faktor penyebab kecelakaan yang mendominasi pada jalan Tol Belmera adalah faktor kerusakan kendaraan 54,9 , berupa ban kendaraan pecah yang merupakan karakter
yang sering muncul pada kasus kendaraan. Selanjutnya faktor pengemudi 45,1 , yakni mengantuk merupakan karakter yang sering muncul pada faktor pengemudi, sedangkan
jalan dan lingkungan sama sekali tidak berpengaruh sebagai penyebab kecelakaan pada jalan Tol Belmera 0 .
Universitas Sumatera Utara
74
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Umum
Untuk mencapai suatu penelitian yang sistematis, terorganisir dan dapat berjalan secara efektif, efisien serta tepat sasaran, diperlukan suatu metode penelitian yang
didalamnya memuat proses rencana dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian dan termasuk tata cara penyelesaian sehingga tiap-tiap
bagian memiliki keterkaitan satu dengan yang lain secara berurutan dengan demikian diharapkan hasil akhir yang baik sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.
III.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang diambil pada penelititan ini adalah ruas jalan Sisingamangaraja..Ruas jalan tersebut merupakan jalan arteri yang padat lalu lintasnya. Hal
ini disebabkan ruas jalan tersebut menghubungkan Medan sebagai salah satu kota besar dan merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Utara dengan daerah sekitarnya, misalnya:
Tebing tinggi. Masalah kecelakaan lalulintas jalan Sisingamangaraja Kota Medan ini perlu diidentifikasi yaitu : Dengan adanya bus antar kota antar propinsi yang banyak dan kecepatan
yang tinggi dan sering terjadi pelanggaran dan banyaknya lalulintas yang lain seperti mobil penumpang dan sepeda motor sehingga sering terjadi kecelakaan. Dari kecelakaan tersebut
maka perlu identifikasi kecelakaan yang meliputi : penyebab kecelakaan, daerah rawan kecelakaan
Selain itu di ruas jalan Sisingamangaraja ini juga banyak terdapat pabrik – pabrik dan gudang – gudang. Disamping itu ruas jalan Sisingamangaraja merupakan jalan provinsi
penghubung dalam kota Medan dengan jalan luar kota yang padat dengan berbagai kendaraan
Universitas Sumatera Utara