untuk mengetahui, memperhatikan, dan melakukan cara-cara pemberian ASI eksklusif. Pemberian informasi secara terus – menerus kepada ibu yang menyusui
secara perlahan akan memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif untuk bayinya. Bentuk pemberian
informasi tersebut dapat berupa promosi kesehatan dengan penyluhan tentang ASI, bahan bacaan, cara penyiapan ASI dan penyimpanan ASI yang dilakukan oleh bidan
desa ataupun tenaga kesehatan di puskesmas. Menurut Cohen dan Syme 1985 dalam Friedman 1998, dukungan
pengetahuan meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan, atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak menghadapi situasi. Sejalan dengan
Hause dalam Newman 1987, bantuan informasi adalah komunikasi tentang opini atau kenyataan yang relevan tentang kesulitan – kesulitan agar dapat menjadikan
individu lebih mampu mengatasi sesuatu.
5.2. Pengaruh Sikap Responden terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian di wilayah Puskesmas Sitinjak dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan sikap dengan pemberian ASI
eksklusif dengan nilai p = 0,034 artinya sikap yang baik akan mendorong ibu untuk dapat memberikan ASI secara eksklusif dan sempurna sampai usia 6 bulan secara
terus menerus. Sikap ibu dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki perilaku ibu dalam praktik seperti menyediakan makanan bergizi selama ibu menyusui, memenuhi
Universitas Sumatera Utara
zat gizi selama menyusui, memfasilitasi ibu ke sarana kesehatan dan memberikan ASI secara sempurna pada bayi tanpa makanan pendamping.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di wilayah Puskesmas Sitinjak sebagian besar ibu dengan pemberian ASI tidak eksklusif 38 responden 67,86
terdapat pada ibu yang memiliki sikap kurang sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 18 responden 32,14 terdapat pada ibu yang memiliki sikap kurang
Artinya semakin baik sikap ibu maka semakin besar kemungkinan ibu memberikan ASI eksklusif.
Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo 2003, menyatakan bahwa sikap merupakan kesediaan dan kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu, akan tetapi sebagai salah satu predisposisi tindakan untuk perilaku. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi
terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional.
Menurut penelitian Hasrimayana 2009, dengan judul hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p= 0,001. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI adalah sikap ibu sehingga dengan sikap
yang positif maka ibu akan memberikan ASI secara Eksklusif. Melalui hasil uji regresi logistik, ternyata variabel sikap jika diuji bersama -
sama secara statistik menunjukkan ada pengaruh signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif p = 0,014 0,05, dengan nilai B = 1,701, ini berarti bahwa semakin baik
Universitas Sumatera Utara
sikap ibu akan menjamin ibu dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak. Ibu belum sepenuhnya memahami tentang pentingnya pemberian
ASI eksklusif karena kurangnya informasi yang didapat ibu dari tenaga kesehatan maupun dari sumber–sumber informasi yang lain, juga mungkin karena kurangnya
promosi kesehatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada masyarakat tentang ASI eksklusif.
Menurut Ahmadi 2004, sikap dibedakan menjadi: 1. Sikap positif, yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, memerima, menyetujui terhadap
norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada, dan 2. Sikap negatif, yaitu menunjukkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku
dimana individu itu berada. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ndinyatakan pendapat atau pernyataan respon
terhadap suatu objek, secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan atau hipotesis kemudian dinyatakan pendapat responden.
5.3. Pengaruh Petugas Kesehatan terhadap Pemberian ASI Eksklusif