Pengaruh Petugas Kesehatan terhadap Pemberian ASI Eksklusif

sikap ibu akan menjamin ibu dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak. Ibu belum sepenuhnya memahami tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif karena kurangnya informasi yang didapat ibu dari tenaga kesehatan maupun dari sumber–sumber informasi yang lain, juga mungkin karena kurangnya promosi kesehatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada masyarakat tentang ASI eksklusif. Menurut Ahmadi 2004, sikap dibedakan menjadi: 1. Sikap positif, yaitu sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, memerima, menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada, dan 2. Sikap negatif, yaitu menunjukkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ndinyatakan pendapat atau pernyataan respon terhadap suatu objek, secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan atau hipotesis kemudian dinyatakan pendapat responden.

5.3. Pengaruh Petugas Kesehatan terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan uji chi square variabel peran petugas kesehatan mempunyai hubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p = 0,046 Peran petugas kesehatan ini adalah bentuk respon yang diberikan petugas kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan selama pemberian ASI, memberikan bimbingan dalam menangani permasalahan selama pemberian ASI Universitas Sumatera Utara eksklusif, memberikan pelayanan yang baik, melakukan kunjungan rumah untuk memantau pelaksanaan menyusui, memfasilitasi kebutuhan ibu selama masa menyusui, memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Menurut penelitian Ridwan 2006, tentang susu formula menghambat pemberian ASI eksklusif pada bayi 6-11 bulan, hasil uji statistiknya menunjukkan nilai p = 0,667 0,05 yang berarti Secara proporsi menunjukkan bahwa proporsi ibu dengan pemberian ASI eksklusif sebesar 11 responden 18,64 terdapat pada ibu dengan peran petugas kesehatan yang baik dan kurang sedangkan ibu dengan pemberian ASI tidak eksklusif 48 orang 81,36 terdapat pada ibu dengan peran petugas kesehatan yang kurang di wilayah Puskesmas Sitinjak. Hal ini jelas bahwa jika petugas kesehatan memberikan dukungan yang baik akan mendorong ibu untuk memberikan ASI eksklusif, apalagi dibuktikan secara nyata sikap dan tindakan petugas kesehatan dalam mendukung ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. tidak ada hubungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 6- 11 bulan. Melalui hasil uji regresi logistik, ternyata variabel petugas kesehatan jika diuji bersama – sama secara statistik menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif dimana nilai p 0,103 0,05 dengan B -9,12, ini berarti bahwa semakin baik peran petugas kesehatan tidak menjamin ibu akan memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak. Universitas Sumatera Utara Pemberian ASI secara eksklusif ada hubungannya dengan peran petugas kesehatan, sikap dan perhatian oleh para ahli kesehatan yang berkaitan dengan menyusui sangat diperlukan terutama dalam menghadapi promosi pabrik pembuat susu formula dan pemberian makanan pendamping ASI seperti pisang, madu, bubur nasi. Posisi strategis dari peranan instansi kesehatan dan para petugas kesehatan di Indonesia terutama di puskesmas sangat bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan operasional pemasyarakatan ASI. Kegagalan dalam praktik pemberian ASI Eksklusif adanya faktor pendorong kurangnya pengetahuan dan motivasi ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Faktor pemungkin berupa kampanye ASI Eksklusif dan fasilitas bidan praktek swasta BPS, rumah bersalin RB, dan rumah sakit RS yang kondusif bagi pemberian ASI Eksklusif yang selama ini kurang mendukung. Faktor penguat kurangnya peranan tenaga kesehatan, dukun bayi, dan keluarga. Selain itu faktor penghambat berupa keyakinan yang keliru tentang makanan bayi, promosi susu formula, dan masalah kesehatan pada ibu dan bayi juga menyebabkan gagalnya pemberian ASI Eksklusif. Pengetahuan, sikap, dan praktek para bidan penolong persalinan tidak mendukung terlaksananya ASI Eksklusif, penggalakan ASI eksklusif seperti mendirikan pondok ASI sebagai langkah awal untuk berhasilnya pemberian ASI eksklusif Afifah D, 2009. Universitas Sumatera Utara

5.4. Pengaruh Peran Keluarga terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Dokumen yang terkait

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 19

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 11

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 30

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 1 3

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 31

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 3 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 10