Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Komposisi ASI Menurut Stadium Laktasi Tabel 2.2 Komposisi ASI dibandingkan dengan Susu Sapi

dan peran keluarga. Pengetahuan ibu sangat berperan dalam meningkatkan kesadaran sehingga dapat bersikap positif sehingga mampu melaksanakan pemberian ASI secara eksklusif pada bayinya. Banyak rumah sakit dan rumah bersalin yang belum menunjang keberhasilan menyusui, disebabkan tata laksananya yang kurang menunjang termasuk pemberian ASI secara eksklusif. Dari uraian diatas dan banyaknya masalah yang ditemui dari masalah ASI dan masih banyaknya kendala dalam upaya pemberian ASI secara eksklusif, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh faktor pemberian ASI eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang menjadi permasalahan adalah apakah pengaruh faktor predisposisi, pendorong dan pendukung terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi, pendorong dan pendukung terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. Universitas Sumatera Utara

1.4. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian, dapat dirumuskan adanya pengaruh faktor predisposisi, pendorong dan pendukung terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan tentang adanya pengaruh faktor predisposisi, pendorong dan pendukung terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Memberikan masukan bagi Puskesmas di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan dalam upaya peningkatan promosi kesehatan khususnya promosi pemberian ASI eksklusif pada ibu-ibu. 3. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu promosi kesehatan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman, kecuali apabila si bayi menderita sesuatu penyakit sehingga diperlukan pemberian obat yang sebagian besar terbuat dalam kemasan sirup. ASI eksklusif dianjurkan sampai 6 enam bulan pertama pada kehidupan bayi, Depkes RI, 2001. Menurut Ruslina 2004, yang menyatakan terdapat lebih dari 100 zat gizi dalam ASI antara DHA, AA, Taurin dan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Meskipun produsen susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap tidak bisa menyamai kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. Demikian susu formula bayi yang difortifikasi dengan zat besi, ternyata tidak meningkatkan pertumbuhan bayi, meskipun dapat membantunya dari kejadian anemia. Dalam hal lain Organisasi Kesehatan Dunia WHO juga menyarankan, untuk memenuhi nutrisi bayi maka bayi baru lahir harus mendapat ASI Eksklusif selama 6 enam bulan. Sebab, menurut Ikatan Dokter Indonesia IDI DKI juga, ASI adalah nutrisi makanan alamiah terbaik bagi bayi, kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal Rachmawati dan Rien, 2006. Kualitas dan kuantitas produksi ASI juga perlu dijaga agar pertumbuhan fisik bayi bisa optimal. Caranya antara lain dengan mengkonsumsi makanan bergizi, Universitas Sumatera Utara sayuran, minum cairan, cukup istirahat dan sering menyusui. Jika jarang disusukan, produksi ASI dikhawatirkan akan menurun. Meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan 10 cara sebagai berikut Depkes RI, 2001 : 1. Melakukan persiapan menyusui saat bayi lahir. 2. Menyusui bayi segera setelah bayi lahir. 3. Menyusui bayi sesering mungkin, karena semakin sering bayi menghisap puting susu, semakin banyak ASI yang keluar. 4. Menyusui bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali menyusui. 5. Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain ASI sampai dengan usia 6 enam bulan. Menurut Depkes 2002, membagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seorang ibu dalam menyusui bayi diantaranya : 1. Ibu diharuskan yakin bahwa ia mampu menyusui. 2. Ibu cukup minum 8-12 gelashari dan makan lebih banyak makanan bergizi. Usahakan makan 2 kali lebih banyak dari pada biasanya dan makanan yang segar dan bervariasi setiap hari. 3. Ibu dalam keadaan pikiran yang tenang, tentram dan santai. 4. Perhatikan cara meletakkan bayi dan melekatkan puting pada mulut bayi dengan benar. 5. Makin sering payudara dihisap bayi, makin banyak prduksi. 6. Pengertian dan dukungan keluarga, terutama dari sang suami sangat penting Universitas Sumatera Utara

2.1.1. Keunggulan dan Manfaat Air Susu Ibu ASI

ASI merupakan makanan yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir, secara alamiah ASI cocok untuk bayi dan tidak ada makanan lain yang lebih baik dan dapat menyamai kualitas ASI sebagai makanan bayi. Berg dan Muscat 1985, mengatakan bahwa: ”Buah dada lebih ahli dalam menyusun suatu komposisi zat makanan dibandingkan dengan otak seorang profesor yang pandai sekalipun”. ASI sangat menyehatkan, dan hal ini berarti bahwa ASI memenuhi sebagian besar kebutuhan metabolisme bayi, bersih dan menunjang pertumbuhan, sehingga menurunkan resiko terserang penyakit usus dan infeksi pada umurnya Suharyo, 1974. ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna, disamping itu ASI juga meyediakan sejumlah faktor pelindung. Adapun keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat sebagai berikut Dinas Propinsi Sumut, 2005 : a. Manfaat bagi bayi 1. Asi merupakan makanan terbaik bagi bayi. 2. Asi mengandung zat protektif kekebalan dan anti infeksi. 3. Asi mengandung sekitar sepertiga dari kebutuhan protein dan energi bagi bayi. 4. Memberikan tingkat intelegensi yang tinggi, karena mengandung DHA dan AA. 5. Mengurangi insidensi karies dentis. 6. Melindungi bayi dari alergi. Universitas Sumatera Utara b Manfaat bagi ibu 1. Sari aspek psikososial dapat meningkatkan hubungan ibu dan anak, meningkatkan status mental dan intelektual. 2. Dapat melindungi kesehatan ibu. 3. Memperpanjang jarak kehamilan berikutnya. c Manfaat bagi keluarga 1. Dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. 2. Penghematan biaya bagi keluarga. 3. Aspek kemudahan. d Manfaat bagi masyarakat 1. Berkontribusi untuk pengembangan ekonomi. 2. Melindungi lingkungan botol-botol bekas, dot, kemasan susu. 3. Menghemat sumber dana yang terbatas dan kelangkaan pangan. e Manfaat bagi negara 1. Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. 2. Mengurangi subsidi untuk membeli susu formula. 3. Dapat meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. f Manfaat bagi perusahaan 1. Dapat menghemat biaya pengobatan. 2. Dapat meningkatkan produktifitas kerja. 3. Dapat meningkatkan citra perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Komposisi ASI

Komposisi susu setiap saat dapat ditentukan oleh cara bayi menyusu. Telah dibuktikan, bahwa komposisi ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan ASI prematur berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan cukup bulan ASI mature. Demikian pula komposisi ASI yang keluar pada hari ke 1-3 kolostrum berbeda dengan ASI yang diproduksi pada hari 4-7 sampai hai 10-14 ASI transisi dan ASI selanjutnya ASI mature. Komposisi ASI premature, ASI mature, kolostrum, ASI transisi dan perbandingannya dengan susu sapi dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2. yang komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing; ASI dan ibu yang melahirkan bayi pematur sesuai dengan kebutuhan bayi tersebut. Tabel 2.1. Komposisi ASI Premature dibandingkan dengan ASI Mature Zat Gizi ASI Mature ASI PREMATURE 1 Minggu 4 Minggu Energi kkal 700 670 700 Protein g 13 24 18 Karbohidrat g 70 61 70 Lemak g 42 38 40 Natrium mMol 6,5 22 13 Kalium mMol 15 18 16 Kalsium mMol 8,7 6,2 6,4 Fosfor 4,8 4,6 4,6 Rasio Ca : P 1,8 1,4 1,2 Sumber : Modul Pelatihan Manajemen Laktasi, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2001. Komposisi ASI tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang memengaruhi komposisi ASI adalah : Universitas Sumatera Utara

a. Komposisi ASI Menurut Stadium Laktasi Tabel 2.2 Komposisi ASI dibandingkan dengan Susu Sapi

Zat Gizi Kolostrum ASI transisi ASI matur Susu sapi Protein gr 4,1 1,6 1,2 3,3 Lemak gr 2,9 3,5 3,5 4,3 Laktosa gr 5,5 6,4 7 1,8 Kalori kkal100ml 5,7 63 65 65 Natrium mg 48 29 15 58 Kalium mg 74 69 57 145 Fosfor mg 14 20 15 120 Sumber : Modul Pelatihan Manajemen Laktasi, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2001. Kandungan colostrum berbeda dengan air susu yang mature, karena kolostrum mengandung berbeda dengan air susu yang mature dan hanya sekitar 1 dalam air susu mature, lebih banyak mengandung imunoglobin A Iga, laktoterin dan sel-sel darah putih, terhadap, yang kesemuanya sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap serangan penyakit Infeksi lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak, mengandung vitamin dan lebih banyak mengandung mineral- mineral natrium Na dan seng Zn. Susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserap oleh usus bayi. Universitas Sumatera Utara Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak lipase. Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung sekitar 1 – 2 lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut “Hand milk”, mengandung sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh air susu ini. Laktosa gula susu merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi. Disamping fungsinya sebagai sumber energi, juga didalam usus sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain. ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan pertama kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium, fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi. Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama kehidupannya dapat Universitas Sumatera Utara diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D dalam lemak susu, tetapi penyakit polio jarang terjadi pada anak yang diberi ASI, bila kulitnya sering terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah ditemukan terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan tambahan terhadap vitamin D yang terlarut lemak.

b. Jenis-jenis ASI Berdasarkan Stadium Laktasi

Dokumen yang terkait

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 19

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 11

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 30

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 1 3

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 31

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 3 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 10