ibu disetiap negara tidaklah sama. Perbedaan yang paling nyata adalah pada kadar lemak dan beberapa vitamin dan mineral penting.
Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi ASI Di Negara India, Amerika dan Inggris
Unsur Amerika
Inggris India
Lemak gr 4,54
4,78 3,42
Protein gr 6,8
6,95 7,51
Laktosa gr 1,06
1,16 1,06
Calsium mg 34,4
29,9 34,2
Phosfor mg 201
13,0 11,9
Vitamin A IU 14,1
153 70
Tiamin mg 5,2
4,0 15,4
Vitamin C mcg 5,2
18,3 2,6
Sumber : Jelliffe, Evaluation of Infant Nutrition in the Subtropics and Tropics, 1977.
a. Keadaan gizi dan Diit
Makanan yang dimakan ibu selama menyusui mempengaruhi produksi ASI. Tambahan 500 kalori perhari sudah cukup ibu menyusui. Efisiensi penggunaan
makanan yang dirubah manjadi susu kira-kira ada 90. Energi dari makanan pada saat menyusui hampir seluruhnya diubah menjadi ASI. Pada ibu yang sehat dapat
memproduksi ASI sekitar 850 ml sehari. Kalori selama masa menyusui paling dibutuhkan daripada protein. Susu ibu mengandung protein kira-kira 1,1 gr100 ml,
Ebrahim, 1986.
Tabel 2.4 Nilai Gizi Sehari Diit Hiperamis
Diit Hiperemesis I Diit Hiperemesis II
Ditt Hiperemesis III Kalori
1059 1672
2269 Protein
15 g 57 g
73 g Lemak
2 g 33 g
59 g Hidrat arang
259 g 293 g
369 g Kalsium
0,1 g 0,3 g
0,4 g Besi
9,5 g 17,9 g
24,3 mg Vitamin A
1788 SI 7266 SI
7491 SI Thiamin
0,5 mg 0,8 mg
1,0 mg Vitamin C
283 mg 199 mg
199 mg Natrium
- 267 mg
362 mg Sumber : Dr. Soedjiningsih, DSAK, ASI : Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, 1997
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Nilai Gizi Sehari Diit Preeklampsi
Diit Preeklampsi I Diit Preeklampsi II
Ditt Preeklampsi III Kalori
1032 1064
2128 Protein
20 g 56 g
80 g Lemak
19 g 44 g
63 g Hidrat arang
211 g 261 g
305 g Kalsium
0,6 g 0,5 g
0,8 g Besi
6,9 g 17,3 g
24,2 mg Vitamin A
2475 SI 9227 SI
10016 SI Thiamin
0,5 mg 0,8 mg
1,0 mg Vitamin C
246 mg 212 mg
213 mg Natrium
228 mg 248 mg
403 mg Sumber : Dr. Soedjiningsih, DSAK, ASI : Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, 1997
Meskipun terjadi penurunan berat badan, sekresi ASI cukup untuk menunjang pertumbuhan bayinya, yang bertambah dari rata-rata 2,90 kg waktu lahir menjadi
7,39 kg pada umur satu tahun. Telah diketahui, bahwa jika diit ibu tidak memadai maka pengeluaran air susu akan menurun. Menurut Ebrahim 1986, ibu-ibu dari
golongan sosio ekonomi rendah pada tahun pertama laktasi sanggup mengeluarkan air susu sebanyak 400-800 ml sehari, sedangkan pada tahun kedua pengeluaran ASI
menurun menjadi 200 sampai 450 ml sehari. Dinas kesehatan RI 2002, dalam menyikapi kasus-kasus melihat dari sisi
lain yang menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk ibu dalam gizi dan diitnya untuk menyusui, adalah sebagai berikut :
1. Ibu menyusui harus makan nasi dan lauk pauknya lebih banyak dari pada waktu
sebelum menyusui. 2.
Agar ASI cukup jumlahnya, ibu harus minum paling sedikit 8 gelas sehari, banyak makan sayuan berkuah dan sari buah.
Universitas Sumatera Utara
3. Meneruskan kebiasaan makan aneka ragam makanan yang bersumber dari zat
besi dan zat kapur dalam jumlah yang cukup setiap harinya. 4.
Ibu yang bekerja tetap harus menyusui bayinya sebelum berangkat kerja dan setelah kembali bekerja.
5. Apabila ibu sakit, segera periksakan diri kepuskesmas untuk mendapatkan
pengobatan dan nasihat dokter. Anak bisa tetap disusui bila perlu memakai penutup mulut dan hidung masker.
2.2. Teknik dan Posisi Menyusui