pemeriksaan kehamilan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan.
5.5. Pengaruh Dukungan SuamiKeluarga terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC
Menurut Notoatmodjo 2003,
yang dimaksud dengan dukungan suamikeluarga adalah untuk mendapatkan tingkat pemeriksaan yang benar tentang
pemanfaatan layanan kesehatan diperlukan faktor-faktor eksternal lain. Peranan suami sangat besar bagi ibu hamil dalam mendukung perilaku atas tindakan ibu hamil
dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, suami sebagai orang yang terdekat di lingkungan keluarga ibu hamil sangat bertanggung jawab dan mengambil keputusan
agar bayi yang dilahirkan istrinya lahir normal dan sehat. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam
kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti
istri, berdoa untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan Harymawan, 2007.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dari 122 ibu hamil dengan dukungan suamikeluarga tinggi sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
K4 Lengkap yaitu 71 orang 58,2 sedangkan dari 27 ibu hamil dengan dukungan suamikeluarga rendah sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
K4 Tidak Lengkap yaitu 18 orang 66,7. Hasil uji statistik dengan uji Chi-
Universitas Sumatera Utara
Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara antara dukungan suamikeluarga dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC dimana nilai
probabilitas p 0,05 p = 0,019 dan hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh nilai sig = 0,018 dan Exp
β = 2,971 artinya terdapat pengaruh signifikan antara dukungan suamikeluarga dengan kunjungan pemeriksaan
kehamilan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan.
Penelitian ini sesuai dengan Rusydi 1999 dalam Simanjuntak 2002, yang menyatakan bahwa keteraturan ibu memanfaatkan pelayanan antenatal sangat
didukung suami. Penelitian Simanjuntak 2002, mengatakan ada hubungan yang bermakna p=0,005 antara dukungan suami dengan kunjungan antenatal.
Reeder 1997 mengungkapkan bahwa dukungan dari keluarga merupakan hal yang penting dalam ANC. ANC tidak hanya menekankan pada kesehatan fisik dan
emosional ibu hamil saja tetapi juga kebutuhan sosial ibu hamil seperti dukungan dari suami, anak yang lain yang ada dalam keluarga. Reeder juga menyatakan bahwa
ANC mempertimbangkan kondisi social cultural dalam kehidupan keluarga seperti sosial ekonomi, tingkat pendidikan, struktur komunitas, nutrisi, support system dan
culture persepectif. Dan juga struktur masyarakat Indonesia yang paternalitik, peranan suami atau keluarga dekat dari si ibu sangat menentukan dalam pemeliharaan
kesehatan serta pemilihan tempat pelayanan kesehatan Depkes RI, 1997. Oleh karena ibu, dukungan suamikeluarga sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, karena masa
kehamilan adalah masa penuh dengan perubahan baik fisik maupun psikologis dan
Universitas Sumatera Utara
perubahan tersebut akan menimbulkan berbagai dampak terhadap diri ibu hamil. Dengan adanya dukungan dari keluarga, ibu hamil terfasilitasi untuk mencurahkan
keluhan dan perasaanya, tempat bertanya dan meminta saran serta perhatian.
5.6. Pengaruh Imbalan terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC