antenatal sesuai standar dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap negatif. Demikian juga dengan penelitian Sadik 1996 dalam Ginting yang menemukan
bahwa responden yang bersikap positif terhadap pelayanan antenatal, pemanfaatan pelayanan antenatalnya lebih baik dari responden yang bersikap negatif. Apabila
seseorang bersikap positif terhadap sesuatu obyek maka orang tersebut cenderung bertindak mendekati, menyenangi dan mengharapkan obyek tersebut. Namun tidak
demikian halnya dengan penelitian ini. Hal ini mungkin disebabkan karena pada penelitian ini responden yang
bersikap negatif tetapi karena berinteraksi dengan teman sehingga bisa termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya sesuai standar. Jadi ibu memeriksakan
kehamilannya karena ikut-ikutan dengan temannya. Disamping itu ada kemungkinan karena cut of point yang digunakan untuk menyatakan ibu bersikap positif terlalu
rendah sehingga ada ibu yang seharusnya mempunyai sikap negatif tetapi tergolongkan menjadi bersikap positif.
5.10. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia atau kepandaian dari manusia dan segala sesuatu yang ada dalam pikiran seseorang untuk
mengenal dan mengetahui berbagai hal. Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan lain sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai dengan menghasilkan pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan merupakan dasar untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan dari 67 ibu hamil dengan pengetahuan baik
sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Lengkap yaitu 42 orang 62,7 sedangkan dari 82 ibu hamil dengan pengetahuan tidak baik sebagian
besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Tidak Lengkap yaitu 44 orang 53,7. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC dimana nilai probabilitas p 0,05 p = 0,047 dan hasil analisis
multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh nilai sig = 0,048 dan Exp β
= 1,945 artinya terdapat pengaruh signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan
Medan Tuntungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan dasar untuk orang perperilaku atau kognitif merupakan domain over behavior. Dimana seorang ibu hamil tidak akan
memanfaatkan kunjungan antenatal jika ibu tersebut tidak mengerti arti kunjungan pelayanan antenatal selama kehamilan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simanjuntak 2002, yang menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik tentang kunjungan antenatal
cenderung 3,99 kali melakukan pemeriksaan antenatal sesuai standar OR=3,99.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Hamid, 2003 mendapatkan hasil bahwa ibu dengan pengetahuan baik berpeluang 0,119 kali memeriksakan kehamilan lengkap jika dibandingkan
dengan ibu dengan pengetahuan kurang. Berbeda dengan hasil penelitian Ginting 2001, yang mengatakan bahwa
tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal p=0,150. Nilai OR = 1,56 artinya ibu yang berpengetahuan baik
mempunyai peluang untuk memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar 1,56 kali dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan kurang.
Penelitian Sudariyati 2011, mendapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap pemanfaatan ANC dimana hasil uji regresi logistik didapatkan
nilai p=0,478. Menurut Nursalam 2003 bahwa pada umumnya orang yang berpengalaman
baik akan berperilaku yang baik pula sesuai dengan apa yang diketahuinya dan tahu apa manfaat yang diperoleh dari perilaku tersebut, sebaliknya oerang yang
berpengetahuan kurang akan berperilaku kurang baik pula karena tidak mengetahui tentang tujuan, manfaat dalam melakukan ANC.
Secara umum pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal akan diikuti dengan rasa ketertarikan, kemudian berusaha beradaptasi dengan apa yang diketahui. Dengan
demikian pengetahuan seseorang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada perilaku seseorang. Hal ini dapat dipahami karena dengan adanya
pengetahuan telah menumbuhkan kesadaran seseorang untuk berbuat dengan menimbang baik buruknya dan untung ruginya bagi pihak yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut teori Bloom tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku merupakan hubungan yang searah artinya perilaku terbentuk diawali dengan pengetahuan
terlebih dahulu Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan telah menumbuhkan
kesadaran mereka tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan ANC dilakukan secara teratur agar dapat ditemukan apabila ada komplikasi dalam kehamilan sedini
mungkin serta kehamilan dapat dikelola dengan baik, sehingga saat persalinan dapat berlangsung dengan baik dan kesehatan ibu dan bayi dapat optimal sehingga
kematian ibu dan bayi dapat ditekan seminimal mungkin.
5.11. Pengaruh Penghasilan terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC