5.7. Pengaruh Motivasi terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC
Abraham Maslow 1970, mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan yang ada di dalam hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Simalingkar
Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan dari 37 ibu hamil dengan motivasi tinggi sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Tidak Lengkap
yaitu 25 orang 67,6 sedangkan dari 112 ibu hamil dengan motivasi rendah sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Lengkap yaitu 68
orang 60,7. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan
ANC dimana nilai probabilitas p0,05 p = 0,003 dan hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh nilai sig = 0,002 dan Expβ = 0,271
artinya terdapat pengaruh signifikan antara motivasi dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan
Tuntungan.
5.8. Pengaruh Pengalaman Masa Lalu terhadap Kunjungan Pemeriksaan
Kehamilan ANC
Pengalaman masa lalu adalah suatu keadaankejadian yang dialami ibu pada kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Ibu yang memiliki pengalaman buruk
dalam kehamilan yang lalu akan cenderung untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan Tangkin, Y, 2000. Menurut Akin dalam Adhaniyah mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
pengalaman masa lalu dalam kehamilan, persalinan dan pelayanan kesehatan mempunyai efek sangat besar terhadap pengetahuan, sikap dan penggunaan
pelayanan kesehatan ibu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan dari 30 ibu hamil dengan pengalaman masa lalu baik sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan K4 Lengkap yaitu 16 orang 53,3 sedangkan dari 119 ibu hamil dengan pengalaman masa lalu tidak baik sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan K4 Lengkap yaitu 64 orang 53,8. Hasil uji statistik dengan uji Chi- Square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengalaman
masa lalu dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC dimana nilai probabilitas p 0,05 p = 0,965.
5.9. Pengaruh Sikap terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC
Sikap adalah salah satu komponen dari predisposisi yang mempengaruhi perilaku seseorang Green, 1998. Sikap adalah kecenderungan untuk merespon
secara positif maupun negatif terhadap suatu objek orang, objek atas situasi tertentu Sarwono, 2005.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan dari 88 ibu hamil dengan sikap positif
sebagian besar melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Lengkap yaitu 53 orang 60,2 sedangkan dari 61 ibu hamil dengan sikap negatif sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 Tidak Lengkap yaitu 34 orang 55,7. Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan
antara sikap dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC dimana nilai probabilitas p 0,05 p = 0,055 dan hasil analisis multivariat dengan uji regresi
logistik ganda tidak ditemukan pengaruh antara sikap dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan
Tuntungan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ginting 2001, yang
mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan bermakna antara sikap ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal p=0,135. Nilai OR = 1,65, artinya ibu yang
mempunyai sikap positif cenderung memanfaatkan pelayanan antenatal sesuai standar 1,65 kali dibandingkan dengan ibu yang bersikap negatif.
Penelitian ini sesuai dengan konsep sikap menurut Notoatmodjo 2003 bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
pelaksana motif tertentu, sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Menurut Sarwono
1994 sikap merupakan potensi tingkah laku seseorang terhadap sesuatu keinginan yang dilakukan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Simanjuntak, 2002 yang mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap yang dimiliki ibu
dengan kunjungan antenatal p=0,002 dan OR = 2,83 artinya ibu yang mempunyai sikap positif terhadap kunjungan antenatal cenderung 2,33 kali melakukan kunjungan
Universitas Sumatera Utara
antenatal sesuai standar dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap negatif. Demikian juga dengan penelitian Sadik 1996 dalam Ginting yang menemukan
bahwa responden yang bersikap positif terhadap pelayanan antenatal, pemanfaatan pelayanan antenatalnya lebih baik dari responden yang bersikap negatif. Apabila
seseorang bersikap positif terhadap sesuatu obyek maka orang tersebut cenderung bertindak mendekati, menyenangi dan mengharapkan obyek tersebut. Namun tidak
demikian halnya dengan penelitian ini. Hal ini mungkin disebabkan karena pada penelitian ini responden yang
bersikap negatif tetapi karena berinteraksi dengan teman sehingga bisa termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya sesuai standar. Jadi ibu memeriksakan
kehamilannya karena ikut-ikutan dengan temannya. Disamping itu ada kemungkinan karena cut of point yang digunakan untuk menyatakan ibu bersikap positif terlalu
rendah sehingga ada ibu yang seharusnya mempunyai sikap negatif tetapi tergolongkan menjadi bersikap positif.
5.10. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan ANC