Review Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian telah dilakukan dalam menganalisis Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Beberapa penelitian terdahulu yaitu : Brodjonegoro dan Dartanto 2003 bahwa, setelah pelaksanaan desentralisasi fiskal kesenjangan antar wilayah semakin besar antar daerah di Indonesia. Dalam era desentralisasi fiskal dengan transfer dana dari Pemerintah Pusat dan kewenangan yang luas kepada daerah untuk mengelola dan mengoptimalkan potensi-potensi ekonomi yang ada memberi efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Sasana 2006 menemukan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah. Hasil estimasi ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi desentralisasi fiskal di KabupatenKota akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah. Wibowo 2008 menemukan bahwa 1 desentralisasi fiskal di Indonesia secara umum memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan daerah selama periode 1999-2004. 2 Era baru desentralisasi fiskal yang diluncurkan sejak tahun 2001 ternyata memberikan dampak yang relatif lebih baik terhadap pembangunan daerah dibanding dengan rezim desentralisasi fiskal sebelumnya. 3 Sekurang- kurangnya terdapat dua alasan yang dapat menjelaskan fenomena otonomi fiskal yang Universitas Sumatera Utara kurang favourable sebelum periode reformasi fiskal, yakni i kurangnya kompetensi para aparatur dan politisi daerah dalam menetapkan instrumen pendapatan daerah, dan ii monitoring pemerintah pusat atas penerapan Perda tentang pajak retribusi daerah yang kurang efektif. Harianto dan Adi 2007 menemukan bahwa Dana Alokasi Umum sangat berpengaruh terhadap Belanja Modal. Belanja Modal mempunyai dampak yang signifikan dan negatif terhadap Pendapatan Per Kapita dalam hubungan langsung, tetapi juga mempunyai hubungan yang positif dalam hubungan tidak langsung melalui Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Per Kapita, tetapi pertumbuhan yang terjadi masih kurang merata sehingga banyak ketimpanganjarak ekonomi antar daerah. Dana Alokasi Umum mempunyai dampak yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah melalui Belanja Modal efek tidak langsung. Darwanto dan Yustikasari 2007 yang meneliti diseluruh KabupatenKota se Jawa dan Bali dalam pengujian secara parsial variabel independen yang digunakan dalam model menyimpulkan bahwa secara simultan variabel pertumbuhan ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Belanja Modal. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Review Penelitian Terdahulu NamaTahun Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil yang Diperoleh Brodjonegoro dan Dartanto 2003 Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Daerah : Analisa Model Makro Ekonometrik Simultan Desentralisasi Fiskal X, Kesenjangan Fiskal Y 1 dan Pertumbuhan Ekonomi Y 2 Setelah pelaksanaan desentralisasi fiskal kesenjangan antar wilayah semakin besar antar daerah di Indonesia. Dalam era desentralisasi fiskal dengan transfer dana dari pemerintah pusat dan kewenangan yang luas kepada daerah untuk mengelola dan mengoptimalkan potensi-potensi ekonomi yang ada memberi efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Sasana 2006 Analisis Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Desentralisasi Fiskal X dan Pertumbuhan Ekonomi Y Desentralisasi fiskal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah. Wibowo 2008 Mencermati Dampak Desentraliasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Desentralisasi Fiskal X dan Pertumbuhan Ekonomi Y 1 Desentralisasi fiskal di Indonesia secara umum memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan daerah selama periode 1999-2004. 2 Era baru desentralisasi fiskal yang diluncurkan sejak tahun 2001 ternyata memberikan dampak yang relatif lebih baik terhadap pembangunan daerah dibandingkan dengan rezim desentralisasi fiskal sebelumnya. 3 sekurang-kurangnya terdapat dua alasan yang dapat menjelaskan fenomena otonomi fiskal yang kurang Universitas Sumatera Utara favourable sebelum periode reformasi fiskal, yakni i kurangnya kompetensi para aparatur dan politisi daerah dalam menetapkan instrumen pendapatan daerah, dan ii monitoring pemerintah pusat atas penerapan Perda tentang pajak dan retribusi daerah yang kurang efektif. David Haryanto dan Priyo Hari Adi 2007 Hubungan Antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per Kapita Dana Alokasi Umum X 1 , Belanja Modal X 2 , Pendapatan Asli Daerah X 3 1 Dana Alokasi Umum sangat berpengaruh terhadap Belanja Modal 2 Belanja Modal mempunyai dampak yang signifikan dan negatif terhadap Pendapatan Per Kapita dalam hubungan langsung, tetapi juga mempunyai hubungan yang positif dalam hubungan tidak langsung melalui Pendapatan Asli Daerah 3 Pendapatan Asli Daerah sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita 4 Dana Alokasi Umum mempunyai dampak yang signifika terhadap Pendapatan Asli Daerah melalui Belanja Modal efek tidak langsung dan Pendapatan Per Kapita Y Darwanto dan Yutikasari 2007 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pertumbuhan ekonomi X 1 , PAD X 2 Secara parsial variabel independen yang digunakan dalam model menyimpulkan bahwa secara simultan variabel pertumbuhan ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Belanja Modal. , Dana Alokasi Umum X3 dan Pengelolaan Anggaran Belanja Modal Y Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori dapat dibuat kerangka konseptual yang akan diteliti seperti yang terlihat dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Dari Gambar 3.1. tersebut dapat dilihat pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Belanja Modal secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Dari pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Belanja Modal secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Beberapa alasan yang mendasari bahwa desentralisasi fiskal mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah sebagai berikut : Pertumbuhan Ekonomi Y Belanja Modal X2 Desentralisasi Fiskal X1 Universitas Sumatera Utara