dapat dilihat dengan struktur internal kota yang terbentuk. Struktur internal kota berhubungan dengan satu kota dengan kota lainnya. Perkembangan penduduk dan
kegiatan perkotaan ekonomi – sosial akan berdampak pada perkembangan kota dengan peningkatan kebutuhan fasilitas baik fasilitas umum maupun fasilitas sosial.
Biasanya kebutuhan penduduk kota meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Salah satunya adalah kebutuhan akan kesehatan yang merupakan faktor
penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia.
2.3.4. Tingkat Kebutuhan Fasilitas Kesehatan
Dalam perencanaan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan, selain jumlah maka harus diperhatikan distribusi umur dan jenis kelamin, tipe dan lokasi praktek.
Estimasi permintaan dan kebutuhan fasilitas kesehatan rumah sakit tergantung pada beberapa hal, yaitu: Sutaatmadja, 2008
1. Populasi Jumlah penduduk. 2. Tingkat perekonomian daerah tempat dibangun.
3. Tersedianya dana dari pemerintah selaku pemilik rumah sakit. 4. Jangkauan pelayanan kesehatan untuk membantu menentukan permintaan yang
efektif. 5. Pola usaha konsumen rumah sakit.
Sedangkan menurut Reinke 1994, perencanaan fasilitas kesehatan juga harus memperhatikan :
1. Status ekonomi 2. Perkiraan kemampuan pencegahan penyakit
3. Pola-pola perilaku berobat
Universitas Sumatera Utara
Selain faktor di atas, ada faktor lain yang dapat menghambat penerimaan pelayanan kesehatan yaitu faktor fisik, faktor ekonomi dan sosial budaya. Jika faktor
tersebut tidak diperhatikan dalam perencanaan fasilitas kesehatan, maka dapat keterjangkauan dan penerimaan pelayanan Reinke, 1994. Faktor fisik meliputi
ketersediaan lahan, aksesibilitas dan penggunaan lahan Sujarto dalam Lastri, 1997, faktor ekonomi meliputi kemampuan membayar keputusan tentang ukuran dan
karakter fasilitas kesehatan seringkali ditentukan oleh keinginan masyarakat yang berdasarkan operasional. Lokasi yang dapat diberikan oleh pelayanan dan
peningkatan kualitas distribusi tidak berdasarkan pada efisiensi pelayanan. Faktor sosial budaya berupa segmen populasi berbeda dalam hal jenis dan besarnya
kebutuhan kesehatan juga dalam pendayagunaan pelayanan kesehatan Reinke, 1994.
2.3.5. Pertimbangan Distribusi Fasilitas Kesehatan
Faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan fasilitas kesehatan meliputi Sujarto dalam Lastri, 1997 :
1. Distribusi kepadatan penduduk, melayani kebutuhan seluruh penduduk daerah- daerah padat penduduk.
2. Aksesibilitas, mudah diakses sehingga kondisi transportasi sangat penting. 3. Ketersediaan lahan, lokasi lahan untuk rumah sakit yang dibangun atau
pengembangan. 4. Lingkungan, pertimbangan lingkungan sekitar misalnya ketenangan, udara,
kebersihan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perencanaan kesehatan yang paling penting adalah pemenuhan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu penyesuaian antar fungsi-fungsi yang ada
pada fasilitas kesehatan dengan kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Pendekatan- pendekatan yang digunakan dalam penentuan lokasi fasilitas kesehatan: Sutaatmadja,
2008 1. Tingkat sosial budaya masyarakat, yaitu untuk menentukan suatu lokasi fasilitas
perlu dipertimbangkan apakah dapat menyerap penduduk di sekitarnya. 2. Pertimbangan administrasi daerah pelayanan dan pembinaan fasilitas kesehatan
yaitu dimaksudkan untuk mengukur daerah pelayanan dan pembinaan dari fasilitas kesehatan. keuntungan bila memperhatikan masalah administrasi, adalah:
a. Memiliki kejelasan tentang daerah pelayanan atau pembinaan. b. Beban tugas kesehatan sama.
c. Koordinasi kerja akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. d. Pembinaan kesehatan terhadap masyarakat dapat secara rutin.
3. Pertimbangan tingkat aksesibilitas fasilitas kesehatan, yaitu kemudahan mencapai suatu aktivitas.
2.3.6. Kemudahan Transportasi