Sebagai upaya penyelenggara pelayanan kesehatan secara paripurna, maka rumah sakit harus memiliki komponen pelayanan. Komponen pelayanan di rumah
sakit mencakup 20 pelayanan sebagai berikut : 1 administrasi dan manajemen, 2 pelayanan medis, 3 pelayanan gawat darurat, 4 kamar operasi, 5 pelayanan
intensif, 6 pelayanan perinatal risiko tinggi, 7 pelayanan keperawatan, 8 pelayanan anastesi, 9 pelayanan radiologi, 10 pelayanan farmasi, 11 pelayanan
laboratorium, 12 pelayanan rehabilitasi medis, 13 pelayanan gizi, 14 rekam medis, 15 pengendalian infeksi di rumah sakit, 16 pelayanan strerilisasi sentral,
17 keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana alam, 18 pemeliharaan sarana, 19 pelayanan lain, dan 20 perpustakaan Undang-undang
No. 44 tahun 2009 Menurut Undang-undang No. 44 tahun 2009 penyelenggaraan rumah sakit
bertujuan untuk : 1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
2.2.2. Fungsi Rumah Sakit
Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan,
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi
rumah sakit kelas A, B, C, dan D. Klasifikasi tersebut berdasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan.
1. Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik yang luas dan sub spesialistik yang
luas. Oleh pemerintah, rumah sakit kelas A ini ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi top referral hospital atau disebut pula sebagai
rumah sakit pusat. 2. Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas. Direncanakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap
ibukota provinsi yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. 3. Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. Pada saat ini ada empat macam pelayanan spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan penyakit dalam,
Universitas Sumatera Utara
penyakit bedah, penyakit anak, dan pelayanan kebidanan. Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukota kabupaten yang menampung pelayanan rujukan dari
puskesmas. 4. Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik dasar, sama halnya seperti rumah sakit kelas C, rumah sakit kelas D juga menerima pelayanan rujukan dari puskesmas.
5. Rumah sakit umum kelas E adalah rumah sakit khusus special hospital yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini
banyak rumah sakit kelas E yang ditemukan misalnya rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dan
lain sebagainya yang seperti ini.
2.2.3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah