Harga Gabah Tenaga Kerja

karakter, keterbatasan untuk memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya soekartawi dkk, 1984. Petani yang sudah sangat berjasa dalam usaha meningkatkan padi yang ditunjukkan dengan tingginya produksi per hektar. Hal ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ketiga diantara negara produsen padi di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dengan hasil rata –rata di atas 4000 kg per hektar. Meskipun peningkatan produksi padi tersebut tidak hanya karena jasa petani padi, tetapi juga jasa dan peran semua pihak termasuk pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sejak awal tahun 1970-an. Pihak lain yang turut berperan antara lain Departemen Pertanian termasuk penyuluh pertanian lapangan, Departemen Pekerjaan Umum khususnya yang menangani pengairan, berbagai lembaga produksi sarana pertanian, perbankan yang menyalurkan kredit dan sebagainya Adiriatma, 2004.

2.5 Harga Gabah

Kebijakan harga dasar gabah telah dimulai sejak musim tanam awal Repelita I yaitu tahun 19691970 dan terus berlangsung hingga saat analisis ini dilaksanakan 2008. Setiap tahunnya, harga dasar gabah ditetapkan melalui Instruksi Presiden Inpres Republik Indonesia tentang Penetapan Harga Dasar Universitas Sumatera Utara Gabah. Ada beberapa macam harga dasar yang ditetapkan pada setiap Inpres, yaitu harga dasar gabah, harga pembelian gabah terendah oleh BULOG dan harga pembelian beras oleh BULOG Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara Gabah dalam ketentuan tersebut adalah Gabah Kering Giling GKG, yaitu gabah yang memenuhi persyaratan kualitas sebagai berikut: kadar air maksimum 14, butir hampakotoran maksimum 3, butir kuningrusak maksimum 3, butir mengapurhijau maksimum 5 dan butir merah maksimum 3. Bilamana petani atau kelompok tani belum mampu memenuhi persyaratan kualitas tersebut, mereka dapat menjual hasilnya dalam berbagai kondisi kualitas gabah kepada BULOG sesuai dengan tabel harga yang berlaku. Harga beli BULOG dari petani untuk tiga kualitas gabah, yaitu Gabah Kering Giling GKG, Gabah Kering Simpan GKS dan Gabah Kering Panen GKP untuk tahun 2000. Harga dasar GKP merupakan 85,55 dari harga dasar GKS atau 73,33 dari harga dasar GKG, sedangkan harga dasar GKS merupakan 85,71 dari harga dasar GKG. Pembedaan harga antar kualitas gabah tersebut tidak hanya didasarkan atas perbedaan kadar air saja, tetapi juga perbedaan komponen kualitas lainnya Hadi, 2000. Ketentuan-ketentuan tentang harga pembelian gabah oleh BULOG dari petani di tingkat BULOG adalah: 1. Apabila harga gabah sama atau di bawah harga dasar, maka untuk pengamanan harga dasar itu BULOG harus membeli gabah dari petani atau kelompok tani pada berbagai tingkat kualitas sesuai dengan pedoman harga pembelian. 2. Apabila pembelian gabah oleh BULOG dilakukan di tempat petani, maka harga pembelian adalah harga dasar dikurangi ongkos angkut ke gudang BULOG. Universitas Sumatera Utara 3. Apabila di suatu kecamatan tidak ada BULOG atau apabila BULOG yang ada tidak mampu mengamankan harga dasar, maka BULOG dapat menurunkan Satuan Tugas Satgas Operasional Pengadaan Dalam Negeri OPDN untuk melakukan pembelian langsung dari petani Hadi, 2000. 2.6 Pendapatan Pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi itu hanya ada dua kelompok yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan proses produksi. Pemilik faktor produksi yang telah menyerahkan atau mengikut sertakan faktor produksinya ke dalam proses produksi akan memperoleh balas jasa. Pemilik alam tanah akan memperoleh sewa, pemilik tenaga akan memperoleh upah, pemilik modal akan memperoleh bunga dan pengusaha akan memperoleh keuntungan. Semua balas jasa yang di terima oleh pemilik faktor produksi tersebut merupakan pendapatan nasional.soekartawi,1995. Pendekatan nominal tanpa memperhitungkan nilai uang menurut waktu time value of money tetapi yang dipakai adalah harga yang berlaku, sehingga dapat langsung di hitung jumlah pengeluaran dan jumlah penerimaan dalam suatu priode proses produksi. Formula menghitung pendapatan nominal adalah sebagai berikut: TC = FC + VC Keterangan : TC = Total Cost Total Biaya Rp FC = Fixed Cost Biaya Tetap Rp VC = Variabel Cost Biaya Variabel Rp Universitas Sumatera Utara TR = Py.Y Keterangan : TR = Total Revinew Total Penerimaan Rp Py = Harga Produksi Rpkg Y = Jumlah Produksi Pd = TR – TC Keterangan : Pd = Pendapatan Rp TR = Total Revinew Total Penerimaan Rp TC = Total Cost Total Biaya Rp Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan tetapi harus dalam batas tertentu. Artinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi yang di hasilkan. Biaya variable merupakan biaya yang secara total berubah – ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya biaya variable berubah menurut tinggi rendahnya output yang di hasilkan atau tergantung kepada skala produksi yang di lakukan Soekartawi, 1995.

2.7 Penelitian Terdahulu